Diskon

974 117 7
                                    

"Bun, aku boleh gak?" tanya Yuna dengan penuh harap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bun, aku boleh gak?" tanya Yuna dengan penuh harap.

"Boleh apa?" ucap Mina sambil mencicipi tumis kangkungnya.

"Aku mau beli sepatu, bun. Sepatuku pada kekecilan semua" ucap Yuna memelas.

"Minta uang ke ayah. Kalo ke Mall, bunda nitip daleman" ucap Mina sembari mematikan kompornya.

"Yaelah, bun. Kenapa gak beli sendiri sih" dumel Yuna.

Mina cuma diem sambil natep Yuna penuh intimidasi.

"Iya deh. Aku beliin" pasrah Yuna.

Setelah mendapat izin dari bundanya, Yuna langsung menemui ayahnya yang sedang nyuci selimut.

"Ayah, minta duit buat beli sepatu ya, please" ucap Yuna sambil mengeluarkan jurus andalannya.

"Butuh berapa? Beli sepatu yang bagus, bermerk, trend, dan awet" ucap Bambam.

"Siap, yah. Uangnya terserah ayah aja"

🏡🏡🏡

Sekarang, Yuna dan teman-temannya sedang berada di Mall.

"Mbak Yeji mau beli apa nih?" tanya Yejin.

"Mau beli jaket"

"Sama dong kita" sahut Lia.

"Kalau aku sih mau beli sepatu sama kayak Yuna" ucap Chaeryeong.

"Aku mau beli celana legging yang adem kalo dipake. Kalo kakak ipar gimana?" tanya Yejin menoleh pada Ryujin.

"Aku mau beli celana kolor selutut" jawab Ryujin.

"Yang biasanya dipakek anak cowok buat sepak bola itu?" tanya Yeji.

"Ya seperti itulah"

"Masa beli itu sih. Itukan buat cowok" ucap Lia.

"Gak peduli. Pokok enak dipakek aku sih enjoy aja. Aku udah males nyuri celana kolornya abangku. Apalagi si bang Seungmin tuh"

"Lah emangnya kenapa?" tanya Yuna sambil memilih sepatu.

"Dia tuh gampang ngadu ke ayah kalo aku nyuri celana kolor punya dia"

"Halah, Seungmin emang nyebelin banget" ceplos Yejin.

"Ekhm, nyebelin apa nyebelin? Bukannya dulu pernah suka sama Seungmin" ledek Lia.

"Kampret, jangan diingetin. Malesin banget deh" umpat Yejin.

"Malesin karena pernah ditolak sama Seungmin" Yejin mencoba menahan amarahnya sambil menatap tajam Lia.

"Kamu punya dendam sama aku. Apa gara-gara mas Lino suka sama aku, terus kamu balesnya ke aku" ucap Yejin membuat Lia mengalihkan pandangannya.

"Udah-udah. Jangan berantem! Malu diliatin orang" Yeji berseru sambil mengajak mereka makan dulu.

Saat perjalanan menuju cafe di Mall, mata mereka tertuju pada toko aksesori.

"Kalungnya mengkilap banget. Jadi pingin beli" ucap Yuna yang sudah berjalan ke toko itu. Begitupula yang lainnya.

"Gelangnya imut" ucap Chaeryeong.

"Bando ini lucu banget deh" ucap Yejin.

"cincinnya bagus banget" celetuk Yeji.

"Rasanya aku mau beli semua" ucap Lia.

"Yaelah, katanya mau beli makan. Malah mampir ke sini" dumel Ryujin.

"Bentaran doang. Bagus-bagus nih" ucap Yejin.

Beberapa menit kemudian, mereka gak jadi beli.

"Bagus-bagus tapi, mahal" bisik Yuna.

"Iya, mending buat jajan cilok. Kenyang perut" celetuk Yeji.

"Eh gaes, ada toko baju diskonan. Beli kuy" ucap Yejin semangat.

Mereka berenampun langsung menyerbu toko itu.

"Lumayan nih, dapet kaos sama celana kolor yang aku mau" ucap Ryujin.

"Puas banget belanja disitu" ucap Lia.

"Iya, habis ini kita mau kemana lagi nih?" Chaeryeong menatap teman-temannya.

"Cari diskonan lagi kuy. Lumayan, bisa hemat dikit" usul Yejin.

"Kuylah" sahut Yeji.

Merekapun pergi ke mall melupakan tujuan masing-masing dan memilih untuk berburu diskonan.

"Dapet banyak nih kita" ujar Lia.

"Iya, eh gaes. Aku lupa, sepatu" panik Yuna.

"Loh, bukannya tadi kamu udah ke toko sepatu?" kata Yeji.

"Ho oh, tapi gak ada yang cocok jadinya aku gak jadi beli" ucap Yuna.

"Ini udah mau nyampek rumah kita. Suruh anterin kakak kamu aja nanti" ucap Yejin.

"Huft, iyadeh" kesal Yuna.

TBC

Love FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang