Demi Cinta

801 94 10
                                    

Demi cintanya ke Ryujin, Hyunjin bela-belain buat beliin seblak level lima ditengah terik matahari yang begitu menyengat. Bulir demi bulir keringat menetes membasahi tubuhnya.

"Nih beb, seblaknya" ucap Hyunjin begitu sampai di rumah Ryujin.

Ryujin ngelirik Hyunjin sekilas, lantas bangkit berdiri dari duduknya di sofa ruang tamu.

"Kamu makan aja sendiri. Aku udah gak mood" ujar Ryujin kemudian beranjak menuju kamarnya, membiarkan Hyunjin yang masih terdiam ditempatnya.
"Beb, aku gak dikasih minum. Haus banget nih" pekik Hyunjin.

"Pulang aja sana!" ujar Ryujin.

Meski diusir, Hyunjin tetap tersenyum dalam perjalanan pulang.

"Baju kamu basah kayak gini, habis darimana?" tanya Nayeon yang sedang di teras rumah.

"Habis beli seblak bun" jawab Hyunjin.

"Jalan kaki?" tanya Nayeon.

"Iya bun" sahut Hyunjin hendak masuk rumah tapi tangannya dicekal Nayeon.

"Beli seblaknya jauhkan? Masa jalan kaki. Gak capek kamu?" tanya Nayeon menyelidik.

"Gak papa bun. Lagi pingin aja. Udah ya bun, Hyunjin masuk dulu" ucap Hyunjin langsung masuk rumah.

###

"Yang, kerjain tugas matematika sama fisika aku dong. Harus bener semua ya pokoknya" seru Ryujin.

"Tapi aku kan kuliahnya bukan jurusan itu. Aku udah lupa sama rumusnya" ujar Hyunjin.

"Yaelah, masa materi SMA aja udah lupa" sindir Ryujin.

"Yaudah sini aku kerjain. Tapi, nanti pas dirumah" ucap Hyunjin.

"Oke, nanti malem aku ambil" ujar Ryujin.

###

Baru tiba dirumah, Hyunjin langsung berlari kekamarnya buat ngerjain tugasnya Ryujin. Ia sangat fokus hingga gak sadar kalau ayahnya manggil-manggil namanya.

"Hyunjin mana sih" kesal Jinyoung sebab Hyunjin tak kunjung menjawab panggilannya.

"Kak Hyunjin tidur kali yah" terka Yejin.

"Tumben dia tidur jam segini" kata Jinyoung tak percaya.

Mingrui yang baru datang dari kamar mandi menjawab, "Aku tadi liat kak Hyunjin lari kekamar" ucapnya.

Jinyoung mendengus sambil mematikan televisi yang ditonton Yejin.

"Ayah" pekik Yejin kesal, padahalkan itu episode drama favoritnya.

"Panggil Hyunjin suruh ketemu ayah diruang keluarga!" seru Jinyoung dengan nada tegas.

Takut melihat ayahnya akan marah, cepat-cepat Yejin menggedor pintu kamar Hyunjin.

"Kak, cepet buka pintunya. Drama kesukaanku mau selesai nih. Cepet buka,njit" ucap Yejin dibumbui umpatan karena sang kakak tak kunjung membuka pintunya.

Mendengar kebisingan terjadi, Nayeon menghampiri Yejin yang tengah kesal.

"Kenapa?" tanya Nayeon.

"Kak Hyunjin dipanggil ayah gak nyaut-nyaut. Aku panggil juga. Mana,, hiks,, drama kesukaan aku udah selesai lagi,,, hiks" ucap Yejin sesenggukan.

"Udah jangan nangis, biar bunda yang manggil" dengan jengkel Yejin mengangguk, gara-gara Hyunjin ia tak bisa menonton drama kesukaannya.

"Hyunjin! Buka pintunya. Kalau gak dibuka, kamu enggak bakalan bunda kasih uang jajan setahun" pekik Nayeon berhasil membuat Hyunjin membuka pintunya.

"Jangan gitu dong bunda sayang. Nih aku udah buka pintu" ujar Hyunjin cengar-cengir sedangkan Yejin cemberut.

Dugh

Yejin menendang kaki Hyunjin lalu pergi kekamarnya.

"Argh,,, tuh anak kenapa sih?" ucap Hyunjin bingung.

"Cepat ke ruang keluarga. Ayah nyariin daritadi" ucap Nayeon dingin. Sepertinya marah.

"Waduh celaka kalau bunda sampek marah" ucap Hyunjin was was.

###

Setelah mengumpulkan keberaniannya, Hyunjin segera menuju ruang keluarga. Disana sudah ada Jinyoung dan Nayeon yang sedang duduk bersebelahan. Jinyoung sibuk dengan ponselnya, sedangkan Nayeon sibuk memeluk perut Jinyoung dan ikut melihat ponsel Jinyoung.

"Ekhm, ayah bunda" ucap Hyunjin yang kemudian duduk di hadapan ayahnya.

Jinyoung meletakkan ponselnya, "Beliin ayah obat pilek!" seru Jinyoung.

Dalam hati Hyunjin mengumpat, "Kenapa gak Yejin aja sih yah. Hyunjin kan sibuk" ucap Hyunjin.

"Yejin capek bantuin bunda tadi. Jadi, kamu aja yang beliin" ujar Nayeon.

"Kalau aku beliin, ntar tugasnya Ryujin gak kelar-kelar. Mana baru selesai dua nomer lagi" batin Hyunjin.

###

Malam harinya, Ryujin dateng ke rumah Hyunjin buat nanyain tugasnya.

"Maaf, belum selesai tugasnya, yang. Soalnya susah semua. Aku cuma bisa ngerjain sepuluh nomer" ucap Hyunjin.

"Gimana sih, soalnya cuma lima puluh kamu ngerjain sepuluh" kesal Ryujin.

Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Maaf" ujarnya.

"Maaf melulu kerjaanya" gerutu Ryujin.

Hyunjin merasa bersalah karena tak bisa ngerjain tugas Ryujin.

Namun, setidaknya ia sudah berusaha.

###

Hari ini, Hyunjin terpaksa harus bolos kuliah karena Ryujin menyuruhnya buat nemenin dia jalan-jalan.

Mereka jalan-jalan ke sebuah mall besar. Semua harga barang-barang disana cukup mahal. Hyunjin tercengang setiap melihat harganya.

"Yang, aku mau ini" ucap Ryujin sembari memegang sepatu berwarna gold.

Hyunjin melirik harganya sekilas kemudian menggeleng, "Beli yang lain aja ya. Uangku gak cukup" ucap Hyunjin.

"Ih, kamu tuh. Aku pingin ini ya ini" ucap Ryujin.

"Lagian sepatu kayak gitu kok harganya satu juta. Pasti gak awet. Beli yang murah aja awet" ucap Hyunjin.

Ryujin kesal dengan jawaban Hyunjin, "Kalau gak mau beliin yaudah, aku telpon kak Bangchan aja buat beliin sepatu ini" ucap Ryujin.

"Eh,, jangan" Hyunjin mencekal tangan Ryujin.

###

Habis sudah uang jajan Hyunjin selama sebulan, gara-gara sepatu sialan itu.

"Woy, cemberut aja bro" ujar Han menepuk bahu Hyunjin yang sedang melamun di taman kota.

"Uang jajan habis bro"

"Lah, bukannya baru kemaren dikasih uang sama bunda kamu" ujar Jisung tak percaya.

"Iya, tapi udah habis buat beliin Ryujin sepatu" ucap Hyunjin.

"Oalah, yang sabar bro. Cinta memang butuh pengorbanan" ujar Jisung seraya ikut duduk di sebelah Hyunjin.

"Udah sabar banget aku ngadepin Ryujin. Dianya udah kebangetan. Pacaran ama dia bikin makan ati mulu" ujar Hyunjin, "salah dikit, dia marah sampek berhari-hari. Mungkin dia niat bales dendam gegara aku dulu gak peka-peka sama perasaannya" lanjut Hyunjin.

Han merasa kasihan pada nasib cinta sahabatnya, ia terus menepuk bahu Hyunjin berharap kesedihannya dapat berkurang.

Ketika melirik kesuatu sudut taman, mata Han terfokus pada dua orang yang sedang bercumbu.

"Lucas ama Ryujin" batin Jisung, "jangan sampek Hyunjin tahu."

TBC

Love FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang