trauma

34 4 0
                                    


***

"jadi.... Aku adalah anak dari pemilik saham sekolah, aku menyembunyikan identitasku karena aku tak ingin mereka tahu, jauh dari apa yang mereka katakan tentang kesempurnaanku, aku adalah gadis yang paling menderita disini, keluargaku jauh dari kata bahagia, itu semua karena ulahnya,karenanya ibuku meninggal karenanya kakakku menderita,dan karenanya juga...aku yangharus menanggung semua kesedihan ini sendiri"
Arini menghela napas sejenak, matanya mulai memanas tapi terlihat ada kemarahan di sorot mata bening miliknya.

"ibuku meninggal karena kecelakaan saat setelah mendengar ayahku berselingkuh dengan sekretarisnya sendiri, dan itu menyebabkan kak andi defresi hingga ian nekat membenuh pelatihnya sendiri saat ia mendapat begitu banyak perintah. Itu alasan kenapa aku takut pada lapangan bulu tangkis, jujur itu sangat sulit, benar benar sulit untukku,tapi aku tak punya pilihan lain selain mengikuti obsesinya itu, jika tidak maka itu artinya aku tak akan pernah bertemu dengan kakakku kembali dan itu hal yang paling aku takutkan"arini mulai terisak

"ini takdir arini"ujar andra lirih memegang bahu arini yang terguncang.

"aku tau dan aku sangat tau itu.tapi hati hatiku sangat sulit memaafkannya apalagi saat dia melakukan apa yang dia mau, orang orang selalu melihat nya sebagai malaikat, tapi tidak bagi kedua anaknya, kami sangat membencinya.bagiku hanya kakakku lah yang menjadikanku tetap bertahan dan hidup sampai sekarang, jadi jika dia pergi.... Aku sudah tak bisa menahan diriku untuk tetap hidup lagi"ujar arini parau

Andra yang mendengar kalimat terakhir arini segera merengkuh arini dalam pelukannya.

"jangan katakan itu arini kumohon..."ujar andra tak kalah lirih. Arini masih terguncang dan semakin mengeratkan pelukannya di tubuh andra. Tanpa ia sadari andrapun meneteskan air matanya.

Pelukan itu terlepas menyisakan tatapan mata keduanya yang dalam

"arini... "ujar andra

Arini masih menatap andra lekat.

"jadikan aku sebagai alasanmu tetap hidup dan bertahan,dan ijinkan aku selalu berada di sampingmu sampai kapanpun"ujar andra menangkup kedua pipi arini yang memerah.

Arini mengerutkan dahinya pertanda bingung.

"aku mencintaimu arini, saat pertama kali melihatmu di sekolah ini"ujar andra masih menatap arini.

Arini sungguh tak percaya,ia tak bisa mengatakan apapun selain pelukan erat yang ia jadikan sebagai jawaban dari apa yang di ucapkan andra.

"terimakasih"ujar arini lirih

Andra memasangkan kalung indah berbandulkan hurup A2 di leher arini

"akupun menggunakannya,aku ingin kamu selalu memakainya sampai kapanpun"ujar andra yang di angguki oleh arini

Mereka tersenyum dalam keharuan yang mendalam.

***

Arini berjalan beriringan dengan kedua temannya menuju atap.

"aku tidak percaya,siswa yang selalu menjaga poinnya bisa melakukan hal semacam ini"ujar bobby berdecak kagum memeperhatikan sosok arini.

"aku sudah melakukannya juga kemarin"ujar arini dan semua temannya tersenyum mendengar penuturannya.

"mau sampai kapan berdiri, aku sudah lapar"ujar andra dan di setujui oleh semuanya.

Arini mulai membagikan makannya kepada semua temannya.

"wah arini, kamu memang hebat"ujar bella mengacungi jempolnya.

"si peringkat satu ini luar biasa"ujar bobby juga memuji

Andra dan AriniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang