.Natalie baru saja pulang dari terapinya dan langsung pergi ke kamar demi mengeluarkan kopernya untuk berkemas-kemas. Baru saja dirinya hendak membuka pintu lemari pakaiannya, tiba-tiba saja ponselnya berdering.
Natalie berbalik dan berjalan menuju ranjang lalu meraih ponselnya. Wanita itu terdiam ketika melihat nama Josh terpampang nyata di layar ponsel.
Natalie mendesah dan mulai mengangkat panggilannya.
"Hallo, Josh?"
"Hey, darling. Bagaimana kabarmu?" tanya Josh.
Natalie terdiam sejenak, lalu melangkah lagi ke arah lemari, meraih beberapa stel pakaian dan menaruhnya di atas ranjang.
"Aku baik."
"Kau ada jadwal apa hari ini?"
"Tidak ada, hanya bersantai di apartemen."
Terdengar suara helaan napas di sebrang sana. "Jika ada waktu, datanglah ke Santiago. Restauranku sedang ramai, jadi aku tidak bisa pulang cepat."
"Eum, akan kupikirkan nanti."
"Oh iya. Kau tahu? Aku sedang melayani gadis kecil seusia Laura. Aku jadi teringat anak itu, seharusnya kau bawa saja dulu dia Natt, dan membiarkan dia memanggilku ayah. Setidaknya ada yang memanggilku ayah sebelum kau memberiku seorang anak."
"Untuk apa membawanya pergi. Dia hanya akan merusak karirku! Jika agensiku tahu, aku tidak akan diterima menjadi model di sana. Berhenti membicarakan anak yang bukan anakmu, dan berhenti berharap anak itu adalah anakmu. Kau juga sudah melakukan tes DNA dulu dengan anak itu 'kan Josh? Dan anak itu terbukti bukan anakmu!"
"Berhenti marah-marah Natt, kau tahu sendiri aku suka anak-anak. Dan kau tidak memberiku anak selama beberapa tahun ini."
"Jangan lupakan tentang penyakitku, Josh. Dan bisakah kita hentikan pembicaraan tentang anak ini?"
'Karena sepertinya ... aku tidak akan pernah bisa memberimu anak.' Lanjutnya dalam hati.
"Lanjutkan pekerjaanmu, Josh. Aku ingin istirahat."
Pip
Natalie mematikan sambungan ponselnya sepihak, kemudian duduk di atas ranjangnya.
Cklek
Pintu kamar terbuka dan menampakan wajah Christ yang baru saja datang.
"Aku sudah mengurus semuanya, dan beruntungnya Stephani setuju jika pekerjaannya kau gantikan. Kita akan berangkat 2 hari lagi." Ungkapnya sembari berjalan menghampiri Natty dan melihat tumpukkan pakaian di atas ranjang Natty.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Agreement [COMPLETE]
FanfictionPark Rae Jin seorang gadis berusia 27 tahun, dan tidak memiliki pekerjaan. Selalu dimarahi oleh ibunya karena belum juga menikah sampai sekarang, sedangkan teman-teman seusianya sudah memiliki anak. karena umurnya yang sudah cukup matang itu, Rae Ji...