"Lo mau jadi pacar gue?"
.
"Kak Chinta???"
Orang itu langsung duduk di kursi sebelah gue. Dan orang itu adalah Park Jihoon. Padahal gue tadi mau jawab pertanyaan Jimin, cuman ini adeknya datang.
"Hoon, lo tiba-tiba kenapa ada di sini sih? Salah waktu banget," ketus Jimin.
Jihoon gak ngegubris Jimin.
"Kak Chinta kok gak pernah ke rumah lagi? Kirain berantem bareng Jimin, eh tau-taunya sekarang kencan ya," kata Jihoon.
"Gue gak berantem sama Jimin kok."
"Iya ini kencan dan lo ganggu gue," sahut Jimin.
"Emang kalian berdua pacaran? Nggak kan," kata Jihoon. Sepertinya, Jimin harus sabar menghadapi Jihoon.
"Iya nggak," jawab gue.
"Tapi baru mau," tambah Jimin.
"Bohong. Jimin traktir gue ya, sekalian gue ikut pulang," kata Jihoon.
"Hoon, kok manggil Jimin gak pake embel-embel kakak?" tanya gue.
"Emang adek durhaka dia."
"Eh iya. Kak Jimin, traktir gue ya. Sekalian ikut pulang bareng."
"Gak. Tadi lo kesini bareng siapa?"
"Sebenarnya tadi mau dianter kak Sungwoon sampai rumah. Tapi lewat sini eh lihat mobil kak Jimin, jadinya gue minta diturunin di sini. Hehe," jawab Jihoon sambil nyengir.
Jiminnya nepuk jidat. Gue cuman senyum ngelihatin tingkah laku mereka berdua.
"Yaudah pesen deh," kata Jimin.
"Sip itu mah," Jihoon langsung gerak cepet.
Habis Jihoon pesen, dia ngajak gue ngobrol lagi.
"Kak Chinta pacaran sama kak Jimin aja. Kalau gak mau, yaudah sama aku aja, gimana?" kata Jihoon dengan santainya.
"Mana mau Chinta sama anak kecil kayak lo. Jatuhnya adek kakak nantinya," sahut Jimin.
"Cinta gak memandang usia kali," sewot Jihoon.
"Aduh udah-udah. Lo berdua kok berantem mulu daritadi."
"Jimin tuh. Eh maksudnya kak Jimin."
♡♡♡
Sekarang Jimin nganterin gue pulang. Dan tentunya ada Jihoon. Dia duduk dibelakang sambil main hp.
"Chinta, yang tadi jangan dijawab dulu sebelum gue telpon ya," kata Jimin."Kenapa?" tanya gue.
"Gak papa. Pokoknya jangan dijawab dulu."
"Oh. Oke deh."
"Berasa nyamuk deh," celetuk Jihoon.
"Ya siapa suruh lo mau ikut," balas Jimin.
"Hadeh. Iya-iya," kata Jihoon.
"Kalian berdua kapan akurnya sih?" tanya gue lagi.
"Jihoon baik kalau ada maunya doang," jawab Jimin.
"Gak ngaca kali ya. Dirinya juga gitu," balas Jihoon gak terima.
"Mulai lagi tuh?"
"Maaf ya, Chinta. Jihoon nih."
"Kak Chinta jangan dengerin kak Jimin ya," kata Jihoon.
"Nggak. Lo harus dengerin gue Chinta. Gak usah tuh anak satu," kata Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Boyfriend [Park Jimin]✓
Fanfiction[COMPLETED]Gue kira hubungan gue sama Jimin sebatas friendzone aja. Tau-taunya lebih. Started : 100418 End : 080419 2018, chintabangtan cover inspired by @suvinism