Love Family

Kebadungan

"Mingrui bolos yuk!" ajak Zeyu.

"Ngapain bolos?" Mingrui malah bertanya sambil sibuk membaca bukunya.

"Ya ini kan jamkos. Gak bosen apa" ucap Shuyang.

"Tapi, sama ayah aku gak boleh bolos biar jadi anak pinter" ucap Mingrui.

"Pakde Jinyoung gak bakalan tau. Ayolah" ucap Shuyang.

"Kalau ayah aku tau?" tanya Mingrui sambil menutup bukunya.

"Ngomong aja pulang pagi" usul Zeyu sambil menaik turunkan alisnya.

"Kamu gak takut dimarahin bunda kamu? Kalau kamu ketauhan bolos terus dihantam panci bunda kamu gimana?" ucap Mingrui sambil menatap Zeyu.

"Ya aku tinggal sembunyi di balik tubuh ayahku" ceplos Zeyu.

"Udah jangan berisik! Kuy bolos, kita beli jajan di pasar" ajak Xinlong yang baru saja datang bersama Zihao dan Hanyu.

"Lah, kakak kelas juga jamkos?" tanya Mingrui.

"Iya. Ini nanti juga bakalan pulang pagi soalnya gurunya pada rapat" jawab Hanyu.

"Ayok berangkat sekarang kalo gitu!" ucap Mingrui paling semangat mengemasi bukunya.

"Tadi aja diajakin ruwetnya minta ampun" dumel Zeyu.

Sesampainya di pasar, keenam anak itu berpencar untuk mencari makanan kesukaan mereka masing-masing.

"Kita beli apaan nih?" tanya Zihao.

"Terserah deh. Yang penting jangan tahu. Bosen aku dirumah tahu melulu" ucap Hanyu.

"Kalo gitu, kita beli tempe aja gimana"

"Ngawur. Emang kamu mau nyemilin tempe. Aku sih ogah, mending makan tahu isi" ucap Hanyu.

Sementara itu, Mingrui dan Shuyang sudah berada di depan toko emas. Entah apa yang akan dibeli mereka.

"Mas mas, beli emas dong" ucap Shuyang sambil cekikikan. Sedangkan Mingrui memutar bola matanya malas.

"Emas berapa gram dek?"

"Gak jadi" ucap Shuyang lalu berlari begitu saja.

"Woy, katanya mau beli" teriak si penjual mas. Mingrui yang masih terdiam di sana hanya bisa pura-pura gak tahu dan berlalu pergi.

"Loh, Mingrui. Shuyang mana?" tanya Xinlong.

"Kabur dia habis ngerjain orang" jawab Mingrui.

"Kamu ditinggal?" tanya Zeyu dibalas anggukan Mingrui.

"Minta jajannya ya. Shuyang daritadi diajakin beli jajan malah gak mau" gerutu Mingrui.

"Nih, habis ini kita beli jajan di sana yok. Kayaknya enak" ucap Zeyu.

"Makasih? Ayok" ucap Mingrui.

Disisi lain, Shuyang tengah kebingungan sebab terpisah dari teman-temannya.

"Mas Mingrui mana?" gumam Shuyang sambil menoleh kekiri dan kekanan mencari keberadaan Mingrui.

"Cari siapa dek? Orang tuanya mana?" tanya salah satu pengunjung pasar.

"Orang tuaku di rumah" jawab Shuyang.

"Loh, kamu ke sini tadi sama siapa?"

"Temen-temen" jawab Shuyang malah tambah bingung.

"Nama orang tuanya siapa?"

"Ayahnya Shuyang sama bundanya Shuyang" jawab Shuyang dengan polosnya.

"Masa namanya itu"

"Huhuhuhu... Aku dimana? Ayah, bunda, aku takut. Mau pulang" ucap Shuyang sambil nangis dan glesotan di tanah.

🏡🏡🏡

"Shuyang mana?" tanya Hanyu panik. Karena dia yang paling tua jadi, kalau ada salah satu yang ilang pasti dia yang kena marah.

"Aku gak tahu" ucap Mingrui.

"Duh, gimana nih. Nanti dimarahin maknya gimana?" panik Zihao.

"Santai aja kali. Palingan juga bentar lagi kesini" ucap Xinlong dengan santainya.

"Kita mencar nyariin Shuyang aja gimana?" usul Hanyu.

"Janganlah bang. Nanti malah ada yang ngilang lagi gimana?" ucap Zeyu.

"Masa kita tungguin dia di sini" ucap Hanyu.

"Kita nyari bareng-bareng aja" usul Mingrui.

"Sip kalo gitu"

🏡🏡🏡

Setelah berbagai penjuru pasar mereka lalui. Akhirnya, mereka menemukan Shuyang yang tergeletak di depan toko yang tutup.

"Malah molor ni anak" ucap Zihao.

"Bangunin gak nih?" tanya Zeyu.

"Kita kagetin aja" ucap Xinlong.

"Mending biarin aja dia tidur. Suruh mak bapaknya jemput" sahut Mingrui.

"Oke"

Ini ayahnya

Ini bundanya

Inilah Shuyang

TBC