10.30
Semua anak 12 ipa 2 udah ganti baju buat olahraga. Sekarang lagi otw ngumpul di lapangan.
Pas gue lagi jalan menuju lapangan eh kaki gue tiba-tiba kesandung. Gue jatuhnya keras banget lagi.
"Aw," kata gue kesakitan.
Sindy langsung jongkok gitu buat lihat gue.
"Eh Chin, lo kenapa kesandung sih? Aduh ini kayaknya parah banget deh. Celana lo kayaknya robek juga tuh," kata Sindy panik.
Gue lihat lutut gue. Dan iya dia luka. Celana olahraga gue juga robek pas bagian lututnya.
"Ayo ke uks. Gue antar," kata Sindy terus dia bantuin gue berdiri.
Gue berdiri dengan susah payah. Ini lutut sakit banget woi.
Belum nyampe di lapangan, gue udah putar haluan ke uks.
.
.
.
Pas jam olahraga selesai, Sindy, Taehyung, Jungkook sama Jimin nyamperin gue ke uks.
"Kenapa bisa jatuh?" tanya Jimin.
"Kesandung gue. Gak tau kesandung apaan."
"Kalau jalan tuh hati-hati," kata Jungkook.
"Sakit ya lutut lo?" tanya Taehyung.
"Ya sakit lah. Pake nanya lagi."
"Sini gue cium. Kali aja pas udah dicium, sakitnya hilang," kata Taehyung tanpa dosa.
Habis dia bilang gitu, dia mendapatkan toyoran gratis dari Jungkook.
"Itu sih mau elo," kata Jungkook. Taehyungnya nyengir kuda.
"Udah lah. Balik ke kelas kuy," ajak gue.
"Lo mau belajar?" tanya Jimin.
"Iya dong. Kan yang sakit cuman lutut gue. Gak berpengaruh juga."
"Mending lo disini Chin. Istirahat. Kan sekalian bisa bolos pelajaran kimia. Gue temenin deh lo disini," kata Sindy.
"Ye... udah-udah ayo," kata gue. "Bantuin jalan dong Sin... hehe."
"Gue aja Chinta," tawar Jimin.
"Eh gak usah. Sindy aja, biar enak."
"Sapatau lo berat Chin," sahut Taehyung.
"Sindy udah biasa kok. Rindu yang berat aja dia mampu, masa bantuin gue nggak. Iya kan Sin?"
Sindy cuman senyum serem gitu. Kayaknya dia udah pengen nyekek gue. Habis itu Sindy bantuin gue kan.
"Sayang deh gue sama Sindy," kata gue.
"Lo emang bilang sayang pas ada maunya doang."
"Hehe."
♡♡♡
Gue udah kembali ke kelas. Seperti yang diomongin tadi, pelajarannya kimia. Dan gurunya bikin kita jadi kelompok lagi.
Perasaan kerja kelompok banyak banget deh.
"Chinta, Sindy, Jungkook, Taehyung sekelompok yah," kata guru kimia gue.
"Eh ada anak baru yah. Jimin. Kamu masuk ke kelompoknya Chinta aja," sambungnya.
Gue sekelompok sama Jimin lagi.
.
Pas pulang gue lagi nunggu Sindy di depan kelas. Dia lagi disuruh ke ruang guru sama guru tadi. Lutut gue masih agak sakit.
"Oi," sapa dia.
"Apaan?"
"Nggak. Nyapa aja."
"Oh..."
"Kita sekelompok lagi yah."
"Iya."
"Kok bisa sih? Udah tiga kali loh."
"Ya kan kebetulan Jim. Lo gak suka yah sekelompok sama gue?" tanya gue.
Belum Jimin jawab gue ngomong lagi, "Yaudah kalau gitu gue minta ubah kelompok aja deh."
Gue rada badmood gitu. Kaki gue juga masih agak sakit, kayaknya tambah bikin gue badmood. Sindy udah datang dari ruang guru.
"Udah ada Sindy, gue balik duluan yah."
"Duluan Jim," kata Sindy.
"Eh iya," kata Jimin terus gue sama Sindy langsung jalan ninggalin dia.
Jimin, Taehyung, Jungkook pas pake baju olahraga._.
Tampannya masa depanku/halu mode on/
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Boyfriend [Park Jimin]✓
Fanfiction[COMPLETED]Gue kira hubungan gue sama Jimin sebatas friendzone aja. Tau-taunya lebih. Started : 100418 End : 080419 2018, chintabangtan cover inspired by @suvinism