"Yang nanti mau masak apa?" tanya Jaebum sambil memeluk Dahyun yang sedang dandan dari belakang."Kamu maunya dimasakin apa?" tanya Dahyun.
"Terserah kamu aja yang. Semua masakan kamu aku suka kok" ucap Jaebum sambil mengeratkan pelukannya.
"Yang, jangan gini terus malu nanti kalau anak-anak liat" ucap Dahyun.
"Biarin aja yang, anak kita pasti ngertiin kok. Kamu gak usah khawatir ya" ucap Jaebum sambil menoel pipi kanan Dahyun.
"Masa semalem masih kurang? " sindir Dahyun.
"Heumm... Masih kurang "
"AYAH BUNDA AKU MAU NGEMALL" teriak Lia yang mengagetkan Jaebum dan Dahyun.
"Iya kamu ngemall aja gak papa" jawab Lia lirih berkata seolah-olah ayahnya yang sedang berkata.
"Yuk kita langsung berangkat, ayah bundaku pasti lagi mesra-mesra an jadi kita langsung pergi aja" ucap Lia pada Yejin.
"Heh mau kemana? " ucap Dahyun.
"Ngemall bun, sekalian mau ngabuburit. Boleh ya bunda?" tanya Lia sambil mengeluarkan aegyo-nya.
"Boleh kok. Tapi bunda nitip beliin kecap dulu ya" ucap Dahyun.
"Kenapa gak nanti aja sih bunda" kesal Lia.
"Heh... sama bunda kamu gak boleh gitu. Kalau disuruh harus nurut gak boleh ngeluh" ucap Yejin memberi nasihat.
"Iya deh, maaf ya bunda tadi Lia ngeluh. Sini bunda uangnya aku belin sekarang" ucap Lia.
"Uang kembalian kemarin yang buat beli tahu masih kan?" tanya Dahyun.
"Masih sih bun. Tapi udah aku buat beli es krim kemaren" jawab Lia sambil ngelirik Yejin.
"Minta uang ke Ayah kamu aja ya" Dahyun melirik Jaebum.
"Iya deh bun" Lia pun menghampiri ayahnya.
"Yah minta uang buat beli kecap, bunda yang nyuruh"
"Ini cukup?" tanya Jaebum sambil memberi dua lembar uang dua puluh ribu.
"Cukup yah, tapi aku sama temen-temen mau ngemall. Minta uang lagi ya yah" pinta Lia.
"Ish... Ngapain sih ke mall segala. Mau beli apa coba?" tanya Jaebum dengan ekspresi dinginnya membuat nyali sang anak menciut.
Lia yang udah dipelototin ayahnya mah memilih ngurungin niatnya.
"Yaudah deh. Bilangin ke temen-temen, maaf ya aku gak bisa ikut" Yejin mengangguk.
"Iya gak papa kok. Nanti aku kasih tau temen-temen" ucap Yejin sambil menepuk bahu Lia.
"Jangan pulang malem. Nih uangnya" ucap Jaebum tiba-tiba sambil menyerahkan lima lembar uang berwarna merah.
"Yeay, makasih ya yah. Ayah tambah cakep deh" setelah meraih uang dari tangan Jaebum, Lia langsung narik Yejin keluar rumahnya. Lia udah gak sabar buat ngemall.
***
Saat di Mall, Lia dan Yejin membeli banyak barang.
"Makasi ya, kamu udah mau bayarin semua belanjaan aku" ucap Yejin merasa tak enak hati.
"Nyantai aja kali. Apasih yang gak buat kamu. Itung-itung ini ungkapan makasih aku karena kamu udah bikin kak Lino nyatain cintanya ke aku. Lagipula belanjaan kamu kan gak banyak" kata Lia.
"Iya deh. Semoga aja kamu langgeng sama kak Lino" ucap Yejin.
"Iya. Eh itu temen-temen kan. Kita ke cafe itu yuk!" ajak Lia.
"Ayok" jawab Yejin semangat.
Sesampainya di cafe, Yejin dan Lia bertemu dengan teman-teman lainnya.
"Lia... itu kan Ryujin, Yeji, Chaeryeong, Yuna, ama Somi. Kita samperin yuk" ajak Yejin.
"Ogah ah. Ada Somi juga, males aku" ucap Lia.
"Yaudah. Aku sendiri aja yang kesana" Yejin pun nyamperin temen-temennya diikuti Lia yang terpaksa.
"Hai Somi" sapa Yejin.
"Ngapain nyapa dia sih. Dia tu nyebelin. Dia deketin cowok yang udah punya pacar" kesal Ryujin berbisik ke Yejin.
"Masa sih" ucap Yejin tak percaya.
"Tanya aja sama kakak kamu" timpal Ryujin masih berbisik.
"Ngapain lo kesini. Mau sok baik sama temen-temen gue. Terus lo mau rebut pacar gue" Lia nggebrak meja.
"Pacar gue juga mau lo rebutkan" sahut Ryujin ikut emosi.
Somi marah.
"Emangnya kak Lino pacar lo ya. Sejak kapan? Terus kak Hyunjin juga, bukannya masih jomblo ya? " tanya Somi.
"Udah jangan berantem terus. Ini bulan puasa guys" ucap Yeji berusaha mengalihkan pembicaraan.
Yejin, Chaeryoung, dan Yuna mengangguk setuju. Berbeda dengan Lia, Ryujin dan Somi yang saling adu mata.
"Gue pulang aja. Dah ga guna disini" ucap Somi.
"Ya udah pergi sono" balas Ryujin.
"Gue gak bicara sama lo ya" bentak Somi.
"Udah Stop" ucap Yejin yang kemudian berjongkok.
"Yejin, ngapain bersujud disana?" tanya Yeji.
"Ngapain sih tu anak" heran Ryujin.
"Guys... aku nemu uang" ucap Yejin lirih.
"Hah.. Seriusan?" tanya Chaeryeong.
"Ho oh. Serius" ucap Yejin yang masih ngumpetin tangannya di balik badannya.
"Berapa uangnya? Buat beli takjil aja Ye" bujuk Yeji.
"Kamu mah makan mulu" sindir Ryujin.
"Biarin" ucap Yeji.
"Ini uang super. Lihat deh" Yejin menunjukkan uang hasil temuannya.
"Weh.. Segepok, warna merah semua lagi" ucap Yuna takjub.
"Kita tanya dulu ke orang sekitar sini. Siapa tahu ada yang punya" usul Chaeryeong.
"Bener juga" ucap Yejin.
Taklama setelah Yejin berucap, ada seorang pria berjas rapi sedang kebingungan mencari sesuatu.
Yejin pun menghampirinya.
"Pak nyari apa?" tanya Yejin.
"Uang bapak hilang nak" ucap orang itu.
"Berapa pak?" sahut Chaeryoung."Sepuluh juta" ucap orang itu.
"Gila... Sepuluh juta" teriak Lia yang langsung mendapat tatapan tajam dari yang lainnya.
"Kenapa nak?" tanya orang itu.
"Gini pak. Saya tadi gak sengaja nemuin uang bapak" ucap Yejin sambil menyerahkan uang tadi ke bapak berjas itu.
"Oh makasih. Sebagai rasa terima kasih saya, kamu ambil saja uangnya" Yejin dan teman-temannya terkaget.
"Loh pak kok dikasihin saya semua" ucap Yejin bingung.
"Iya. Karena kamu anaknya Nayeon sama Jinyoung kan" terka orang itu.
"Maksud bapak?"
"Suatu saat nanti pasti kamu akan tahu" ucap orang itu yang kemudian langsung beranjak pergi menjauh.
"Rejeki nomplok nih namanya. Jangan lupa traktir makan" ucap Yeji.
Sedangkan Yejin masih bingung.
"Udahlah gak usah dipikirkan. Orang itu pasti kaya raya dan ingin berbagi" ucap Ryujin.
Yejin mengangguk kemudian tersenyum.
"Aku traktir guys" ucap Yejin semangat.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Family
RandomKisah tentang keluarga Jypnation di kampung JYP. Twice, Got7, Day6, Straykids, Itzy, and Boystory . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Read more