17

747 141 17
                                    

“Chanyeol terus mendesakku, aku tidak bisa melakukan apa pun selain melakukan apa yang ia inginkan.”

Dengan seksama, Seulgi mendengarkan cerita Irene. Ada sebersit keraguan dalam hatinya mengingat bagaimana Irene telah terlalu lama menyambunyikan banyak hal darinya.

Bermula dari kepergian Yerim ke Jepang yang dikatakan melanjutkan sekolah, tapi anak itu ternyata mengidap kanker darah stadium akhir. Tentang pertemuan Irene dengan Chanyeol terkait balas budi karena Chanyeol membiayai secara penuh biaya pengobatan Yerim yang tidak bisa dipenuhi oleh Irene. Hingga permintaan Chanyeol untuk meyakinkan Seulgi terkait pernikahannya dengan Sehun.

“Kenapa? Kenapa Chanyeol melakukan ini padaku? Untuk apa?” tanya Seulgi beruntun, mengabaikan Irene yang masih sesenggukan sembari menyeka air matanya yang terus turun. Entah karena kesedihannya atas kematian Yerim atau karena penyesalannya telah menyeret Seulgi dalam masalah yang lebih pelik.

Gadis itu menggeleng, meskipun ia menuruti segala perintah Chanyeol tapi ia tidak pernah mengetahui apa maksud dan tujuan Chanyeol melakukan ini pada Seulgi. Terlebih tentang fakta lain yang ia ketahui belakangan ini, “Park Chanyeol juga yang selama ini menerormu.”

Suasana mendadak hening, bahkan detak jarum jam seolah terdengar begitu nyaring di antara keduanya.

Mengejutkan?

Entahlah. Tapi Seulgi merasa tidak terlalu terkejut dengan kebenaran itu, sejak awal Chanyeol memang terlihat begitu terang-terangan tidak menyukai Seulgi.

Tapi hubungan seperti apa yang pernah mereka buat hingga Chanyeol bertindak sedemikian jauh untuk mengusik kehidupan Seulgi?

“Chanyeol terus mengancamku karena aku juga tau kalau Sehun sebenarnya…” Irene menggigit bibirnya ragu, nada bicaranya yang semula menggebu perlahan menurunkan antusiasmenya dalam sekejap. Ia terus menatap Seulgi untuk memastikan apakah ia perlu membeberkan segalanya pada Seulgi atau tidak.

Alasan terkuat kenapa Irene bertahan untuk terus menipu Seulgi dan memilih untuk bersembunyi adalah karena Yerim sangat berarti baginya. Irene masih membutuhkan Chanyeol untuk menopang kebutuhan pengobatan Yerim.

Tapi satu-satunya alasan itu sudah pergi untuk selama-lamanya. Seharusnya tidak ada lagi alasan yang membuat Irene terus menerus membohongi Seulgi seperti ini.

Masalahnya sekarang adalah Irene tahu jika Seulgi mulai menaruh perasaan pada Sehun.

“Apa? Ada apa dengan Sehun?” desak Seulgi. Ia menjadi gugup, entah kenapa. Perasaannya mendadak tidak tenang mengingat Oh Sehun begitu erat kaitannya dengan Park Chanyeol. Bukan tak mungkin ada maksud lain di balik pernikahan ini. Terlebih Seulgi juga baru menemukan kenyataan bahwa Sehun juga berbohong tentang orientasi seksualnya.

“Aku tahu Sehun bukan gay. Jadi apa lagi yang tidak aku ketahui tentang pria itu?” tanya Seulgi pelan dan datar, membaca gelagat keraguan dalam gerak-gerik Irene. Terlihat jelas Irene begitu tidak nyaman membicarakan hal ini, gadis itu berusaha menghindar dari apa yang ia mulai.

“Oh Sehun…dia sudah menikah.” Ucapnya singkat. Ia menarik napas panjang sebelum benar-benar mengucapkan kalimat itu.

Dan Irene benar-benar menyesal ketika ia sadar kini kedua mata Seulgi berkaca-kaca karenanya.

***

Otaknya buntu, sekeras apa pun Sehun berpikir, ia merasa terjebak dalam kisahnya sendiri, sulit untuk menemukan jalan keluar. Saat ini ia berada di persimpangan jalan, dan kedua pilihan itu sangatlah tidak mudah baginya.

“Kau mengkhawatirkan sesuatu?” tanya Wendy lembut. Gadis itu memeluk Sehun dari belakang, ia juga merindukan suaminya, suami yang pergi dengan istrinya yang lain. Merasakan hangatnya punggung Sehun dalam dekapannya, hal yang ia sukai.

The Pieces Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang