"nikmati yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kebersamaan"
..
Pagi hari itu semua kelas sangat sibuk karena akan ada perayaan ulang tahun SMA Nusa Bakti yang ke-47. Setiap kelas harus mewakilkan minimal 4 muridnya untuk berpartisipasi.
Pak Tarjo selaku wali kelas 10 IPA 5 masuk ke dalam kelasnya untuk memberi tahu mengenai acara perayaan ulang tahun yang dilaksanakan malam nanti.
"selamat pagi" sapa Pak Tarjo yang sudah duduk di atas singgasananya. Pak Tarjo menaruh beberapa kertas di atas meja.
"pagi pak" jawab seluruh murid serempak seperti membentuk sebuah paduan suara.
"seperti yang kalian tahu malam ini adalah acara perayaan ulang tahun sekolah. Ini pertama kalinya kepala sekolah mengizinkan acara dilaksanakan malam hari"
Pak Tarjo menghentikan kalimatnya untuk bernapas sembari melihat anak didiknya satu persatu.
"untuk itu saya ingin kalian tidak berbuat kerusuhan. Paham?"
"paham pak"
"murid yang ikut perform maju kedepan" perintah pak Tarjo membuat beberapa murid maju kedepan. Bella, Zahra, Zidan, Atan dan beberapa murid lainnya maju ke depan menghadap pak Tarjo.
"bagaimana persiapan kalian?" tanya pak Tarjo sambil menata beberapa kertas yang sedari tadi berserakan di meja. Mungkin murid yang piket hari ini tidak menjalankan kewajibannya sehingga membuat kelas berantakan dan kotor.
"lancar pak" jawab Bella mewakili teman temannya. Dia tersenyum sebagai tanda yang diucapkannya bukanlah sebuah kebohongan.
"nanti sebelum acara mulai kita latihan dulu pak" ucap Zahra berusaha mencari perhatian pak Tarjo. Pak Tarjo hanya menanggapinya dengan anggukan pelan.
"semoga sukses" kata pak Tarjo yang lalu mempersilahkan murid di hadapannya untuk kembali duduk.
"setelah acara selesai kalian harus langsung pulang ke rumah" ucap pak Tarjo dengan tegas dan penuh penekanan.
Dia tidak ingin acara malam ini menjadi yang pertama dan terakhir.Perayaan di malam hari memang lebih menyenangkan daripada siang hari yang sangat panas. Tetapi semakin banyak kesenangan semakin banyak pula resikonya.
"iya pak" jawab beberapa murid dengan suara lantang dan bersemangat.
"kalian bisa keluar dan membantu untuk mendekorasi lapangan. Jangan lupa bersihkan kelas ini, kelihatannya jadwal piket hari ini tidak melaksanakan tugas" kata pak Tarjo yang melihat susunan jadwal piket di bagian tembok.
Seketika semua murid melihat ke arah Tyo. Murid gempal berkulit sawo matang yang diam diam sedang memakan cemilan di laci mejanya. Kemarin, Tyo menghilang ketika bel pulang sekolah padahal dia mempunyai tugas piket. Itulah yang membuat teman temannya melihatnya sekarang. Melihat dengan tatapan mencekam.
Tyo langsung menghentikan kegiatan nyemil-nya. Dia sudah mengerti arti tatapan dari para teman temannya. Dengan segera dia berdiri dari posisi duduknya. "ayo ke lapangan!" Tyo berjalan semangat keluar tanpa menghiraukan semua tatapan yang tertuju padanya. Setelah Tyo pergi beberapa murid juga pergi keluar kelas sebagian lagi menetap untuk membersihkan kelas.
Mereka bergotong royong untuk mendirikan sebuah panggung di tengah lapangan. Semua murid dari seluruh kelas dan jurusan turut serta membuat berbagai persiapan untuk pesta malam ini. Mereka memasang beberapa bangku untuk duduk di tepi lapangan. Tak lupa menata beberapa meja untuk menaruh makanan atau minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble Maker Class
Teen FictionDark Star. Panggilan yang digunakan untuk keempat perempuan ini. Bersekolah di sekolah elite nan mewah memang sudah dari dulu mereka jalani. Tapi hati mereka masih sama. Hati yang membenci masa lalu. Bersama sama mereka saling mengokohkan persahabat...