Baru aja dua hari ditinggal Mama sama Papa. Gue sakit. Gue demam. Hari ini juga gak sekolah.
Untungnya gue gak sendiri di rumah. Gue udah bilang ke mba, kalau jangan tanya orang tua gue kalau lagi sakit. Tapi, kayaknya mba gak ngedengerin gue:)
Mba dateng ke gue terus ngasih hpnya karena ada telpon dari Mama. Hp gue mati sih, jadi Mama nelpon di hp mba.
"Halo iya Ma?"
"Chinta hp kamu kok gak aktif sih? Terus kenapa bisa sampai sakit?"
"Hp aku lagi di cash mati. Ya gak tau Ma, emang ada yang tau kalau mau sakit."
"Udah minum obat? Kamu masih demam badannya? Udah makan kan? Kalau gitu besok Mama pulang deh."
"Udah minum obat. Iya, masih demam, mungkin obatnya belum bekerja. Aku juga udah makan. Mama disana aja nemenin Papa, ini juga aku demam biasa kok, palingan besok sembuh."
"Aduh ini anak... kalau gitu Mama telponin tante Jeon ya?"
"Kenapa mesti nelpon Mamanya Jungkook?"
"Kamu bisa kesana. Nanti Jungkook jemput."
"Duh, nggak deh Ma. Aku disini aja. Lagian ada mba yang urusin aku."
"Yaudah, jangan lupa istirahat. Mama tutup dulu. Bentar nelpon balik."
Gue ngasih hp mba kembali dan mba juga langsung keluar kamar karna tau gue mau istirahat.
Oh iya, yang tadi Mama gue bilang mau nelpon emaknya Jungkook karena mereka berdua teman sma, dan juga deket.
Gue ngambil hp yang lagi dicash. Gue aktifin dan banyak banget notif line sama telpon gak kejawab.
Baru aja aktif udah ada telpon dari Sindy.
"Woi, kampret. Bolos ya lo?"
"Yaduh, apa salah gue dipanggil kampret."
"Suara lemes amat say. Habis ngapain?"
"Gue sakit beb."
"Hah? Sakit apa? Lo kok baru bilang? Kok gak ngirim surat juga? Kok gak ngasih tau? Nih anak ya."
"Demam gue."
"Gue pen ke rumah lo."
"Iya deh gue tunggu."
"Bye. Cepet sembuh ya."
"Yoi..."
Habis Sindy nelpon gue rasa ngantuk banget. Mungkin juga pengaruh obat dan alhasil gue ketiduran.
♡♡♡
19.00
"Chinta, bangun woi."
Samar-samar gue denger suara cempreng Sindy. Gue buka mata dan terlihatlah wajah Sindy.
"Ini jam berapa?" tanya gue. "Udah lama lo disini?"
"Jam tujuh, gue belum lama disini. Kebawah yuk," kata Sindy terus megang dahi gue. "Lo udah gak panas, ayo makan di bawah."
"Iya tunggu," kata gue.
Habis itu gue turun ke bawah sama Sindy. Gue denger dari ruang keluarga kok ribut-ribut ya. Keluarga gue kan lagi gak ada.
Dan ternyata, suara itu gue kenal semua. Itu suara Jungkook, Jimin dan juga Taehyung. Gue sama Sindy samperin mereka bertiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Boyfriend [Park Jimin]✓
Hayran Kurgu[COMPLETED]Gue kira hubungan gue sama Jimin sebatas friendzone aja. Tau-taunya lebih. Started : 100418 End : 080419 2018, chintabangtan cover inspired by @suvinism