19

890 149 18
                                        

Up up!

Udah niat mau rehat dulu ehh....kelepasan😂😂😂

#edisigagalrehat

Vote + comment ya!

Happy reading.....







☺☺☺☺

“Seulgi hamil.” Ujar Sehun tertahan, bagaimana pun ia masih menjaga nada suaranya sepelan mungkin agar Seulgi tidak terbangun. Gadis itu sepertinya terlalu lelah hingga tidur begitu pulas di atas ranjang, tempat yang biasanya tidak ia sukai.

Tapi akhir-akhir ini Seulgi mulai terbiasa tidur di ranjang asalkan ada seseorang yang menemaninya.

“Dia…benar-benar hamil?” tanya Wendy, terdengar tidak yakin.

Mendengar reaksi Wendy yang tidak sesuai harapannya, membuat kening Sehun berkerut. Gadis itu tidak senang? Bukankah sejak awal, kehamilan Seulgi-lah yang menjadi keinginan terbesarnya? Lalu kenapa sekarang….?

Eumm, usianya 5 minggu.” Sahut Sehun pelan, menjadi lebih was-was karena tidak ada suara apa pun di ujung sana yang menanggapinya.

“Kau terdengar sangat senang.” Balas Wendy kemudian, nada suaranya begitu datar tanpa emosi.

“Kita sudah lama menantikan bayi itu, Wendy-ah.” Kali ini Sehun menjadi lebih berhati-hati dalam berucap, ia tahu betul perubahan suasana hati Wendy hanya dengan mendengar suaranya saja.

Wendy tidak senang mendengar berita kehamilan Seulgi, itu yang saat ini bisa dipastikan oleh Sehun. Entah untuk alasan apa.

“Kita akan memiliki seorang bayi.” Meski Wendy tidak dapat melihatnya, tapi kedua mata Sehun dengan mudahnya berbinar setiap kali ia menyebut tentang bayi. Hal yang begitu ia idamkan.

Tapi kebahagiaannya sebisa mungkin ia tahan karena Wendy sepertinya tidak nyaman dengan topik pembicaraan mereka kali  ini.

“Selesaikan semuanya dan kembali padaku!” tutur Wendy tegas, layaknya sebuah keinginan juga harapan yang ia bebankan pada Sehun.

Arrasseo. Aku…akan kembali padamu.” Ujar Sehun tergagap. Ia tidak tahu apa yang ia katakan, yang ada dalam pikirannya sekarang hanyalah bagaimana ia tidak membuat Wendy semakin khawatir saat ini.

Sehun tahu betul ketika ia berjanji demikian pada Wendy, itu artinya perjanjiannya dengan Seulgi harus tetap dijalankan dan diselesaikan sebagaimana mestinya. Dengan kata lain, ada saat dimana Sehun harus berpisah dari Seulgi. Dan itu membuatnya gusar.

Akhir-akhir ini, sepertinya Sehun mulai menyadari perasaannya untuk Seulgi.

***

Semuanya berjalan sebiasa mungkin, saling menutupi, saling membohongi untuk menciptakan keadaan senormal mungkin. Bahkan Seulgi merasa telah menjelma menjadi orang lain setiap kali ia berhadapan dengan Sehun, karena bagaimana pun kejujuran yang ia nantikan dari Sehun belum terucap dari mulut pria itu.

Tanpa sengaja, Seulgi mendengar pembicaraan rahasia Sehun dengan seseorang yang dipanggilnya ‘Wendy’.

Nama yang entah bagaimana diyakini oleh Seulgi sebagai istri pertama Sehun. Pasalnya Sehun membicarakan tentang bayi juga kembali.

Hatinya semakin tercubit saat ia mendengar langsung bahwa Sehun hanya menginginkan bayi itu saja, Sehun akan mengambil bayi Seulgi dan membawanya pergi bersama seseorang bernama Wendy.

Seulgi tersenyum kecut, ia selalu mendapatkan kenyataan yang begitu tidak menyenangkan.

“Bagaimana dengan perkembangan kasus ibuku?” tanya Seulgi ingin tahu.

The Pieces Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang