***Arini berjalan dengan tenang memasuki perusahaan sang ayah...
Tiba di meja reseptionist.
"ada yang bisa saya bantu? "tanya wanita dengan make up tebalnya.. Arini tersenyum sinis.
"katakan pada presdir anda,bahwa arini telah datang. "ujar arini tegas.
Wanita itu melirik arini sinis.
Ia menelpon sang presdir.
"baik pak... "ujar wanita itu.
"silahkan mbak anda di minta masuk ke ruangan presdir di lantai 2,mari saya antar"ujar wanita itu.
"tidak perlu, saya sudah tau. "ujar arini berlalu.
"sombong sekali"ujar wanita itu.
Arini berjalan lurus walau beberapa karyawan memperhatikannya.
Tiba di ruangan bertuliskan big boss.
Arini menghela napas berat.
Ia memegang hendel pintu dan menghela napas sekali lagi.
Penglihatannya menangkap sosok sang ayah sedang bermesraan dengan wanita yang bahkan lebih muda dari arini,arini mencibir.. Seperti djavu itu kembali ia kembali melihat hal yang sama seperti beberapa tahun lalu, tapi saat ini tidak ada amarah di hati arini ia malah tersenyum meremehkan. Tangannya tersikap di dadanya. Melihat dengan seksama orang yang belum menyadari kehadirannya.
"hmm.. "arini berdehem cukup keras...
Keduanya melepas pagutan itu..
"tidak tau diri"lirih arini menatap datar agus.
"ahh kamu sudah datang.. "ujar agus terlihat salah tingkah begitupun perempuan itu.
"saya permisi dulu. "ujar perempuan itu kaku.
Arini menatap perempuan itu hingga saat tiba di hadapannya ia menahan langkah perempuan itu.
"anda cantik, terlihat cerdas juga, tapi sayang murahan.. "ujar arini datar
Perempuan itu langsung mendongkak menatap arini, wajah nya merah menahan amarah begitupun agus berdecak kesal."aku ingat kan padamu,ibuku juga korban darinya,ada yang lain juga dan jangan sampai kamu mau njadi ke yang sekian nona"ujar arini tersenyum meremehkah.
Arini lalu melangkah menghampiri agus...
Wanita itu masih geram, lalu berlalu begitu saja menahan amarah.
"selamat datang anakku"ujar agus seraya memeluk arini, tapi baru beberapa langkah arini mundur.
"katakan"ujar arini singkat.
Agus geram di buatnya.
"baiklah nak... Jadilah pemimpin perusahaan"ujar agus langsung.
Arini tertawa sumbang.
Menatap agus tajam..Agus kesal kala arini tak menanggapinya.
"kau masih sama dasar anak durhaka"ujar agus marah...
"tampar lah jika itu membuat anda puas tuan. Tapi dengar satu hal, saya bukan arini yang dulu yang takut akan anda. Saya tidak takut walau saya mati sekalipun. "ujar arini tegas
"bagaimana dengan andra? "tantang agus.
Arini berusaha tenang walau hatinya ingin memporak porandakan meja di depannya itu.
"silahkan saja, apa peduli saya, bagi saya hidup saya sekarang hanya sendiri"ujar arini membuat agus semakin geram.
"sudah cukup sepertinya, kalau begitu terimakasih atas undangan anda tuan, saya masih ada jadwal operasi lagi"ujar arini berbalik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Andra dan Arini
Novela Juvenilcinta yang terlalu banyak pertentangan dan pengorbanan. mengisahkan tentang 2 remaja yang bersekolah di sebuah sekolah asrama yang terkenal dengan peraturan yang ketat dimana mereka mengerti akan arti persahabatan,keluarga,cinta dan kebersamaan... ...