14.00
Gue lagi tiduran di kamar tamu rumah Taehyung. Soalnya bosan diluar, gue juga pengen baringin badan.
Sampai gue denger suara teriakan Sindy. Emang sih kamar tamu ini lumayan deket dari mereka tadi ngumpul.
"ASSALAMUALAIKUM... CHINTA. JIMIN. JUNGKOOK. TAEHYUNG. GUE DATANG!!!"
Gue langsung keluar dari kamar pas dengar suara Sindy yang besarnya udah kayak toa masjid.
"Ya kasihan. Kita udah mau pulang, Sin," kata Jungkook..
"Iya, udah mau pulang," tambah gue.
"Heh! Gak usah nambah-nambahin bohongnya Jungkook. Gimana kalian mau pulang, itu main gamenya aja masih seru," kata Sindy sambil nunjuk Jimin sama Jungkook yang lagi main.
"Hehe. Lo datangnya lama banget gilaa," kata gue.
Sindy langsung duduk di sofa terus ambil satu snack.
"Ya biasa. Gue kira acaranya cepet. Tau-taunya lama. Tuan rumahnya mana?" tanya Sindy.
"Gak tau tadi di kamar gue."
"Eh Jimin, Jungkook, si yang punya rumah kemana?" tanya Sindy lagi dengan sedikit teriak.
"Ke kamar mandi kayaknya," jawab Jimin.
"Oh..."
Gak lama yang dicari udah dateng lagi.
"Kirain gak datang," kata Taehyung ke Sindy.
"Gue kan bilangnya datang tapi ngaret hehe."
Habis nanyaiin Sindy, Taehyung gabung lagi bareng yang cowoknya.
"Eh Sin, naik apa lo kesini?" tanya gue.
"Naik motor. Tadinya mau naik mobil sih," kata Sindy.
"Sok-sokan lo mau naik mobil. Yang adanya nabrak tiang."
"Hehe. Tapi ini gue lagi belajar ya. Lo aja tuh gak ada perkembangan. Bawa motor aja gak bisa, apalagi bawa mobil."
"Nanti deh gue belajarnya. Sekalian langsung belajar bawa pesawat gue."
"Motor aja dulu atau gak mobil, baru pesawat," cibir Sindy.
"Eh bentar gue pulang bareng sama lo ya," kata gue.
"Tumben mau sama gue."
"Sindy yaaa. Mau kan lo?"
"Iya-iya. Apa sih yang nggak buat lo?"
"Aduh terharu gue," kata gue dramatis.
"Jangan alay deh, Chin. Eh tadi emang lo kesini bareng siapa?"
"Jimin."
"Oh... gak balik bareng dia lagi?"
"Gue maunya sama Sindy," kata gue terus meluk dia yang duduk disamping. Tapi, gue meluknya kenceng.
"Chinta lepasin... lo nyiksa gue ya?"
"Ini disayang tau."
"Iya tapi ini lo meluknya kencang banget, sayang..."
"Lo berdua ngapain???" tegur Jungkook.
"Ini Chinta lagi dateng gilanya," kata Sindy.
Gue ngelepasin pelukan gue, "Gue gak gila ya."
"Kurang waras aja kan, Chin," kata Jungkook.
"Ih... eh Kook, sini deh."
Gue nyuruh Jungkook agak deket.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Boyfriend [Park Jimin]✓
Fanfiction[COMPLETED]Gue kira hubungan gue sama Jimin sebatas friendzone aja. Tau-taunya lebih. Started : 100418 End : 080419 2018, chintabangtan cover inspired by @suvinism