"Diobok-obok airnya diobok-obok. Ikan-ikannya kecil-kecil pada mabok. Dingin-dingin. Dimandiin. Nanti, masuk angin. Oey" suara Yuna yang sedang bersenandung ria di kamar mandi menggema kemana-mana.
"Mandi apa konser woy? Cepetan mandinya!" dumel I.N atau biasa dipanggil Ayen.
"Iya, sabar" hanya itu jawaban Yuna daritadi.
"Air angetku keburu dingin nih. Ntar aku masuk angin gimana? Cepetan dek!" kesal Ayen.
"Dah, mandi bareng aja" usul Mina.
"Idih, ogah" ucap Ayen dan Yuna barengan.
"Dulu, waktu kecil kalian sering mandi bareng" ujar Mina.
"Itukan dulu, bun" ucap Yuna yang baru selesai mandi. Dengan cepat, Ayen menerobos masuk sambil membawa panci berisi air hangat.
"Ihh, mas Ayen gak sabaran banget" ucap Yuna.
"Kamu yang lelet" ujar Ayen yang kemudian menutup pintu kamar mandi.
🏡🏡🏡
Duar
Suara petir menggelegar menemani tetesan-tetesan hujan yang mengguyur bumi. Bagaikan dituang dari langit, hujan saat ini amatlah deras.
"Ayah belum pulang juga, dek?" tanya Ayen.
"Paling juga berteduh. Kebiasaan ayah gak bawa mantel" terka Yuna.
Mina yang baru saja datang membawa dua gelas teh hangat untuk anak-anaknya.
"Bentar lagi pasti ayah pulang kok" ucap Mina menenangkan anak-anaknya."Makasih tehnya, bun" ucap Yuna.
"Bunda, aku kayak denger suara aneh deh" Ayen berucap seraya menajamkan pendengarannya.
Tok Tok
"Suara orang ngetuk pintu, kak" Yuna langsung berlari dan membukakan pintu.
"Ayah" kaget Ayen dan Yuna.
"Kenapa pintunya dikunci sih? Bbrrr, aku kedinginan" ucap Bambam sambil memeluk tubuhnya.
"Cepetan masuk!" Mina berseru kemudian menyuruh Yuna mengambil handuk.
"Ini aku buatin teh hangat" Mina berucap seraya memberikan teh milik Ayen ke Bambam.
"Makasih sayang" ucap Bambam setelah selesai meminum teh hangat.
"Itukan milik aku" batin Ayen.
"Nih kak, minum teh aku!" ucap Yuna.
"Makasih"
🏡🏡🏡
"Kalian ada yang punya uang receh?" tanya Mina yang menghampiri kedua anaknya yang sedang bermain ular tangga.
"Buat apa, bun?" tanya Ayen.
"Buat ngerokin ayah kalian"
"Bentar, bun! Aku ambilin dulu" ucap Yuna.
Taklama kemudian, Yuna kembali dan membawa seplastik uang receh.
"Banyak banget, dek?" tanya Ayen heran.
"Satu aja cukup"
"Buat ganti-ganti, bun"
🏡🏡🏡
"Hoek, gak enak banget sumpah. Ambilin ember!" pinta Bambam.
"Buat apa sih?" tanya Mina yang masih ngerokin punggung Bambam.
"Mau muntah"
Mina memutarkan bola matanya malas.
"Lain kali bawa mantel. Kalau hujannya deres jangan nekat. Kamu kalau masuk angin selalunya kayak gini" Mina mulai mengomel.
Sedangkan Bambam hanya cengar-cengir merasa gak bersalah.
"Fotoin hasil kerokannya, yang!" titah Bambam.
"Buat apa sih?" ucap Mina sambil mengelap bibir Bambam yang baru aja selesai muntah.
"Mau posting. Jaman sekarang kalau gak posting gak sip" ucap Bambam.
"Gak sekalian yang di ember tuh" kesal Mina. "jangan aneh-aneh deh. Mending kamu sekarang bobok!" seru Mina.
"Kalau kamu gak mau aku foto sendiri" ucap Bambam yang kesusahan meraih handphonenya.
"Gak usah. Cepetan tidur! Biar cepet pulih" sergah Mina sembari merampas handphone Bambam dan memasukkannya ke laci.
Bambam terdiam dan menuruti Mina yang sekarang memakaikannya kaos tebal dan jaket tebal. Tak lupa, Mina menyelimuti Bambam.
"Kalau pingin muntah lagi, cium minyak kayu putih ini. Sekarang, aku mau buatin bubur buat kamu" ucap Mina.
Bambam mengangguk patuh.
"Aku juga pingin diperhatiin bunda kayak gitu" ucap Yuna.
"Masuk angin, yuk! Biar diperhatiin bunda" usul Ayen.
"Eum, no"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Family
RandomKisah tentang keluarga Jypnation di kampung JYP. Twice, Got7, Day6, Straykids, Itzy, and Boystory . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Read more