Spesial Tzuyugyeom

742 79 17
                                    

Flashback.... Sebelum Tzuyugyeom punya anak.

Dimalam hari yang hujan, Tzuyu dan Yugyeom memilih untuk menonton film ditelevisi. Namun, ditengah keasyikan mereka menonton. Petir tiba-tiba menggelegar ditemani dengan listrik padam.

"Listriknya mati" ucap Yugyeom sambil memeluk tubuh Tzuyu yang sudah terlelap.

Enggan membangunkan istrinya, Yugyeom memilih menyalakan lampu melalui ponselnya. Cahaya lampu itu cukup menyilaukan bagi Tzuyu sehingga ia terbangun.

"Kok gelap" heran Tzuyu ketika melihat kesekeliling ruangan.

"Listriknya mati, kita tidur dikamar yuk!" ujar Yugyeom dijawab anggukan oleh Tzuyu.

Saat hendak berdiri, lengan Yugyeom tarik oleh Tzuyu.

"Gendong" pinta Tzuyu. Yugyeom pun menuruti permintaan Tzuyu.

Sesampainya dikamar, Tzuyu tak mau melepaskan tautan tangannya pada Yugyeom. Ia terlalu takut jika Yugyeom meninggalkannya.

"Aku mau cari lilin dulu. Kamu disini bentar ya" ucap Yugyeom.

"Gak boleh, temenin aku pokoknya!" seru Tzuyu membuat Yugyeom mau tak mau kembali duduk disebelah Tzuyu.

"Yaudah kalau gak boleh. Kamu tidur gih" ujar Yugyeom.

"Gak mau, nanti kamu ninggalin aku" ucap Tzuyu semakin mempererat genggamannya pada lengan Yugyeom.

"La terus kamu maunya gimana?" ucap Yugyeom mulai ada ide jahil di otaknya.

"Ya gini aja terus sampek lampunya nyala" ucap Tzuyu.

"Ekhm" Yugyeom berdehem kemudian merangkul tubuh Tzuyu.

"Diluar kan hujan nih" ucap Yugyeom seraya melirik Tzuyu.

"Iya, untung aja tadi jemurannya udah aku masukin rumah" ucap Tzuyu sembari turut membalas pelukan Yugyeom.

"Kamu gak kedinginan?" Yugyeom bertanya sambil mengelus rambut Tzuyu.

"Dingin sih. Tapi cuma dikit" ucap Tzuyu mendongakkan wajahnya untuk menatap Yugyeom.

"Gimana kalau kita buat sesuatu" ucap Yugyeom.

"Sesuatu apa?" bingung Tzuyu.

"Anak misalnya" ujar Yugyeom penuh harap.

"Ini lagi hujan kak Yugie, listrik padam juga. Emangnya kita punya bahannya" ucap Tzuyu dengan polosnya.

Yugyeom menepuk dahinya sendiri, istrinya ini masih saja polos.

"Buatnya itu gak kayak bikin kue Tzuyu. Kalau buatnya segampang buat kue, aku bisa bikin sendiri" ucap Yugyeom.

"Owh gitu" ucap Tzuyu.

"Gimananih? Mau gak?" tanya Yugyeom.

"Mau apa?" ucap Tzuyu malah balik bertanya.

"Bikin baby" ujar Yugyeom.

"Gak ah. Kita kan udah punya. Itu dia lagi tidur" ujar Tzuyu.

"Dia bukan anak kita. Dia itu boneka kamu Tzuyu" kesal Yugyeom.

"Jangan ngomong gitu, nanti dia marah" ucap Tzuyu membuat Yugyeom semakin kesal.

Dengan cepat Yugyeom merebahkan tubuh Tzuyu. Ketika hendak mendekatkan wajahnya pada Tzuyu, suara aneh tiba-tiba terdengar disertai bau yang menyengat.

"Maaf" ucap Tzuyu sambil cengengesan.

Yugyeom mendengus lalu mendudukkan dirinya kembali. Dia menutup hidungnya dengan kedua telapak tangannya.

"Bau ya kak? Maaf, aku tadi habis makan jengkol dirumah kak Momo" ujar Tzuyu ikut mendudukkan dirinya disebelah Yugyeom.

"Kamu tau gak. Kita itu udah nikah setahun tapi belum punya anak juga. Aku bingung kalau ada yang nanya anak melulu" ucap Yugyeom dengan nada tinggi membuat Tzuyu terpaku. Pasalnya, baru kali ini Yugyeom membentuknya.

"Kak Yugie kok bentak aku sih" ucap Tzuyu hampir menangis.

"Ya kamunya yang kepolosan. Apa aku harus nyari istri lain biar kamu sadar" pekik Yugyeom.

"Kayaknya kak Yugyeom udah gak cinta lagi sama Tzuyu. Kak Yugie suka sama cewek lain kan. Kak Yugie selingkuh" kini malah Tzuyu yang marah, ia mendorong bahu Yugyeom.

Sekarang listrik sudah normal kembali, lampu kembali menyala. Yugyeom dapat melihat jelas wajah Tzuyu yang sudah dibasahi air mata.

"Kok kamu jadi nuduh aku kayak gitu" ucap Yugyeom tak terima.
Tzuyu tak menyahut ucapan Yugyeom, sebab ia sedang menangis dengan kencang.

"Chewy sayang, jangan nangis" ucap Yugyeom berusaha menghapus air mata Tzuyu namun segera ditepis oleh Tzuyu.
"Aku harus apa biar kamu gak nangis?" Yugyeom menggaruk tengkuknya, bingung harus melakukan apa.

Chup

Mendapat ciuman dari Yugyeom, Tzuyu langsung berhenti menangis. Padahal hanya kecupan ringan di pipi tapi berhasil membuat Tzuyu salah tingkah.

"Udah jangan nangis lagi ya" ucap Yugyeom merengkuh tubuh Tzuyu. Dipeluknya erat tubuh istrinya sambil mengelus pelan rambut belakang Tzuyu.

Beberapa menit kemudian, Yugyeom melihat Tzuyu sudah terlelap dipelukannya. Lantas, ia pun menidurkan Tzuyu begitu pula dirinya juga ikut terlelap disebelah Tzuyu.

Kalian mau spesial siapa lagi???

Hai semua!!! Main sama dedek Shuyang yuk! TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai semua!!! Main sama dedek Shuyang yuk!
TBC

Love FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang