***
Rizal tengah memandang bella yang tengah sibuk dengan tugas menggambarnya.
"kamu pandai dalam menggambar"ujar rizal menyerahkan pensil pada bella.
"tidak juga, aku hanya sering melakukannya saja, kamu pasti juga bisa cobalah"ujar bella menyerahkan media gambarnya.
Rizal tersenyum menatap bella yang juga tersenyum ke arahnya.
"apa cita citamu? "tanya rizal
"hmmm aku hanya ingin melakukan hal yang aky sukai, mungkin menjadivseorang disigner profesional"ujarnya bangga,rizal hanya mangut mangut
"lalu kamu sendiri?"tanya bella yang juga penasaran.
"kakakku seorang pemimpin di ketentaraan, aku akan menjadikan profesi itu menjadi pekerjaan juga hobiku"ujar rizal murung, bella yang mendengar itu sedikit terkejut tapi ia sadar tak seharusnya dia membatasi rizal dalam hal apapun termasuk cita citanya walau itu membuatnya sedih
Bella mulai ceria lagi,tersenyum menatap rizal.
"itu tugas yang mulia, aku harap kamu melakukannnya dengan sepenuh hatimu ya"ujar bella menyemangati.
"kamu tidak keberatan jika aku pergi? "tanya rizal membuat bella harua mati matian menahan tangisnya.
"itu cita citamu, itu juga keinginan kakakmu, aku akan selalu mendukung apapun keinginanmu"ujar bella.
"maafkan aku yang telat menyadarinya, seharusnya aku tau hati ini berlabuh di hati yang mana, terimakasih kamu membuatku mengerti arti cinta yang sebenarnya, tunggulah aku...aku akan kembali dan hidup bersamamu, walau ini sulit tapi aku berjanji akan tetap hidup untukmu"ujar rizal panjang lebar membuat bella terpana akan keromantisan sang pujaan hati.
Bella mengangguk setuju.
"aku akan mengenalkanmu dengannya saat dia sudah pulang"ujar rizal yang kali ini membuat bella tersenyum manis
Rizal yang berada di depan pintu kamarnya mendapat telepon dari orang yang menurutnya sangat berjasa untuknya setelah kepergian kedua orang tuanya.
"hallo"ujar suara disebarang sana
"iya kak"
"bagaimana hubunganmu dengan anak pemilik saham itu apa ada kemajuan"ujarnya sumeringah, berbeda dengan rizal yang menghela napas lelah.
"aku tidak bisa menaklukannya, dia memilih pria lain"ujar rizal pasrah
"apa!!! Kenapa bisa seperti ini, aku kan sudah bilang terus dekati dia agar memudahkanmu mencapai tingkat tertinggi di militer, kenapa kamu bodoh sekali hah"teriak suara berat itu.
"maafkan aku kak, aku tidak mencintainya ada wanita lain yang aku cintai"ujar rizal lirih.
"dasar bodoh,hentikan leluconmu itu cintamu itu tidak akan membuatmu sukses"suara itu semakin meninggi.
Tut tut tut
Panggilan tanda berakhir pun terdengar jelas di telinga rizal, rizal menurunkan ponselnya denga napas berat"maafkan aku kak untik kali ini aku ini aku tak bisa mengikuti keinginanmu"ujar rizal lirih.
***
Hari minggupun tiba
Hari yang di tunggu para siswa untuk sekedar berjalan jalan atau ada juga yang menemui kedua orangtua hanya untuk melepas rindunya.Di depan gerbang besar itu andra berdiri dengan raut wajah yang gelisah.
"semua wanita memang seperti ini kenapa lama sekali"ujar andra menggerutu,tapi itu tak berlangsung lama andra di buat melongo dengan pemandangan yang ia lihat,ia di buat terpesona dengan penampilan arini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andra dan Arini
Teen Fictioncinta yang terlalu banyak pertentangan dan pengorbanan. mengisahkan tentang 2 remaja yang bersekolah di sebuah sekolah asrama yang terkenal dengan peraturan yang ketat dimana mereka mengerti akan arti persahabatan,keluarga,cinta dan kebersamaan... ...