Pulang

48 5 0
                                    

"tak ada satu pun rumah bagiku, karna satu satunya rumah yang aku miliki telah pergi untuk selamanya, hanya menyisakan kenangan yang sangat sulit untuk terlupa, dan hanya ada tangis beriringan dengan duka yang selalu di alami

Arini azkia

***

Waktu berlalu dengan cepat,hari ini adalah hari terakhir ujian semester menggunakan media online,semua murid sibuk mempersiapkan diri agar satupun pertanyaan tak salah di jawab, tapi tidak dengan gadis cantik itu, wajahnya yang tenang tidak menyiratkan rasa takut... Hanya ada wajah yang percaya diri.

Andra menghampiri arini yang tengah terdiam di depan kelas.

"hey peringkat satu"sapa andra, arini yang sedang bersama teman temannya menatap andra,lalu tersenyum tipis.

"jangan membuatmu malu, aku tidak ingin mendengar kamu gagal."ujarnya berlalu pergi, andra tersenyum mendengar ucapan dingin arini,karna di balik kata dingin nya ada kalimat yang menunjukan rasa peduli... Setidaknya andra tau tidak ad gudung es yang tidak bisa di cairkan, karna ia sungguh merasakan kehangatan mentari itu... Di balik matanya.. Mata indah dari pemiliknya yang juga ind masu samvil mempersiapkan materiah.


Interaksi arini dan andra mengundang perhatian banyak siswa siswi yang sedang menunggu bel masuk sambil membaca beberapa materi agar semakin yakin saat melakukan ujian. Semuanya nampak heran dengan keduanya yang terbilang sering berdua ntah berjalan, di kantin, bahkan mengobrol dan tertawa... Membuat sedikit iri para laki laki yang menaruh hati pada sang perimadona sekolah, mereka di kalahkan hanya dengan si pembuat onar.

Perasaan aneh membuat kedua sahabat arini tampak terheran heran.

"ada apa? Sepertinya kalian semakin dekat?" ujar bella berdecak heran.

"jangan mendekatinya,dia akan membawa pengaruh buruk untukmu." tegas sarah,karna merasa khawatir takut takut arini hanya di manfaatkan saja.

"aku hanya kalah bertaruhan dengannya,dan aku berjanji untuk membantunya sampai dia berhasil. Kesempatan kedua selalu di miliki setiap makhluknya,termasuk dia..."
Ucapan arini lagi lagi membuat kedua temannya mengerutkan kening.

Arini mencoba menenangkan kedua sahabatnya bahwa semua tak seperti yang mereka takutkan, semua akan baik baik saja.. Apalagi saat perasaan arini mulai berdetak dengan ritme cepat saat berada di dekat andra... Ntah apa arini pun tidak tau.. Ia mencoba menepis semua rasa itu. Kebersamaannya terlalu intens..
Tapi tak urung membuatnya bahagia.

"dia tidak sejahat yang kalian pikir, percayalah padaku, sudahlah sebentar lagi bel masuk,fokus lah pada soalmu." sergah arini cepat,dia tak ingin membuat kedua sahabatnya tidak fokus karna masalah ini.

Kedua temannya mengangkat kedua bahunya tanda menyerah.

***

U

jian berhasil semua siswa lewati,tak ada halangan apapun, sekolah menyediakan fasilitas yang luar biasa menunjang serta mewah dan semua siswa hanya menunggu hasil,berharap perjuangan mereka tidak sia sia.

Hari yang di tunggu tunggu akhirnya tiba hari liburan yang membuat semua orang bersorak senang... Para siswa di bebaskan melakukan aktifitas di luar sekolah juga asrama, ini adalah moment dimana mereka bisa berkumpul dengan keluarga, atau bahkan berjalan jalan dan bermain dengan para teman yang berbeda sekolah,tak ada satu siswapun yang tak senang dengan liburan kecuali,..dia si gadis peringkat satu,baginya liburan adalah musibah.

Andra dan AriniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang