Dimanakah Arini?

33 3 0
                                    


***

Arini berjalan dengan langkah gontai melangkah menyusuri jalan kereta di malam hari.

Setiap langkahnya suara andra terngiang di ingatannya,juga kejadian yang membuatnya sangat terluka masih membekas dengan jelas.

***

Andra,burhan dan rahman sangat amat panik belum lagi teman teman arini mereka sangat cemas dimanakah arini?

"kenapa dia bisa pergi?"ujar burhan tak karuan.

"yang aku takutkan,dia melakukan hal yang membahayakan dirinya sendiri"penjelasan rahman membuat andra semakin khawatir.

Andra terus berteriak memanggil nama arini, ia tak memperdulikan lagi larangan burhan untuk berhenti mencari dan menyarankan untuk melapor ke pihak berwajib saja.

"ariiinniiii"teriak andra lagi

Langkahnya terhenti saat melihat para warga berkumpul.

"aduh nekat pisan atuh budak teh, eta teh aya kareta.kumaha atuh nya, hayu atuh tulungan"ujar para warga.

"apa mungkin.... "pikir andra ia segera berlari mendekati orang yang berkumpul.

"neng awas aya kareta.... "teriak mereka lagi.

Arini terus berjalan tanpa memperdulikan teriakan orang orang, ia tersenyum melihat cahaya yang begitu silau, bayangan kakaknya terlihat jelas, semakin jelas saat cahaya itu semakin mendekat.

"ariiiinniiiii"teriak andra saat sampai di sana, tanpa pikir panjang ia segera berlari guna menyelamatkan kekasihnya.

Semakin dekat

"kakak... "lirih arini

Senyum itu?
bukan senyum kesedihan... Arini tersenyum,tersenyum melihat orang yang ia rindukan

"ariiinniii awas.... "teriak bella dan sarah...

Arini memejamkan matanya,badannya terhuyung didekapan seseorang, hangat! Sangat hangat...

"kakak"lagi lagi arini menyebut nama kakaknya.

Suara isak tangis lah yang terdengar di telinga arini, perlahan arini mendongkakan kepala menatap seseorang yang memeluknya sangat erat itu.

"kumohon jangan seperti ini"rancau andra parau.

"an... dra"ujar arini terbata, melihat andra yang menangis,air mata arini ikut terjatuh menatap andra dalam.

Tangannya menghapus air mata andra.

"jangan menjadi orang lain arini, jika kamu seperti ini ajak lah aku, bersamamu.... Kita pergi bersama"ujar andra semakin mendekap arini.

Arini mengangguk kelu.

"maaf... Maafkan aku... "ujar arini lirih.

***

Burhan tampak geram setelah menerima telepon.

"seharusnya aku sudah harus tau ini akan terjadi... Arrggggghhhh"teriak burhan prustasi.

"jika seperti ini, maka akubyang harus bertindak"ujar rahman yang juga marah.

***

Burhan dan arini berada du balkon kamar andi, sejak kepergian andi arini tak ingin kembali ke asrama, ia memilih tinggal di sini, karna ia merasa sangat dekat dengan kakaknya.

"maaf kan bapak, seharusnya bapak bisa menjaga kakakmu"ujar burhan lagi...

"anda sudah mengulangi kalimat itu puluhan kali pak, aku tak pernah menyalahkan anda sama sekali. "ujar arini tersenyum

Andra dan AriniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang