"Chinta mau ikut gue ke pasar gak?" ajak Jungkook.
"Mauuuuu," seru gue. "Eh tapi kita perginya bareng siapa ya?"
"Taehyung, Sora, Mingyu, sama lo."
"Hah? Cuman itu?" tanya gue yang langsung dapat anggukan dari Jungkook. Gue beralih natap Jimin.
"Jimin nggak ikut?"
"Nggak Chin. Aku lagi pengen istirahat," jawab Jimin.
"Oh iya Jim. Kalau gitu gue gak ikut deh," tolak gue. Jungkook jadi bingung.
"Lah? Kenapa Chin?" tanya Jungkook.
"Ya paling dia takut lah cowoknya dimodusin cewek lain kalau disini," sahut Sindy.
"Kalau gitu lo harus ikut, Sin," kata Taehyung.
"Kok jadi gue sih?"
"Ikut aja Sindy," kata Jungkook.
"Iya deh."
"Lo kalau gue yang bilang kok gak mau sih?" tanya Taehyung. Dia jadi ngambek ke Sindy.
"Berdebatnya masih lama tuh?" celetuk Jimin.
"Iya anjir buruan ayo."
Mereka langsung pergi ke pasar. Sudah dipastikan yang ada di villa ini yaitu gue, Jimin, Minhyun, Jaehyun, Lena sama Sora.
Gue gak ngelihat Minhyun sama Jaehyun dan kayaknya mereka lagi istirahat di kamar. Yura lagi nonton tv di ruang tengah. Lena gue gak tau dan gak mau tau dia ngapain.
"Jimin kok belum ke kamar? Katanya pengen istirahat?"
Jimin malah rentangin tangannya kayak minta peluk.
"Peluk dong," kata Jimin.
"Kok tiba-tiba minta peluk?" tanya gue terus jalan ngedeketin dia. Pas gue udah deket, Jimin langsung meluk.
"Pengen aja. Emang gak boleh peluk pacar?" tanya Jimin.
"Ya boleh aja sih. Tapi kan kamu mau istirahat ya sekarang harusnya ke kamar kamu sana."
"Ini peluk kamu biar tambah energi. Gak mau peluk aku juga gitu?"
"Jimin kok kayak manja banget sih?" tanya gue. "Tapi gak papa sih, kamu lucu."
"Jelas lah, aku kan Jimin. Udah ganteng, imut, sexy, tinggi, rom--"
"Tunggu. Kamu bilang kamu tinggi?"
"Iya lah," kata Jimin dengan percaya dirinya. "Kan aku tinggi daripada kamu."
"Tapi kalau sama Jungkook Taehyung ya kamu pendek banget Jim."
"Ngeledekin ya?!"
"Aku cuman ngomong keben--"
"Heh gue tuh kesini bukan mau liat Jimin sama lo pelukan," sela Lena. Gue ngelepasin pelukan Jimin. Ini anak bisa nggak sih gak ganggu gue.
"Ya siapa suruh lo kesini. Ngapain sih sewa villa ini juga?"
"Ya mau-mau gue lah."
"Kalau gitu mau-mau gue juga dong peluk pacar gue."
"Tapi kan!"
"Sayang, udah... gak usah diladenin. Aku istirahat dulu ya," kata Jimin terus udah mau jalan tapi tangannya gue tahan.
"Jadi aku disini sendiri?" bisik gue.
"Kan bisa ke kamar kamu. Atau ikut aja sama aku," kata Jimin dan megang pergelangan tangan gue. Gue sama dia jalan ngejauhin Lena.
"Heh lo berdua mau kemana! Jangan ngapa-ngapain lu," teriak Lena. Gue balik badan menghadap dia terus ngejulurin lidah. Rasain lo.
♡♡♡
Jimin lagi tiduran. Gue duduk di samping dia sambil main hp.
"Jim, rasanya pengen pulang aja deh," kata gue ke Jimin.
"Kok gitu? Kalau masalah ada Lena ya kamu gak usah pikirin dia. Pikirin aku aja?"
"Ya justru aku malah mikirin kamu terus, Jim. Nanti kalo kamu dimodusin sama dia gimana?" kata gue kesel.
"Kesel nih?"
"Ya nggak juga sih. Tapi ya-- gak tau deh."
Jimin malah ngetawain gue. Gue rasanya tambah kesel aja. Jimin ngerubah posisinya jadi duduk.
"Tiduran aja sana, katanya mau istirahat."
"Sini peluk dulu," kata Jimin terus meluk sambil ngelus puncak kepala gue. "Kamu cemburu banget ya?"
"Iya lah Jimin... ya aku juga takut kalau kamu suka sama dia. Ya secara dia lebih cantik."
"Nggak tuh, kamu deh yang paling cantik. Udah ya, gak usah cemburu, okay?"
"Kenapa gak usah?"
"Ya karna aku kan gak ada apa-apa sama dia, sayang."
"Kamu curang deh giliran kalau kamu yang cemburu malah suka ngambek gak mau bicara sama aku, maunya dibujuk."
Jimin malah nyengir gak karuan terus tambah meluk gue. "Hehe. Ya intinya aku sayang kamu deh."
Gue nyubit perut dia dan ngelepas pelukannya. "Udah ah, aku mau tidur aja."
"Tidur aja di sini."
"Gak bisa lah Jimin..."
"Kenapa gak bisa?"
"Pura-pura gak tau lagi! Aku balik ke kamar, dah. Love you."
"Love you too."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Boyfriend [Park Jimin]✓
Fanfiction[COMPLETED]Gue kira hubungan gue sama Jimin sebatas friendzone aja. Tau-taunya lebih. Started : 100418 End : 080419 2018, chintabangtan cover inspired by @suvinism