7

1.1K 39 0
                                    

"teman adalah teman, sahabat adalah sahabat. Keduanya sama. Namun dalam hal setia mereka berbeda."
.

.

Keempat anggota Dark Star berkumpul di salah satu meja bundar yang disediakan. Sudah 2 menit yang lalu Bella turun dari panggung dan bergabung bersama Githa dan Theia. Anggrek tidak ada saat Bella bernyanyi di atas panggung. Itu membuat Bella sedikit marah ketika Anggrek baru saja datang bergabung dengan mereka.

"kemana aja lo?" tanya Bella dengan nada meninggi dan ekspresi marah. Anggrek yang masih kaget dengan ungkapan Rama sekarang harus menghadapi kemarahan Bella.

Anggrek menjadi semakin bingung. Dia pun melihat ke arah Theia dan Githa secara bergantian dengan tatapan meminta tolong. Githa dan Theia hanya mengendikkan bahu mereka. Tak ada untungnya bagi mereka jika membantu Anggrek. Tapi jika melihat Anggrek dimarahi Bella sudah pasti tontonan yang seru. Apalagi Bella yang jarang marah karena dirinyalah yang paling dewasa diantara teman temannya sedangkan Anggrek dengan tingkahnya yang seperti bocah.

Sudah bisa dipastikan jika Anggrek akan kalah dengan Bella. Itulah yang ditunggu oleh Githa dan Theia sebab Anggrek tidak pernah kalah ataupun dimarahi oleh salah satu dari mereka. Bukan karena Anggrek dimanja oleh ketiganya melainkan karena Anggrek memang tidak pernah melakukan kesalahan sekalipun dia berbuat salah pasti saat itu juga dia akan meminta maaf.

"tadi ada urusan sebentar bel" jawab Anggrek dengan mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V.

Bella melipat tangannya di depan dada yang menambah ekspresi garangnya dua kali lipat lebih menyeramkan. Anggrek semakin tidak bisa mengontrol pergerakan tubuhnya. Kakinya terus mengentak ke tanah dan jarinya terus mencubiti lengannya. Rasa ketakutan mulai menggerogoti hatinya yang selalu tenang. Dia mulai teringat masa lalunya yang penuh kegelapan. Anggrek tidak ingin kehilangan masa sekarang ketika para sahabatnya saling membahagiakan satu sama lain. Bukan pertemanan untuk mendapat keuntungan seperti dahulu.

"urusan apa sampai lo nggak lihat perform gue?" tanya Bella semakin mendesak Anggrek untuk mengaku salah. Sebenarnya Bella hanya bercanda terhadap Anggrek. Dia tidak benar benar marah terhadap Anggrek yang sudah dianggap seperti saudaranya.

"gue minta maaf bel. Tadi gue ditarik sama Rama jadi gue nggak bisa liat performance lo" Nada suaranya benar benar penuh penyesalan. Semakin banyak kalimat yang terlontar, semakin besar pula ingatannya akan masa lalunya yang suram. Dipenuhi kedustaan serta kejahatan.

Di lain manusia, Bella sedang menahan tawa karena melihat ekspresi Anggrek yang benar benar sedih. Kepalanya menunduk, tangannya bergetar dan suaranya yang semakin pelan. Bella mengira bahwa Anggrek hanya bercanda untuk mendapatkan maaf darinya. Tetapi semakin Bella bersikap tak acuh Anggrek justru semakin ketakutan. Terdengar dari suaranya yang semakin pelan dan bergetar.

Bella khawatir pada sikap Anggrek yang semakin berubah. Bella berniat mengakhiri segala leluconnya. Dia melihat keadaan Anggrek lalu memegang lengannya. Badan Anggrek terasa dingin dan bergetar. Membuat Bella merasa jika ini adalah kesalahannya. Tapi yang Bella tidak tahu adalah. Kenapa Anggrek seperti ini?

"lo kenapa?" tanya Bella yang masih memegang lengan Anggrek di atas meja bundar yang berada di antara mereka berempat.

"maafin gue bel" ucap Anggrek terbata bata. Matanya yang sudah berkaca kaca menatap lawan bicaranya penuh permohonan.

Bella semakin panik melihat sahabatnya. Dia melihat Githa dan Theia yang juga menunjukkan ekspresi khawatir bercampur bingung. Karena ini pertama kali mereka melihat Anggrek dalam kondisi menyedihkan. Hanya karena Bella marah padanya apakah seburuk ini dampaknya pada Anggrek. Mereka tak pernah tahu sisi lain dari sahabatnya yang selalu menunjukkan sikap cuek tetapi care.

Trouble Maker ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang