11

814 30 0
                                    

"Apa kamu tahu makna hidup ini? Benar, tidak ada"
.

.

Saat ini sedang terjadi sebuah pertengkaran menarik di kelas. Menjadi sangat menarik karena pelaku pertengkaran tersebut adalah sang murid baru dan cowok dingin di sebelahnya. Mereka baru saja berdebat panjang. Lebih tepatnya Laras yang mengajak Rama berdebat dan itu namanya dia menggali kuburannya sendiri.

Sejak tadi dia terus saja mengomeli Rama tanpa henti. Semua murid sangat terkejut dengan tingkah murid baru ini yang terlalu pemberani. Pasalnya, Rama itu cucu dari pemilik yayasan sekolah ini dan bertengkar dengannya bisa membuat seseorang keluar dari sekolah ini dalam kedipan mata. Semua murid di kelas ini bahkan kelas lain pun dan juga para guru tidak berani mencari masalah dengannya. Itu sebabnya Rama terjebak sendiri dengan posisi keluarganya. Dia tidak memiliki satu temanpun di sekolah ini karena tidak ada yang secara tulus ingin berteman dengannya.

Dengan menjadi cucu pemilik yayasan dan anak dari donatur terbesar di sekolah ini dia bebas melakukan apapun disini tak terkecuali membuat seseorang keluar dari sekolah ini. Tapi dia tidak pernah melakukan hal tersebut hingga kini karena prinsipnya hanya satu yaitu bahagia adalah keluarga. Maksudnya dia hanya butuh kebahagiaan bersama keluarganya saja. Dia tidak peduli apakah dia bahagia atau tidak ketika tak ada keluarganya. Kunci hati dari seorang Rama hanyalah keluarga. Jika bisa membuat keluarganya bahagia maka Rama pasti akan bahagia.

"Laras bener bener cari mati. Rama kok diajak berantem, bisa di kick dia dari sekolah" kata Tyo dengan suara yang pelan. Dia masih saja menonton ocehan gadis di ujung sana sejak tadi. Tidak ada yang berani menyuruh Laras berhenti karena bisa bisa mereka ikut kena imbasnya.

"belum sehari disini udah di kick aja" jawab Atan sambil membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman menonton pertunjukan disana.

"gimana kalau kita video-in biar followers gue nambah gitu?" sambung Tyo memberi usul kepada Atan yang terlihat sangat serius dalam melihat Laras dan Rama.

"nggak punya duit lo buat beli followers?" jawab Atan lagi disertai satu tangannya yang memukul lengan Tyo dengan pelan.

Tyo yang tidak ingin menambah perdebatan di kelas ini hanya diam atas ejekan Atan. Dia pun kembali menyaksikan drama yang dibuat Laras dengan sangat menarik. Bahkan lebih menarik dari sinetron di televisi.

"lo itu cowok sombong yang gak punya tata krama! Gue nyesel pindah kesini" bentak Laras dengan gebrakan tangannya ke atas meja. Wajahnya sudah membara seperti api begitu juga kemarahannya terhadap Rama yang sama besarnya.

Sejak tadi Rama hanya diam dengan segala ocehan dari Laras. Ingin rasanya membungkam mulut cewek ini dengan tangannya sendiri. Tapi tetap saja orang yang sedang memarahinya sekarang adalah perempuan yang tidak mungkin membuat seorang Rama terpancing emosi.

Flashback on

"maaf, bisakah kamu jelaskan yang ini? Aku tidak terlalu paham meskipun belajar berulang kali"

"gue nggak peduli lo paham atau nggak. Gue nggak suka lo duduk disini, lo pindah sekarang" kata Rama tanpa nada ataupun ekspresi apapun.

Laras seakan membeku atas kalimat yang meluncur dengan pedas dari mulut seorang Rama. Dia sangat sakit hati dengan setiap kata yang terdengar di telinganya. Benar benar sakit hingga kemarahannya memenuhi seluruh relung hatinya. Dia tidak menyangka jika Rama adalah cowok yang ketus. Karena sakit hatinya yang menggebu gebu akhirnya dia meluapkan seluruh kemarahannya pada Rama hingga menjadi tontonan seluruh orang di kelas.

Flashback off

Rama sudah kesal berada di dekat cewek baru ini. Dia muak dengan segala kata kata yang terlontar secara kasar dari mulut cewek ini. Apalagi seluruh murid di kelas ini melihatnya dan Laras sebagai pertunjukan yang sangat menarik. Rama sangat benci dengan situasi dimana dia menjadi pusat perhatian semua orang.

Dia merubah posisi duduknya menjadi berdiri. Membuat dirinya berhadapan dengan perempuan yang sejak tadi meracau tanpa henti di sampingnya. Rama menyibakkan badan Laras ke samping dan berlalu pergi dari sana secepat kilat.

Laras terdiam dan menyadari kesalahannya barusan. Dia sangat menyesal sudah memarahi Rama pada hari pertamanya disini. Laras menutup mukanya dengan kedua tangannya. Dia berusaha menutupi rasa malu yang begitu besar. Dia tidak berani menatap mata para teman temannya yang dia duga sedang melihat ke arahnya.

Sebagai bentuk perlindungan terhadap harga dirinya—Laras berlari keluar kelas dengan membawa seluruh malu. Sebenarnya Laras tidak tahu akan kemana karena dia sama sekali tidak hafal tempat di sekolah barunya. Saat ini dia hanya peduli akan harga dirinya. Dia berniat meminta maaf pada Rama tapi sepertinya cowok itu tidak akan memaafkannya. Laras semakin cemas terhadap kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi padanya.

"drama banget nggak sih" kata Bella dengan ekspresi tak suka akan sikap Laras. Sejak tadi ekspresinya tidak berubah sama sekali. Sebenarnya dia ingin menghentikan perilaku Laras yang sudah kelewat batas. Sangat jelas jika keempat gadis cantik ini lebih membela Rama. Mereka tidak suka dengan sikap Laras yang semena mena terhadap teman mereka.

"gue ke toilet dulu" kata Anggrek yang sudah berganti posisi menjadi berdiri. Ketiga temannya mengangguk secara bersamaan yang dibarengi dengan keluarnya Anggrek dari kelas.

Sejak tadi dia terus saja mendengar ketiga temannya yang memberi komentar terhadap tindakan Laras. Tetapi Anggrek tidak memberi komentar apapun hingga ketiga temannya bingung. Bukannya Anggrek tidak ingin berkomentar tapi dia terus saja teringat tentang kejadian beberapa hari lalu. Hingga sekarang pun Anggrek belum membuat keputusan yang matang. Dia terus saja ragu akan keputusannya.

Anggrek membelokkan kakinya ke arah toilet. Dia terkejut ketika melihat Rama duduk di dekat toilet. Anggrek berniat kembali ke kelas saja daripada terjadi hal hal yang tidak diinginkannya. Tapi naasnya dia harus ke toilet karena sudah tidak bisa menahan buang air kecil.

Dengan langkah kaki yang dipercepat, Anggrek berjalan menuju toilet dengan memalingkan mukanya seakan tidak melihat Rama. Setelah dia masuk ke dalam toilet dengan baik baik saja barulah Anggrek bisa menghela napas lega. Dia menyelesaikan urusannya dalam toilet dan segera keluar dengan cepat. Keinginannya untuk segera kembali ke kelas sepertinya tidak akan segera terlaksana karena cowok dingin ini sudah berdiri tepat di depan pintu toilet.

Sebelum Anggrek menyingkir dari hadapan cowok ini, dia sudah ditarik terlebih dahulu ke tempat yang tidak diketahuinya. Tangannya digenggam erat oleh Rama yang membuat rencananya untuk lari dari cowok ini sirna. Anggrek hanya menurut saja dibawa pergi oleh Rama. Untung saja Rama membawanya melewati lorong yang sepi. Kalau saja dia membawa Anggrek di lorong yang penuh dengan para murid, sudah dipastikan bahwa besok gosip utama di sekolah ini adalah dirinya yang berpacaran dengan Rama.

Akhirnya cowok yang berjalan cepat di depannya ini berhenti tanpa aba aba hingga membuat tubuh Anggrek terjatuh di punggung Rama. Sekarang cowok ini membawanya ke ujung lorong kelas 10 yang sangat sepi. Ya, bisa dibilang kalau ujung lorong ini adalah gudang tempat menyimpan barang barang rusak yang tidak muat di gudang.

Sekarang dia jadi kesal dengan cowok ini. Rama tidak segera mengatakan alasannya membawa Anggrek kemari justru dia sibuk melihat lihat barang rusak di tempat ini. Dan parahnya lagi Rama seakan tidak melihat keberadaan Anggrek di hadapannya. Sangat ingin rasanya Anggrek memukul cowok ini kuat kuat hingga tak bernyawa lagi.

"gue balik ke kelas aja" ucap Anggrek yang sudah berjalan beberapa langkah dari tempatnya semula.

Seperti dugaannya, Rama mencekal tangannya dan menariknya agar berhadapan dengan cowok tanpa ekspresi ini. Lagi dan lagi Anggrek hanya menurut diperlakukan sesuka Rama. Dia tak protes ataupun marah kepada Rama.

"gue butuh jawaban lo sekarang" ucap Rama yang selalu menunjukkan ciri khasnya. Nada datar dan tanpa ekspresi.

"jawaban apa?" tanya Anggrek tidak mengerti maksud dari Rama.

Haiii...
Senang berjumpa dengan kalian!
Ya, walaupun hanya berjumpa lewat cerita ini
Semoga kalian suka...
Oh ya, Jangan lupa berikan vote dan komen kalian pada cerita saya
Selamat membaca!

Trouble Maker ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang