🔥

1.1K 93 13
                                    

"Ngabisin uang berapa kamu main di timezone hari ini?!" Tanya Yuuka.

Techi cuma bisa nelen ludah, alamat kalo udah ditanya-tanya gini pasti dimarahin.

"Berapa jawab cepetan!"

"Dua juta bun."

"DUA JUTA?!"

Techi langsung mengkeret naekin bahunya sekaligus nutup mata pas denger teriakan si bunda yang melengking itu.

"Maaf bun."

"Cuman segitu? Sana main lagi di timezone, malu-maluin. Nih bunda tambahin 5 juta! Jangan pulang sebelum abis!"

"Siyap bun!" Techi pun langsung ngacir keluar rumah. Kebetulan papasan sama Akanen di pintu masuk.

"Mau kemana kamu baru pulang udah pergi lagi?"

"Disuruh ngabisin duit sama bunda mam!"

"Ngapain?"

"Ke timezone."

"Jangan main mulu, beliin makanan kek."

Techi yang awalnya hendak nelpon temennya langsung noleh. "Bener juga si mami idenya."

Akanen lalu nepuk-nepuk pundak anaknya itu. "Sekalian tuh sepeda polygon 40 kamu buang aja, udah kempes bannya. Beli yang baru aja."

Techi cuma ngangguk, sementara Akanen masuk kerumah.

"MI!! BELI BASRENG KUY! GUE TERAKTIR! SEKALIAN DIBELI SEGEROBAK BUAT LO."

Sementara itu...

"Cieee...cieeee yang gak mau kalah ngabisin duit jajanin Techi ciieeee." Ledek Akanen.

"Apasih..." Yuuka masih kesel, soalnya anaknya itu kalo sama dia irit banget giliran sama Akanen aja pasti segala dibeli. "Oh iya yang.."

Akanen noleh. "Apa?"

"Barusan aku beli perusahaan tupperware."

"Hah? Biar apa?"

"Abisnya suka kesel aku kalo Techi minta tupperware mulu, pulang sekolah pasti suka bilang kalo tupperwarenya ilang."

"Terus?"

"Ya biar enggak repot beli terus, sekalian aja perusahaannya aku beli. Jadi kalo Techi ngilangin lagi tinggal ambil aja ditokonya."

Akanen cuma geleng-geleng. "Manjain aja terus anaknya, kapan bisa mandiri?"

"LAH SITU JUGA!"

Terus mereka cerai.

ExtraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang