23

723 20 2
                                    

"yang sudah menjadi kenangan biarlah tetap seperti itu. Karena kamu hidup untuk masa depan bukan masa lalu"
.

.

Bayangkan jika kamu sudah berhasil move on dari mantan pacarmu. Pasti sangat senang kan?

Tapi tiba tiba dia datang dan memohon untuk kembali. Jika hatimu bisa bicara pasti dia akan marah pada mantan pacarmu karena sudah membuatnya sakit.

Sejenak kamu melihat wajahnya dan teringat kenangan lama. Itu hal yang biasa dialami saat bertemu mantan. Begitupun dengan Anggrek.

***

"lo lupa siapa nama selingkuhan lo?" tanya Anggrek dengan mimik wajah marah bercampur kesal.

"Ochi" jawab Awan santai dan dia baru sadar kalau tadi memanggil Anggrek dengan sebutan itu. Pantas saja Anggrek menangis tanpa alasan.

Pasalnya dulu Awan juga memberi nama panggilan itu pada Anggrek karena bahasa Inggrisnya anggrek adalah orchid lalu diubah menjadi Ochi. Entah takdir atau apapun teman Anggrek juga bernama Ochi dan orang itu juga yang menjadi selingkuhan Awan. Peristiwa itu membuat Anggrek benci mendengar kata tersebut.

"eh sorry gue nggak sadar udah manggil lo itu" kata Awan yang lagi lagi bersikap memelas pada Anggrek. Padahal di sekolah Awan adalah murid yang paling ditakuti.

Anggrek memutar bola matanya malas lalu melipat tangannya di depan dada. "terus dari cerita lo balikan faedahnya apa?"

"Sebentar lagi kan gue lulus dan harus kuliah terus lanjutin perusahaan papa" jelas Awan dengan segala rencana masa depannya yang sangat lurus dan matang.

"terus urusannya sama gue apa?" tanya Anggrek yang ogah ogahan.

"gue butuh pendamping hidup" ucap Awan dengan wajah keseriusan dan penuh kemantapan dalam pelafalannya.

Anggrek tertawa meremehkan. "lo ngaco! Gue masih sekolah dan nggak mau kawin sekarang. Apalagi sama lo" jawabnya dengan memelankan suaranya di kalimat terakhir.

Awan juga tertawa singkat mendengar penuturan perempuan dengan rambut diikat menyerupai ekor kuda ini. "maksud gue nanti setelah selesai kuliah kita bisa nikah. Bukan sekarang" kata Awan sambil menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum.

Anggrek malu ketika jawabannya ternyata salah. Tapi dia menutupinya dengan bersikap biasa saja. Sesekali dia melirik wajah cowok di sebelahnya dengan ekor matanya. Tetiba suasana jadi canggung. Hanya terdengar suara rumput yang diterjang angin sore.

"gue sama Rama aja" ucapnya tiba tiba lalu melihat Awan yang sedang melongo mendengar ucapannya.

"Anggrek gue itu lebih dewasa daripada Rama. Dia itu pemarah, arogan, sombong–lo nggak akan bahagia" jelasnya yang terlihat tidak terima dengan keputusan Anggrek. Jelas saja ini membuat Awan kesal karena rencananya justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri.

"arti kata dewasa itu luas. Jangan pikir cuma karena lo nungguin gue selama tiga tahun disebut dewasa"

Skak mat! Awan diam mendengar perkataan Anggrek yang langsung mengenai faktanya.

"tapi–Rama memang nggak baik buat lo"

"baik atau nggak itu bukan urusan lo" kata Anggrek yang lagi lagi melenyapkan semua kata kata yang ada di otak Awan.

Awan masih berusaha menyadarkan Anggrek. Dia adalah saudara Rama yang pasti tahu seluk beluk pria itu. Namun Anggrek tetap menutup telinga. Awan menyerah. Jika Anggrek memilih Rama dia tidak bisa berbuat apa apa.

Trouble Maker ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang