18

798 143 17
                                    

“Pria itu ada di Kanada. Park Jung Soo.”

Entah informasi yang disampaikan Taeyong itu benar-benar masuk ke dalam otak Seulgi atau tidak. Gadis itu sejak menampakkan diri di depan Taeyong hanya berdiam diri, tidak mengeluarkan suara barang sepatah kata pun. Pandangannya juga kosong, entah jiwanya berada dimana.

“Ayolah, noona! Jangan seperti ini!” ujar Taeyong gemas dengan sikap diam Seulgi. Bukannya ia tidak suka membantu Seulgi seperti ini, hanya saja ia tidak senang dengan perubahan sikap Seulgi yang menjadi semakin pendiam.

Eum?!” Seulgi terkesiap, bola matanya bergerak gelisah. Detik berikutnya, ia memaksakan diri memamerkan senyum terbaiknya pada Taeyong.

“Mau aku temani pergi ke Kanada?” tanya Taeyong kemudian, mengabaikan kebingungan Seulgi.

“Kanada?”

Jelas sekali. Seulgi tidak memperhatikan Taeyong sama sekali. Gadis itu kembali sendu.

“Ingin pergi jalan-jalan? Sepertinya noona butuh refreshing.” Tawar Taeyong, ia menatap Seulgi penuh perhatian.

Seulgi mengangguk pelan, mengiyakan. Sepertinya Taeyong benar, ia butuh menjernihkan pikirannya yang kusut.

***

Tidak terhitung berapa kali Wendy membuang napas berat, ia memandangi Chanyeol yang sejak tadi juga tak bersuara, juga Sehun yang sama diamnya. Posisinya menjadi serba salah.

Wendy sadar betul bahwa sejak hari dimana ia terbuka tentang masa lalunya pada Sehun, pria itu sedikit berubah. Sehun menjadi lebih pendiam, ia juga bahkan hanya sesekali saja menanggapi Wendy.

Dan Chanyeol, entah bagaimana ambisinya menghancurkan Seulgi tumbuh menjadi begitu besar, tapi lama-lama Wendy merasa takut untuk menghadapinya. Ia juga tidak mungkin tiba-tiba muncul di hadapan Seulgi dan membongkar niat buruk Chanyeol pada gadis itu.

Terlebih Wendy tidak tahu kini sejauh apa hubungan Seulgi dengan suaminya, Sehun. Perjanjian tentang anak yang mengikat mereka itu….

“Sehun-ah.” Panggil Wendy secara spontan. Membuat kedua pria yang membisu sejak tadi itu mendongak kaget karena suara Wendy.

“Eumm…ayo pergi keluar! Aku merasa bosan terus berada di apartemen.” Wendy tersenyum untuk mengelabuhi niatnya mencari tahu tentang kejelasan hubungan suaminya dengan Seulgi. Ia juga butuh waktu berdua saja dengan Sehun. Sementara di apartemen ini, ada Chanyeol yang tidak mungkin ia usir keluar.

***

Bagaimana bisa Seulgi menikmati harinya bersama dengan Taeyong sementara kini hanya ada Sehun yang terus berputar-putar di dalam otaknya tiada henti?

Tapi demi menghargai usaha Taeyong yang terlihat bersungguh-sungguh membuatnya senang, Seulgi memaksakan diri untuk ikut tersenyum, berpura-pura bahagia.

Noona, tapi kau sepertinya terlihat semakin kurus.” Komentar Taeyong, tak henti ia mengamati Seulgi dari atas ke bawah, menilai penampilan gadis itu. Terlebih di bagian wajah yang terlihat lebih tirus, tidak setembam biasanya.

“Hmm…akhir-akhir ini aku tidak makan dengan baik. Nafsu makanku hilang begitu saja.” Sahut Seulgi sekenanya. Memang kondisi tubuhnya akhir-akhir ini seperti bekerja sama dengan baik dengan suasana hatinya, sama kacaunya, sama buruknya.

“Ada apa? Ini bukan saat yang tepat untuk mengurangi berat badan, noona!” ujar Taeyong menasehati, sementara tangannya bergerak aktif menyuapkan kentang goreng yang mereka pesan sebagai teman menyantap burger.

The Pieces Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang