33

705 130 19
                                    

“Maaf, aku lupa kalau ada rapat besok pagi. Jadi aku langsung pergi tanpa sempat memberitahu.”

“…”

Ne, sampaikan maafku untuk Yena. Katakan Daddy nya sangat menyayanginya.”

Taeyong menyimpan kembali ponselnya, menghembuskan napas pelan, kemudian tersenyum getir.
Setelah apa yang terjadi, semuanya tidak akan pernah sama lagi. Bagaimana pun ia mencintai Seulgi juga

Yena, tapi tugasnya untuk menjaga mereka sudah selesai ketika Sehun kembali nanti.

Terkadang memang ada hal yang harus terus disimpan sebagai rahasia.

***

Pertama kali mendengar bahwa Taeyong pergi ke Jepang karena urusan bisnis, entah mengapa sulit bagi Seulgi untuk mempercayainya.

Pria itu sesibuk apa pun tidak akan pernah sekali pun melupakan Yena.
Apalagi sampai membuat Yena menangis karena tidak tau keberadaannya. Taeyong tidak pernah seperti ini.

“Seulgi-ah, ada yang ingin aku bicarakan.” Irene menyentuh lengan Seulgi saat mereka sudah mulai
tenang karena telah mendapatkan kabar dari Taeyong.

Seulgi yang masih kerepotan dengan Yena yang tertidur dalam gendongannya hanya mengangguk kecil, lalu bergegas meletakkan Yena di kasur agar anak itu dapat tidur dengan nyaman.

“Tentang Sehun….apa mungkin Taeyong…”

“Ya.” potong Seulgi cepat, ia tau arah pembicaraan Irene.  “Selama ini Taeyong berbohong, Sehun tidak
pergi bersama Wendy tapi…dia di penjara karena kasus pembunuhan. Eonnie ingat insiden penculikanku
beberapa tahun lalu?”

Irene mengangguk pelan. Tentu saja, ia tau. Karena hal itulah Taeyong bersikeras meminta Seulgi untuk
pindah dan menetap di Jepang bersamanya. Tapi dia tidak pernah mendapatkan versi lengkap dari cerita itu. Taeyong hanya mengatakan bahwa Chanyeol yang bertanggungjawab atas penculikan Seulgi.

“Sehun, dia menembak Chanyeol untuk melindungiku.” Ujar Seulgi tenang. Dia menyesal atas kejadian
itu, tapi Sehun tidak sengaja melakukannya.

Hening.

Irene mengerjap pelan, terkejut. Ia sendiri bingung harus bereaksi seperti apa. Tapi bagaimana pun
akhirnya, ia bisa seidkit bernapas lega karena setidaknya Seulgi sudah aman dari ancaman Chanyeol, juga Sehun yang tidak pernah kembali pada Wendy.

“Aku sudah menemui Sehun. Sebentar lagi dia akan bebas.” Seulgi menggenggam tangan Irene,
meremasnya pelan, menyalurkan kebahagiannya yang membuncah. “Aku juga bertemu dengan Appa
dan berbicara banyak dengannya. Eonnie…”

Mendengar cerita Seulgi, ikut menularkan kebahagiaan dalam diri Irene. Gadis itu menjadi saksi
penderitaan hidup Seulgi selama ini. Mungkin ini benar-benar akhir yang indah untuk Seulgi, yang juga
disyukuri oleh Irene.

“Aku ingin hidup bahagia.” Tutur Seulgi pelan dengan kedua matanya yang berkaca-kaca. Tidak, bukan
kesedihan. Ia hanya terharu karena terlalu bahagia.

“Kau pantas mendapatkannya.” Ucap Irene tulus, ia memeluk gadis yang sudah seperti adiknya sendiri
itu. Terlebih setelah Yerim meninggal, hanya Seulgi-lah satu-satunya yang ia anggap sebagai keluarga.

***

Seulgi menepati janjinya untuk kembali berkunjung ke penjara. Kali ini dengan senyum yang terus
merekah membuat parasnya semakin cantik. Ia bahkan tidak berhenti menyapa orang-orang yang
berpapasan dengannya.

The Pieces Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang