Sejak pulang dari pasar, Yejin berubah jadi pendiem cuma sama ayahnya.
"Bunda mana?" tanya Jinyoung yang sedang duduk di ruang tamu.
Yejin enggan menjawab, dia malah mempercepat jalannya dan tak menoleh ke ayahnya.
"Heh, ditanya ayah tuh dijawab" ujar Hyunjin.
"Bodo amat. Kakak gak tahu ceritanya diem aja deh" Yejin mendelik tajam.
Hyunjin sudah hapal, kalau adeknya kayak gini pasti dia lagi marah.
"Emangnya bunda kemana sih? Bukannya tadi ke pasar bareng kamu?" tanya Woojin dengan pakaian kerjanya.
"Betul tuh" sahut Hyunjin.
"Mungkin cari ayah baru lagi" ucap Yejin acuh lalu masuk kamarnya.
"Heum, aku sarapan di tempat kerja aja kalo gitu. Oh ya, nanti Mingrui buatin telur ceplok aja buat sarapan. Kakak kerja dulu keburu telat ini" ujar Woojin terburu-buru.
"Siap bro" ucap Hyunjin.
🏡🏡🏡
"Mbak gak pulang?" tanya Dahyun.
Pasalnya, Nayeon belum pulang padahal para teman rumpinya udah pada pulang.
"Males pulang" jawab Nayeon sambil bertopang dagu.
"Masalah Jinyoung, Nay?" tanya Jaebum.
Nayeon mengangguk.
"Mendingan kamu pulang sekarang! Omongin pelan-pelan sama suami kamu. Jangan ngehindarin masalah kayak gini. Lagipula, kamu gak kasihan anak kamu. Masa gara-gara kamu marah terus mereka gak makan" ucap Jaebum menasihati.
"Iya mbak. Keburu layu juga sayurnya" imbuh Dahyun.
"Yaudah, aku diusir jadinya aku pulang aja" ucap Nayeon.
"Bukannya ngusir, Nay. Tap__"
"Iya, aku tahu. Aku pulang dulu ya Dahyun, mas Jebong" ucap Nayeon meledek Jaebum.
"Oh ya, kalau ada durian yang mateng kabarin aku ya" imbuh Nayeon.
🏡🏡🏡
Sampai di rumah, Nayeon sudah disambut suaminya yang duduk di ruang tamu.
"Akhirnya pulang juga. Habis darimana, bun?" tanya Jinyoung dengan senyum sumringah.
"Nongkrong sama cogan" bohong Nayeon.
Ekspresi wajah Jinyoung berubah seketika.
"Maksud kamu? Jangan bercanda, Nay" Nayeon tak menghiraukan ucapan Jinyoung dan ia memilih langsung menuju dapur untuk memasak.
"Bunda" ucap manja Mingrui sembari memeluk Nayeon erat.
"Udah sarapan?" tanya Nayeon dibalas anggukan anak bungsunya.
"Kak Hyunjin tadi masakin aku telur ceplok. Aku makannya sama nasi terus aku kasih kecap" ucap Mingrui.
"Nah kan, keluar rumah pagi-pagi sampek lupa buatin sarapan keluarga" sindir Jinyoung.
"Gak usah ikut campur deh. Urusin aja selingkuhan kamu" bentak Nayeon.
"Siapa yang selingkuh? Paling juga kamu yang selingkuh. Pacar kamu dulu banyak" ucap Jinyoung tak terima.
"Itu dulu sebelum aku kenal kamu. Sekarang pas aku udah setia kamu yang malah selingkuh"
Jinyoung dan Nayeon terus berdebat tanpa peduli Mingrui yang juga berada disana.
"Ayah bunda jangan berantem" ucap Mingrui yang kalah dengan suara perdebatan orang tuanya.
"Ayah bunda" Hyunjin berteriak membuat Jinyoung dan Nayeon menoleh menatap Hyunjin.
"Daripada berantem mending buat adek deh. Pusing aku denger ayah sama bunda berantem" ucap Hyunjin sambil menggiring kedua orang tuanya menuju kamar.
"Mingrui ikut"
"Ikut kemana?" tanya Hyunjin.
"Ikut ayah bunda buat adek" ucap Mingrui polos.
"Gausah. Kamu ikut kakak masak aja" Mingrui mengangguk.
"Serius kamu yang mau masak" ujar Nayeon.
"Iya, bun. Udah deh, bunda cepetan masuk kamar" ucap Hyunjin.
Setelah kedua orang tuanya masuk, ia segera mengunci pintu kamar dari luar.
"Kok dikunci sih, kak?" tanya Yejin yang baru saja keluar kamar.
"Biar mereka akur" ucap Hyunjin.
🏡🏡🏡
Sementara itu, suasana mencekam di dalam kamar Jinyoung dan Nayeon. Di antara keduanya tak ada yang mau memulai pembicaraan.
"Ayah bunda, Mingrui minta adek perempuan ya" Mingrui berteriak membuat Jinyoung dan Nayeon saling tatap.
"Mingrui, Mingrui" ucap Jinyoung dan Nayeon bersamaan.
"Eum, Nay" akhirnya Jinyoung mengalah, ia memulai percakapan.
"Heum" sahut Nayeon.
"Kamu pasti salah paham"
"Salah paham apa?"
"Kamu pasti denger dari orang-orang kalau aku nyium cewek lain. Sebenarnya, itu mereka salah liat" ucap Jinyoung.
"Cih, alesan"
"Aku gak bohong, Nay. Jadi gini ceritanya, kamu tahu kan aku diberi tugas sama babeh RT" Nayeon mengangguk.
"Nah, tugasnya itu untuk memberi informasi tentang seluk beluk kampung ini ke warga baru itu. Pas aku jelasin, tiba-tiba dia kesandung batu. Jarak dia sama aku waktu itu memang deket banget. Mungkin, orang-orang ngiranya aku ciuman. Terus, tadi pagi dia nanya letak pasar. Aku anterin dia habis itu aku tinggal pulang karena aku kepikiran kamu. Aku mau izin ke kamu tapi, kamunya gak ada di rumah" jelas Jinyoung.
Nayeon menatap suaminya. Ia yakin kalau suaminya kali ini jujur.
"Kalau kamu gak percaya, aku bakalan kasih bukti, Nay" ucap Jinyoung.
"Gak usah. Aku udah percaya. Dari tatapan kamu pas jelasin semua aku tahu kamu jujur. Akunya aja yang keburu emosi sampek salah paham gak jelas" Nayeon merasa bersalah. Ia pun langsung memeluk suaminya.
"Terimakasih udah percaya sama aku, Nay. Lain kali, kalo aku ditugasin sama cewek lain. Aku bakalan ngajak kamu biar gak marah"
"Gak sampek segitunya juga. Masak aku ngikut kamu terus"
"Oh ya, Nay. Tadi kamu bilang nongkrong sama cogan. Siapa?" ucap Jinyoung.
"Eum. sebenernya, aku tadi merumpi di rumah Dahyun sambil nyemilin tahu bulat. Kalau cogan yang aku maksud tadi ya mas Jaebum"
"Jaebum" Jinyoung terkekeh.
"Tadi niatnya aku buat kamu cemburu doang"
"Kamu selalu berhasil buat aku cemburu. Jadi, gimananih? Mingrui bilang pingin adek perempuan" ucap Jinyoung mengedipkan sebelah matanya.
"Gimana ya. Aku baru aja kedatangan tamu" Jinyoung mendengus. Mungkin lain kali.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Family
RandomKisah tentang keluarga Jypnation di kampung JYP. Twice, Got7, Day6, Straykids, Itzy, and Boystory . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Read more