The Power of Emak-Emak pt2

1K 119 44
                                    

"Apa? Jadi, daddy ketemu sama dia?" kaget Momo.

"Iya, bun" Felix mengangguk sedangkan Changbin tak berkata apa-apa.

"Awas aja ya. Berani banget ketemuan mantan tanpa sepengetahuan aku" ucap Momo sambil mengepalkan tangannya.

🏡🏡🏡

Di rumah Nayeon, para ibu berkumpul. Mengobrol tak kenal waktu.

"Heh, ibu-ibu pada tau gak kalo ada penjual rujak baru di kampung kita" ucap Sana.

"La terus? Emangnya kenapa?" ucap Nayeon dengan wajah cueknya.

"Ih, mbak. Ini bakalan jadi masalah" ucap Sana menggebu.

"Masalah apaan?" Dahyun bertanya sambil sibuk makan kerupuk buatan Nayeon.

"Si penjual rujak itu cantik, mulus, tubuhnya ideal banget. Dia kakak kelas aku waktu SMA dulu. Namanya mbak Suzy" cerocos Sana.

"Heh, buk-ibuk. Udah dicek belom. Suaminya ada di rumah gak?" Jeongyeon bertanya dengan wajah panik. Nafasnya ngos-ngosan kayak habis dikejar anjing.

"Kenapasih heboh banget?" ucap Mina.

"Mas Yugyeom tadi pamitnya mau makan di warung"

"Nah, makan rujak sambil godain penjualnya ni pasti" ucap Jeongyeon.

"Seriusan mbak?" kaget Tzuyu.

"Tadi aku abis aja ke sana. Niat mau nyusulin suami beli rujak kok gak pulang-pulang. Ternyata eh ternyata"

"Mbak-mbak. Cowok tu kalo liat cewek cantik, mulus, dan sexy kalo gak ngiler. Semut item aku cat putih semua" ucap Momo.

"Gawat! Suamiku juga gak di rumah" panik Nayeon.

"Mas Jinyoung sama mas Wonpil itu sepaket. Perginya bareng. Pokoknya, suami kalian semua tadi di sana" ucap Jeongyeon.

"Gak bisa dibiarin nih. Grebek warungnya langsung coy" ucap Jihyo yang sudah bangkit berdiri.

"Kita susulin langsung. Gepeel lah" sahut Chaeyoung.

"Bawa toa juga gengs" usul Dahyun.

"Bolehlah. Aku juga mau bawa panci" ucap Jihyo.

"Ayoyoyo. Berangkat!"

Akhirnya, pasukan emak-emak ini berangkat naik sepeda motor. Jeongyeon dan Nayeon boncengan. Mina dibonceng Momo. Jihyo bonceng Sana. Sedangkan Dahyun, Chaeyoung, dan Tzuyu bonceng tiga.

"Eh, eh. Itu bukannya ibu aku" ucap Bangchan yang liat ibunya lagi berhenti di lampu merah.

"Iya. Ada ibu aku juga, bro" ucap Woojin.

"Mau pada kemana ibu-ibu itu?" ucap Bangchan.

"Ikutin jangan?" Woojin menatap Bangchan sambil menaik-turunkan alisnya.

"Janganlah. Masih banyak motor yang perlu diperbaikin. Balik kerja lagi yok" Woojin mengangguk meskipun ia ingin sekali mengikuti bundanya.

Di sisi lain, ibu-ibu mengamuk karena salah satu di antara mereka kena tilang.

"Tadi pake helm, pak. Helmnya jatoh disono noh" Momo menunjuk belakangnya mencoba ngeles dari polisi.

"Bapak gak tau sih. Ini urgent. Bapak gak boleh nilang seenaknya" ucap Jeongyeon.

"Tapi ibu ini gak pakek helm" ucap pak polisi.

"Bapak juga gak pakek helm. Artinya bapak juga harus ditilang" ucap Nayeon ngegas.

"Udah-udah. Ini pak uang tilangnya" ucap Mina sambil memberi uang dua ratus ribu ke pak polisi itu sambil ngasih helm ke Momo.

"Helm siapa?" Momo bertanya sambil berbisik.

"Helm nemu di pinggir jalan" tanpa ambil pusing langsung Momo pakek dan lanjut melajukan motornya.

Baru beberapa meter, udah ada masalah lagi.

"Sen ke kiri belok ke ke kanan" bentak bapak-bapak berkumis yang baru saja lewat di sebelah Momo dan Mina.

"Oh iya lupa" Momo menyegir sedangkan Mina mengelus dada berusaha sabar. Dia berharap gak jatoh dari motor gara-gara dibonceng Momo.

Sesampainya di tempat tujuan. Ibu-ibu langsung berkumpul di depan warung. Jeongyeon yang mimpin sambil bawa toa.

"Mas Wonpil" Jeongyeon berteriak padahal pake toa. Semua yang ada di situ pada tutup kuping.

Wonpil yang merasa terpanggil langsung keluar warung.

"Eh, sayang. Ngapain kesini?" tanya Wonpil dengan polosnya.

Sebelum Jeongyeon menjawab, Nayeon langsung merebut toa di tangan Jeongyeon.

"Para suami, keluar sekarang. Dicariin istrinya. Terutama yang namanya Jinyoung" ucap Nayeon.

Alhasil, para bapak keluar diikuti si pemilik warung.

"Mas Yugie tega sama juwi" ucap Tzuyu yang sudah menghampiri Yugyeom sambil mukul-mukul bahu Yugyeom.

"Enak ya makan rujaknya" sindir Sana dibalas cengiran Mark.

"Suka banget sih cari gara-gara sama aku" ucap Mina sambil menyubit perut Bambam.

"Mas Jaebum tega ya. Katanya kerja tapi kok kayak gini" ucap Dahyun yang sudah menatap tajam suaminya.

"Aa Onje jahat. Katanya cuma cinta sama Chaeng. Nyatanya apa?" dumel Chaeyoung sembari mencubiti lengan Youngjae.

"Mas Jackson. Kemaren ketemuan sama mantan. Sekarang apalagi?" bentak Momo.

"Mantan yang mana?" tanya Jackson.

"Eunbi. Gausah pura-pura gak tau" ucap Momo sambil mendorong tubuh Jackson.

"Kenapa beli rujak hah. Masakanku kurang enak apa?" ucap Jihyo sambil membanting panci.

"Ampun, yang. Aku khilap. Tadi di ajakin Jackson" kata Brian dengan ekspresi ketakutannya.

"Tumben pergi gak pamit mas" sindir Nayeon.

"Tadi mau pamit tapi kamunya lagi asyik sama ibu-ibu lain. Wonpil udah ngajak buru-buru" ucap Jinyoung memberi alasan.

"Yaudah, nanti malem gausah aku jatah"  Jinyoung langsung lemas seketika.

"Mana bisa gitu" rengek Jinyoung.

"Pamit beli rujak tapi kok malah nglunjak. Niat nyari istri baru? Iya?" bentak Jeongyeon sambil menjewer kuping Wonpil.

"Sudah cukup! Berhenti!" ucap Suzy pakek toa menghentikan keributan yang terjadi.

"Tutup warung ini" teriak Jeongyeon.

"Jangan, mbak. Gausah. Kasihan" ucap Mina.

"Iya, mending kita pulang aja yuk! Jangan ribut di sini" ucap Jihyo.

"Bunda" ucap Hanyu yang berlari menghampiri Dahyun dan Jaebum.

"Loh, kok kamu bisa ada di sini?" tanya Dahyun.

"Eum, aku tadi niatnya mau minta izin ke bunda kalo aku mau ke warnet. Tapi bunda malah keburu pergi, jadinya aku susulin minta bonceng bebeh RT ke sini buat pamit" ucap Hanyu.

"Hadeh, kamu sih" ucap Jaebum menyalahkan Dahyun.

"Kamu tuh" ucap Dahyun tak mau kalah.

"Udah-udah! Ayo pulang!" ucap Mina pakek toa.

"Ayo! Kita lanjutin di rumah" ucap Dahyun dan ibu-ibu lainnya.

TBC

Love FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang