Nasihat dari Daddy

1.9K 159 15
                                    

Dalam keluarga ini, kegiatan makan menjadi kegiatan favorit. Menu yang selalu ada dimeja makan adalah ceker ayam. Siapa lagi kalo bukan keluarga Jackson dan Momo. Jackson selalu pengertian kepada Momo. Pokoknya, Jackson itu suamiable banget dan pasti juga bapakable.

"Sebenarnya aku agak bosen makan ceker mulu" Felix berdesah.

"Syukuri apa yang ada! Itu ada jengkol sama daging juga." ucap Jackson sambil mengelus lembut rambut anaknya.

"Daging, aku udah sering makan. Aku mau jengkol aja dad. Ambilin ya daddy" ucap Felix yang memasang wajah imutnya.

Jackson pun mengambilkannya.

Selesai makan, Jackson sekeluarga berkumpul untuk menonton TV bersama.

"Selingkuhan pacarku mati tertabrak marmut" Yeji membaca judul sinetron yang sedang ditontonnya.

"Kualat tuh, siapa suruh selingkuh. Bang, liat tuh! Kalau selingkuh kayak gitu akibatnya" ucap Momo menatap tajam Jackson.

"Aku udah insaf ya" ujar Jackson seraya merangkul bahu Momo.

"Mommy, ganti dong! Aku mau nonton upin ipin" rengek Changbin.

"Belum mulai." tukas Momo.

"Udah." Changbin menyergah.

"Kalau bicara sama Mommy, gak boleh pakek nada bicara tinggi kayak gitu" Jackson mengomel. "kamu anak tertua, bakal jadi panutan bagi adik-adik kamu. Seharusnya kamu bisa menjadi contoh yang baik, Changbin" lanjut Jackson.

"Iya, maaf. Mommy, aku minta maaf" ucap Changbin sambil memeluk ibunya.

"Bang, kita nonton di internet aja yok!" ajak Felix dibalas anggukan oleh Changbin.

🏡🏡🏡

Waktu Changbin dan Felix menonton upin ipin, tanpa sengaja mereka menemukan buku diary milik Yeji.

Mereka pun saling lirik. Kemudian, Felix meraihnya dan menyerahkannya pada Changbin.

"Kisah cintaku yang rumit. Aku suka sama dua cowok. Chan dan Hyunjin aku bingung pilih yang mana" Changbin terkekeh saat membaca buku diary milik adiknya.

"Balik lagi bang! Baca terus!" pinta Felix.

"Hari ini aku tahu. Ternyata, Ryujin temanku juga menyukai Hyunjin. Sedangkan Bang Chan lebih fokus kerja dan gak mau jatuh cinta dulu.  Aku harus bagaimana ini. Ya Tuhan, berilah petunjuk bagi cewek cantik nan imut ini"

"Kamu cewek bang." ledek Felix.

"Ah elah, cuma baca doang. Masa harus diganti jadi cowok ganteng nan imut ini" kesal Changbin.

"WOY, NGAPAIN KALIAN" Yeji berteriak, mengagetkan Changbin dan Felix yang sedang asyik.

Otomatis Changbin dan Felix mematung ditempatnya saat mendengar teriakan Yeji.

"Kita gak ngapa-ngapain kok."

"Halah bohong! Pasti kalian udah baca buku harianku, kan" bentak Yeji.

"Ada apa nih kok rame-rame?" tanya Jackson yang baru saja datang.

"Ini ni Dad, bang Changbin sama Felix baca buku harian aku." Yeji mengadu lalu tersenyum mengejek kepada kedua saudaranya.

"Emang isinya apa buku harian kamu? Kenapa mereka gak boleh baca?" tanya Jackson.

"Isinya rahasia."
"Yeji naksir dua cowok sekaligus, Dad. Hyunjin sama Chan." ucap Yeji dan Felix barengan.

"Jadi, anak perawan Daddy udah mulai cinta-cintaan nih" Jackson menatap Yeji dengan senyuman yang sulit diartikan.

Bukannya menjawab, Yeji malah sibuk memelototi Felix.

"Sini duduk disamping Daddy!" titah Jackson yang langsung dipatuhi Yeji.

"Beneran kamu suka sama Hyunjin dan Chan?" tanya Jackson setelah Yeji duduk disebelahnya.

"Bener, Dad. Sekarang cuma bang Chan doang. Kalo Hyunjin, udah enggak. Aku gak mau nikung temen." Yeji mengaku.

"Halah, paling juga masih cinta." ucap Changbin yang memancing emosi Yeji.

"Kamu juga sampek sekarang masih suka sama mbak Chaeyoung, kan? Tapi, ditolak. Mbak Chaeyoung lebih milih nikah sama mas Youngjae daripada sama kamu" Yeji tersenyum penuh kemenangan setelah berhasil mengejek Changbin.

Jackson melirik Changbin dan Yeji bergantian. Namun, tatapannya berhenti pada Changbin. Seolah meminta pengakuan.

"Iya, Dad. Aku pernah suka sama Chaeyoung. Sekarang udah enggak kok. Yeji fitnah tuh." Changbin menatap tajam Yeji. Sedangkan Felix sedaritadi merasa tak dianggap dan memilih untuk kembali menonton upin ipin menggunakan earphone.

"Kalian boleh jatuh cinta. Itu hak kalian. Tapi, kalian harus bisa mengutamakan hal yang penting dalam hidup kalian. Changbin, kamu masih perlu cari kerja yang mapan dulu sebelum menikah. Seorang lelaki itu, punya beban yang berat. Lelaki harus bisa menghidupi keluarga kelak. Jadi, kamu harus pikir-pikir dulu sebelum pacaran. Lebih baik pacaran setelah kamu yakin itu pilihan yang tepat untuk kamu. Pacaran tujuannya untuk nikah. Kalau kamu gak serius, gak usah pacaran. Gak usah khawatir masalah istri, kalau kamu udah sukses tapi belum punya calon, nanti bakal Daddy cariin. Untuk kamu Yeji, seorang perempuan itu memang harus menunggu. Ya, meskipun ada yang berani menyatakan perasaannya lebih dulu seperti Mommy kalian" Jackson menjeda ucapannya sambil menoleh kesekitar.

"Tenang aja, Dad. Mommy kalau udah nonton TV udah lupa segalanya. Anteng udah" ucap Changbin.

Jackson pun tersenyum dan kembali menasihati anaknya.

"Kalian tahu, kenapa Daddy terima cinta Mommy kalian dulu?" kedua anak itu menggeleng begitu pula Felix yang kini ikutan nimbrung.

"Saat itu, Daddy sangat yakin kalau Mommy kalian adalah jodoh Daddy. Kita saling melengkapi satu sama lain. Yeji, kamu tenang aja ya. Daddy yakin kamu akan dapet suami yang baik yang sesuai denganmu. Kalau Yeji mau jodoh yang baik, kamu juga harus jadi baik." Jackson menghentikan kalimatnya dan beralih membisiki Yeji. "Perjuangkan Chan! Dia anak yang bisa diandalkan" Jackson memberi semangat.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Love FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang