Semakin hari, Seulgi menangkap banyak sekali hal janggal di dalam seorang Oh Sehun. Pertama, tentang Chanyeol. Lalu tenang pengakuannya sebagai seorang gay. Jika Sehun benar-benar gay, kenapa Seulgi merasa pria itu baik-baik saja alias normal? Dia berlaku seperti seorang pria pada umumnya. Tidak ada hal yang perlu dicurigai atau pun sesuatu yang mengarah pada penyimpangan orientasi seksual seperti yang pernah dibicarakan.
Tapi jika Sehun adalah pria normal, kenapa ia menginginkan anak dari Seulgi?
Terus memikirkan hal itu membuat otaknya semakin lelah. Ada banyak hal yang ingin ia ketahui tapi Seulgi sadar bahwa kehidupan pribadi Sehun bukanlah urusannya. Tapi jika kehidupan pribadi Sehun nantinya akan bersinggungan dengan Seulgi…bagaimana Seulgi akan menghadapinya sementara ia tidak mengetahui apa pun?
“Noona, kau sepertinya menjadi lebih pendiam sekarang. Kau tidak senang berkencan denganku?”
Seulgi tersentak mendapati Taeyong melambai-lambaikan tangannya tepat di depan wajahnya. Pria muda itu merengut kesal karena merasa diabaikan. Ya, hari ini mereka kembali berkencan. Taeyong sudah kembali menjadi pria yang sangat membutuhkan perhatian.
“Tidak. Aku tidak memikirkan apa pun.” Elak Seulgi, ia tersenyum untuk menutupi kegelisahan di hatinya.
“Kau berbohong padaku. Apa ini menyangkut suamimu?” rasanya aneh sekali bagi Taeyong meyebut kata ‘suami’ terlebih ketika ia sadar bahwa ia berkencan dengan gadis yang sudah menikah. Meskipun pernikahan itu terjadi karena sebuah perjanjian juga karena hal lain yang ia yakini saling berkaitan.
Taeyong diam-diam mencari tahu identitas Oh Sehun, pria yang secara kebetulan berhubungan dengan Park Chanyeol.
“Apa dia menyakitimu, noona?” tanya Taeyong mengantisipasi. Sebenarnya sejak malam dimana ia melihat Sehun bersama dengan Chanyeol, pikirannya menjadi tidak tenang. Dan Taeyong menjadi semakin waspada jika itu juga akan berdampak pada Seulgi nantinya.
“Tidak. Aku hanya merasa dia menyembunyikan banyak hal dariku.” Ujar Seulgi pelan. Ia sendiri tidak yakin apakah ia harus menceritakan ini pada Taeyong atau tidak. Tapi bagaimana pun Taeyong tetaplah saksi dimana Seulgi menjalani kehidupannya, selain Irene. Kedua orang itu adalah orang-orang yang begitu ia percaya.
“Noona, apa…kau sudah berhubungan dengannya?”
Uhuk!!
Seulgi tersedak saat Taeyong menyebut kata ‘berhubungan’ dengan gamblang. Hey, itu kan sangat pribadi. Berani sekali anak ini bertanya tentang sesuatu seperti itu?
Bugh!
Dengan gerakan cepat, Seulgi memukul bahu Taeyong yang terjangkau oleh tangannya, cukup keras. Wajahnya kini semerah kepiting rebus jika kembali mengingat bagaimana hal itu pernah hampir terjadi jika Seulgi tidak berani menolaknya. Itu kan hal yang sensitif.
“Aku kan hanya bertanya.” Timpal Taeyong membela diri, ia mengusap-usap bahunya yang tadi sempat terkena pukulan keras dari Seulgi. Sebenarnya maksud dari pertanyaannya juga untuk mengetahui seberapa jauh pria itu akan bertindak.
“Pertanyaanmu benar-benar membuatku ingin memukulmu lebih keras lagi, kau tahu?” sergah Seulgi, ia bahkan menunjukkan kepalan tangannya lagi pada Taeyong agar pria itu berhenti bertanya tentang hal-hal seperti itu.
Mereka sedang berkencan kan? Lalu kenapa harus membahas tentang hubungan Seulgi dan Sehun? Mereka jadi terlihat seperti pasangan yang sedang berselingkuh.
“Noona, apa kau mengenal seseorang bernama Park Chanyeol?”
Seulgi nampak berpikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk, tanda ia pernah bertemu muka dengan pria yang disebutkan oleh Taeyong, tepat di hari pernikahannya. “Dia teman Sehun, itu saja yang aku tahu.”
![](https://img.wattpad.com/cover/132666046-288-k396034.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pieces Of Happiness
Fanfiction"Awalnya aku pikir aku sudah hidup bahagia, tapi setelah bertemu denganmu, aku sadar bahwa sebelumnya aku hanya mengingkari robekan di hatiku dengan sebuah tawa" (Kang Seulgi) "Kau memberikan sepotong kebahagiaan yang menyempurnakan hidupku, tapi me...