Andra dan Arini

Bantu aku

"bantulah aku melepaskan beban ini, bantulah aku untuk menata hidupku yang lebih baik, bantulah aku melupakan kenangan itu.. Karna saat bersamamu aku mengerti akan kata bahagia yang sebenarnya.. "

***

Jam makan siang.

Fokus arini kembali pada makanannya, tapi secara tidak sengaja ia melihat andra yang melintas melewati pintu kantin dengan tergesa gesa.

Ada apa? Pikirnya.

Tapi arini tahu kemana arah langkah andra LAPANGAN BULUTANGKIS

"mungkin dia bisa membantu ku kuharap.. "batin arini.

"kamu kenapa?"tanya bella

Arini tersenyum menggeleng.

Arini mengeluarkan handphone nya mengetik pesan pada orang yang sedang ia pikirkan.

"bisa kita bertemu ada yang harus aku katakan, di atap.

Arini"

Tak lama arini mendapat balasan pesan dari andra.

"aku ada latihan setelah sekolah,kamu ke lapangang saja"

Arini tampak berpikir,tidak mungkin baginya ke lapangan,itu sama saja membangkitkan lukanya kembali.

"tidak. Aku akan menunggu mu di atap"Balas arini.

***

Malam sudah larut,tapi arini masih menunggu andra sampai sekarang, dengan tenangnya arini masih setia dengan buku dan earphonenya.

Ia melirik arlojinya,waktu menunjukan pukul 19.15 WIB
Arini menghembuskan napas, waktu 4 jam bukan waktu yang cepat bukan?

Tapi Andra masih belum menunjukan batang hidungnya.
Arini mulai berpikir untuk pergi tapi belum sempat ia melaksanakan aksinya,langkah kaki terdengar jelas oleh arini.

Dengan napas terengah engah andra menghampiri arini.

"apa aku terlambat,berapa lama kamu menungguku?"tanya andra.

"4 jam "ujar arini tenang.

"apa!!! Seharusnya kamu menemuiku di lapangan tadi." ujar andra berteriak.

"aku tidak bisa"ujar arini

"sepenting itukah yang akan kamu sampaikan?"tanya andra mulai menetralkan napasnya.

"sepertinya... Ini pertama kalinya aku meminta bantuan pada orang lain." ujar arini.

"bantuan?"tanya andra.

"ajari aku bermain bulu tangkis"tegasnya.