Veronna's Point of View
Aku tersenyum tipis ketika kini Julian melepas jaket yang semula Ia kenakan dan memakaikannya di punggungku. Malam ini aku dan Julian memutuskan untuk jalan-jalan sedikit sebelum aku kembali pulang ke rumah setelah bekerja.
Pria itu tak pernah melepaskan genggaman tangannya dari tanganku selama perjalanan. Tapi aku menautkan alisku heran ketika aku melihat kini seorang perempuan berambut brunette panjang dengan setelan mewah berdiri di hadapan kami berdua.
"Hi? Julian!" Sapa perempuan itu nampak terkejut kemudian menyapa Julian tanpa melepas pandangannya dari pria di sampingku ini.
"Oh. Hey, Tel?" Tanggap Julian menatap wanita yang kini melambaikan tangannya kearah Julian hendak melakukan high five, membuat pria itu segera melepaskan genggamannya dariku dan menyambut high five perempuan yang tadi sempat Ia sapa dengan panggilan 'Tel'.
Apakah nama perempuan itu Telepon? Atau Teleskop? Atau Telur? Atau Teleport? Masa bodoh, yang pasti aku merasa tidak menyukainya begitu pertama kali melihat tingkahnya.
Mereka sempat berbincang kecil menanyakan kabar masing-masing dan sejenak mengabaikanku yang berdiri di belakang Julian mematung. Sejauh yang kudengar, rupanya Telana baru saja datang ke Dallas untuk beberapa minggu, karena sebelumnya Ia bersekolah dan tinggal di Inggris.
"Oh iya, Telana. Perkenalkan, ini Veronna."
Aku terkesiap mendengar Julian yang akhirnya mengingat keberadaanku di belakangnya dan memperkenalkanku pada perempuan itu, aku lantas mengulurkan tanganku untuk menjabat tangan Telana.
"Aku Telana. Oh, kau siapanya Julian? Teman kerja? Atau Tetangga? Atau apa?"
Aku sempat mengernyit mendengar pertanyaan lancangnya yang begitu meneliti dan sangat mengganggu, sebelum akhirnya aku menjawab, "Aku teman Julian."
"Oh, aku sudah mengiranya, tentu saja kau teman Julian hahhaha"
Perempuan itu tertawa renyah dengan nada meremehkan membuatku mengepalkan tangan. Telana seolah menyatakan secara tidak langsung bahwa tak mungkin perempuan berpenampilan sepertiku adalah sosok yang lebih dari sekedar kenalan bagi Julian.
"Hei, dia hanya bercanda, Tel." Julian membuka suara membuat Telana segera menghentikkan tawa lucunya dan mengernyit.
"Hm?"
"Veronna itu istriku hahahaha"
Aku terperanjat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Julian dan kini giliran pria itu yang tertawa renyah membuat Telana mematung di kami.
Tak jauh berbeda dengan Telana, aku pun berdiri mematung di tempatku. Apa-apaan pria ini? Kenapa Ia mengakuiku sebagai istrinya? Padahal aku saja belum menyandang status sebagai kekasih Julian.
"A-apa? Sungguh? Kau sudah menikah? Sejak kapan?"
Telana memelotot tidak percaya, tapi Julian terkekeh. "Maaf jika kau baru mengetahuinya, aku dan Veronna baru menikah beberapa hari lalu dan pernikahan kami diselenggarakan dengan sangat tertutup."
Aku melempar tatapan tidak percaya kepada Julian yang kini tampak tersenyum puas, begitu pun dengan Telana yang masih mematung di tempatnya.
"H-hm, begitukah?" Ujar perempuan itu singkat.
Sebenarnya aku bingung, ada apa dengan Julian, dan kenapa pria ini tidak tampak kaku seperti biasanya di hadapan Telana. Apakah wanita ini pernah mengisi hatinya?
Aku segera menoleh ketika tiba-tiba Telana memohon dirinya untuk pamit dari hadapan kami.
"Selamat kalau begitu. Kalian sudah menjadi sepasang suami istri, semoga bahagia terus ya. Kalau begitu Ju, aku pamit dulu. Ini sudah malam."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mysterious Customer
Romance9 April 2018 - on going Halo, namaku Veronna Seanee Carl. Aku berusia 21 tahun dan bekerja di sebuah cafe di pinggir kota Dallas. Judul kisahku adalah My Mysterious Customer, tapi jangan kalian pikir bahwa aku memiliki sebuah cafe. Aku hanyalah seor...