Bersih-bersih sudah menjadi kegiatan wajib bagi keluarga ini. Setiap hari, setiap saat. Tiada hari tanpa bersih-bersih."Yah, gudang gak dibersihin?" tanya Jeongyeon sambil menatap tajam Wonpil.
"Ngapain gudang dibersihin sayang. Gak us__"
"Gak usah! Kamu bilang gak usah. Gudang itu kotor banget banyak tikusnya. Harus dibersihin. Pokoknya kamu harus bersihin sampek bersih. Tikus-tikus itu harus ilang semua. Aku gak mau tahu pokoknya harus bersih titik." Omel Jeongyeon.
Wonpil menghela napasnya dan mengelus dadanya, ia berusaha sabar menghadapi istrinya yang suka mengamuk kalau sudah menyangkut kebersihan.
"Denger gak sih?" bentak Jeongyeon.
"Denger. Tapikan aku baru pulang kerja, capek" Wonpil mengeluh.
"Aku sama anak-anak bantuin kok. Cepet ganti baju terus mandi habis itu bersih-bersih!" titah Jeongyeon.
"Gausah mandi sayang. Kan mau bersih-bersih" ucap Wonpil yang langsung mendapat pelototan dari Jeongyeon.
"Mandi gak? Habis dari kantor juga" Jeongyeon mencubit perut Wonpil.
"Auh sakit. Iya ya baginda ratu. Saya akan mandi" ucap Wonpil dengan wajah memelas.
Jeongyeon melepas cubitannya. "Yaudah cepetan!"
"Gak mau bantu lepasin?" ucapan Wonpil langsung mendapat pelototan dari Jeongyeon. Tak mau diamuk istrinya, Wonpil pun segera masuk kamar mandi.
🏡🏡🏡
"Sekarang lagi musim nyamuk demam berdarah. Jadi, setiap hari kamar mandi harus dikuras" oceh Jeongyeon yang sedang menyapu gudang.
"Ya gak harus setiap hari juga bun. Seminggu dua kali aja udah cukup" bantah Chan.
"Kamu jangan males-males kayak ayah kamu. Menjaga kebersihan kok susah amat. Bunda gak mau keluarga kita sakit. Kalau bersihkan enak" Jeongyeon mengomel.
"Tuh lihat! Bunda kamu mulai bawelnya. Kalau masalah kebersihan memang gak bisa diragukan lagi kebawelannya" ucap Wonpil membisiki Seungmin.
Seungmin mengangguk setuju. "Tadi udah aku rekam lo yah. Kalo ayah gak ngasih uang jajan, aku bakal ngasih tahu bunda" ancam Zihao yang kebetulan berdiri dibelakang Wonpil.
"Berani kamu ngancam ayah. Siapa yang ngajarin?" bentak Wonpil.
"Ancam apa?" Wonpil tersentak tatkala Jeongyeon sudah berdiri dihadapannya.
"Gak kok sayang. Udah selesai kan bersih-bersihnya? Aku beliin minuman dingin sama gorengan ya" ucap Wonpil.
"Boleh" ucap Jeongyeon sambil mengambil handphone Zihao.
Tanpa sengaja, ia mendengar rekaman Zihao. Meskipun bisik-bisik, Jeongyeon masih bisa mendengarnya.
"Owh, Jadi aku bawel" Jeongyeon tersenyum dengan tatapan mata tajam nan menusuk.
"Mau mulai perang nih. Cabut kuy" ajak Ryujin yang disetujui ketiga saudaranya.
🏡🏡🏡
"Gara-gara kamu sih. Ngapain pakek direkam segala" ucap Ryujin menyalahkan Zihao.
"Hey, habis bersih-bersih ya?" ucap Hyunjin yang kebetulan lewat depan rumah keluarga Jeongyeon.
Ryujin mengangguk sambil tersenyum malu.
"Semangat ya sayang. Jangan capek-capek! Aku tadi beli minuman dingin, kamu mau"
Lagi-lagi Ryujin hanya mengangguk.
Hyunjin pun berjalan ke arah Ryujin. Jantung Ryujin rasanya mau lepas dari tempatnya. Sejak melihat Hyunjin tadi, degub jantungnya sulit dikendalikan. Lidahnya kelu dan juga ia menjadi salah tingkah.
Ryujin tersenyum tatkala Hyunjin sudah ada didekatnya.
"Diminum ya" ucap Hyunjin lembut nan manis.
"Lah, ternyata itu buat Seungmin bukan buat aku" kesal Ryujin sambil menghentak-hentakkan kakinya.
"Makasih ya" ucap Seungmin seraya membuka botol minuman dingin pemberian Hyunjin.
"Ihh, menjijikkan" ucap Ryujin sambil melirik Seungmin dan Hyunjin secara bergantian kemudian ia berlari memasuki rumah.
"Kenapa sih adekmu?" tanya Hyunjin.
"Lagi dapet kali" jawab Seungmin enteng.
"Si Ryujin kenapa? Kok nangis?" tanya Chan.
"Mataku kelilipan kak pas bersih-bersih tadi" jawab Ryujin.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Family
RandomKisah tentang keluarga Jypnation di kampung JYP. Twice, Got7, Day6, Straykids, Itzy, and Boystory . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Read more