"Ya enak mobil dong. Kalau panas gak kepanasan kalo hujan gak kehujanan" ujar Mark.
"Justru itu sisi romantisnya, yah. Ayah kayak gak pernah muda aja" ucap Lino yang terus ngebersihin motornya.
"Ya udah terserah kamu deh. Jangan lupa nanti isi bensin! Awas aja nanti pulang-pulang bensinnya habis. Ayah suruh kamu beli sendiri sambil nuntun motor itu" ancam Mark.
"Iya iya, yah. Beres dah kalo cuma masalah bensin doang mah kecil. Yang penting itu duitnya buat beli" ucap Lino sambil senyum-senyum gak jelas. Kodein ayahnya buat ngasih uang.
"Masalah uang aja cepet. Giliran disuruh malah kabur-kaburan" Mark mendumel sambil ngasih uang seratus ribu ke Lino.
"Hehehe, makasih uangnya. Lino berangkat sekarang ya"
"Iya, ati-ati"
🏡🏡🏡
Kali ini, Lino ngajakin Lia buat beli cilok. Tapi, anehnya, Lino malah berhenti dipenjual bakso.
"Kok disini sih? Bukannya tadi bilangnya mau nyilok" tanya Lia heran.
Sedangkan Lino malah diem dan jalan terus masukin warung bakso. "Mang, beli cilok," ucapnya.
"Gak jual cilok. Jualnya bakso" jawab si penjual.
"Owh, baksonya belom lahiran ya, mang?" tanya Lino yang membuatnya jadi pusat perhatian pelanggan lain.
Si penjual itu nampak berpikir sejenak, "Niat beli gak sih? Kalo gak mending pergi sono!" bentaknya.
"Iyaudah, padahal mau kuborong. Tapi malah dibentak, gak jadi deh" ucap Lino dengan santainya keluar warung diikuti Lia.
Lino malah cengengesan saat penjual bakso itu mohon-mohon biar Lino balik dan jadi ngeborong dagangannya.
"Ish, kamu ni gimana sih? Kasian bapak-bapak tadi" Lia mengomeli Lino seraya memukul bahu Lino.
"Salah bapaknya sendiri bentak-bentak aku. Padahalkan aku niatnya menguji kesabaran" ucap Lino santai kayak di pantai.
"Jail banget sih kamu" lagi-lagi Lino cuma cengengesan merasa gak bersalah.
"Kita beli cilok di mas Youngjae aja ya" ucap Lino.
"Gitu kek dari tadi"
Dalam perjalanan, mereka kebetulan liat babeh RT di deket pohon durian. Lino memelankan laju motornya.
Lalu, secara tiba-tiba ia menghentikan motornya dan tertawa terbahak-bahak.
"Kamu kenapa sih?" tanya Lia heran.
"Babeh RT, sarungnya melorot. Hahahaha, lucu banget. Mana kolornya gambar spongebob lagi" ucap Lino masih ngeliatin babeh RT yang sibuk benerin sarungnya.
Bukannya ilfil, Lia malah ikutan tertawa.
Lino melajukan lagi motornya dan berhenti sejenak menyapa babeh RT. "Beh, maap yak" ucapnya lalu melajukan lagi motornya.
Sedangkan babeh RT bingung, "Kenapa minta maaf?" ucapnya kebingungan.
