26

746 131 13
                                        

Wendy nampak gelisah sembari menggenggam ponselnya, ia menunggu kabar dari ayahnya. Tapi semakin ditunggu, semakin ia gelisah.

“Ada apa?” tanya Sehun bingung, tidak biasanya ia melihat Wendy seperti itu. Gadis itu bahkan terhenyak, lalu membuang napas kasar begitu netranya bertemu pandang dengan Sehun, suaminya.

Appa…kembali ke Korea.” Ujarnya pelan, ada sedikit keraguan juga rasa takut yang tersirat dari nada suaranya. Jelas. Kata kembali disini bukan hanya sekedar berkunjung, tapi kembali dalam arti yang sebenarnya.

Bukan tanpa alasan hingga akhirnya mereka memutuskan untuk hijrah ke Kanada bertahun-tahun silam. Ada kenangan buruk di negara ini, yang berusaha ditinggalkan, yang berusaha dilupakan. Namun sayangnya, membekas terlalu dalam di hati ibunda Wendy.

“Ibumu…” kata-kata Sehun tergantung, ia melihat raut khawatir itu semakin jelas tercetak di wajah cantik Wendy. Sehun tahu betul penyebab Wendy terlihat begitu gelisah saat ini jika benar ayahnya benar-benar kembali.

Gadis itu menggeleng lemah, “Aku tidak tahu apa yang dikatakan Appa pada Eomma tapi bagaimana pun jika Appa kembali, Eomma juga akan kembali.”

Mereka terdiam sejenak, larut dalam pemikiran masing-masing.
Detik berikutnya, Sehun menatap pintu kamar Seulgi yang tertutup rapat. Gadis itu pasti sudah tertidur.

“Seulgi tau?” tanya Sehun kemudian. Bagaimana pun fakta bahwa ayah Wendy juga adalah ayah Seulgi tetap tidak bisa terbantahkan. Sebenci apa pun Seulgi pada ayahnya sendiri, tetap saja pria itu adalah ayah kandungnya.

“Dia tidak pernah tertarik tentang apa pun yang keluar dari mulutku.” Wendy tersenyum kecut, “Dia masih membenciku, juga Appa.”

Sampai saat ini, meskipun mereka cukup lama hidup bersama. Sikap Seulgi masih sama dinginnya pada Wendy, gadis itu masih enggan bahkan untuk sekedar bertatap muka dengan Wendy. Kebenciannya terlampau mendarah daging.

“Aku juga belum bisa menghubungi Chanyeol Oppa sampai detik ini, aku tidak tau dimana dia dan apa yang dia lakukan sekarang.”

Kekhawatiran Wendy bertambah sejak kepergian Chanyeol yang begitu terpukul dengan kenyataan bahwa ibu mereka terlibat dalam pembunuhan Kang Miyoung. Laki-laki yang selalu dapat diandalkan Wendy itu menghilang tanpa jejak, membuat Wendy terus bertanya dan mencari.

“Aku yakin dia baik-baik saja.” Sehun menepuk pelan bahu Wendy. Ia juga sama tidak tahunya, mencari Chanyeol dengan bantuan detektif pun belum membuahkan hasil.

“Baiklah, aku akan mengurus keperluan Appa dan Eomma disini.” ucap Sehun menenangkan. Setidaknya itulah hal terakhir yang ia pikir bisa ia lakukan untuk menyambut kedatangan mertuanya.

“Dan…untuk Chanyeol hyung, aku janji kita akan menemukannya.”

***

Seulgi termangu di balik pintu kamarnya, ia masih terjaga, mendengar dengan jelas topik pembicaraan Sehun dengan Wendy tanpa melewatkan apa pun.

Sejak memutuskan untuk menutup kasus ibunya setelah bersikeras membukanya kembali, Seulgi bertekad untuk melupakan apa pun tentang rasa sakitnya kala itu, juga tentang hubungan darah antara dirinya dengan ayah Wendy.

Tapi mendengar pria itu akan kembali ke Korea, entah bagaimana menorehkan sedikit rasa rindu yang mengkhianati hatinya. Sosok ayah yang dulu begitu dipujanya, masih lekat dalam ingatannya, tidak pernah berubah meskipun ia terus mengelak dan berkata membenci pria itu.

Bohong jika Seulgi tidak senang mendengar berita ini.

Hanya saja, ia merasa belum siap jika harus kembali berhadapan dengan masa lalunya. Setiap kali mengingat kenangan indahnya bersama sang ayah, maka bayangan akan kematian ibunya juga tentang bagaimana pria itu meninggalkannya seorang diri akan terus mengganggunya silih berganti.

The Pieces Of HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang