20

695 17 6
                                    

"ngapain dia disini?!" kata Anggrek penuh amarah. Dia menarik lengan baju Rama dengan kuat. Matanya memerah membuat Rama sedikit takut dengan pacarnya ini.

Rama terdiam. Tidak menyangka Anggrek akan semarah ini. Dia melirik lelaki yang ada di depannya. Berharap akan ada penjelasan dari mulut lelaki itu. Namun nihil, lelaki itu hanya diam membisu dan terus saja melihat Anggrek dengan tatapan aneh.

Cengkeraman di baju Rama terlepas. Anggrek diam sejenak dan tiba tiba mulai menangis. Dia menenggelamkan wajahnya di tengah lipatan tangannya yang bersandar di atas meja. Rama merangkulnya namun matanya tetap melihat laki laki yang terduduk tanpa senyum sedikitpun.

Lelaki itu memegang tangan Anggrek perlahan. "Ochi" panggilnya pelan dan lembut.

Anggrek mengangkat kepalanya. Menatap laki laki itu dengan nanar. "lo ngapain disini?" tanyanya dengan suara sendu. Dia mengusap bekas air mata dipipinya. Dan menatap lelaki itu dengan penuh kebencian. Suara tangisnya masih terdengar samar samar.

"gue bakal jelasin" jawabnya yang kemudian menunduk dengan ekspresi penuh.penyesalan.

"Anggrek, buat ketemu lo itu susah banget. Gue udah samperin di rumah di sekolah lo nggak pernah ada. Sampai gue tau kalau lo dan Rama satu kelas, gue nyuruh dia buat pacaran sama lo dan ngajak lo kesini" ujar laki laki berparas tampan itu. Jika dilihat sekilas wajahnya hampir mirip dengan Rama.

"jadi ini rencana kalian? Dan gue dengan bodohnya ngikutin ini semua" kata Anggrek yang masih terkejut dengan penjelasan lelaki itu. Dan Rama ternyata juga menipunya.

Anggrek benar benar tidak percaya jika semua ini sudah direncanakan. Dia melihat pacarnya yang juga terlihat bersalah. Anggrek menunduk seperti berpikir tentang suatu hal.

"Anggrek gue minta maaf karena lakuin cara ini. Gue tau lo pasti sakit hati tapi cuma cara ini yang bisa buat kita ketemu" katanya penuh harap supaya Anggrek akan memaafkannya dan kembali seperti dulu.

Tapi tidak semudah itu. Anggrek justru membalas tatapannya dengan penuh kemarahan.

"apa belum puas lo nyakitin gue Awan?!" bentak Anggrek dihadapan lelaki yang dipanggilnya Awan. Dia adalah mantan kekasih Anggrek dan juga cinta pertamanya. Jika ada yang bilang cinta pertama itu sulit dilupakan, Anggrek menyetujuinya.

Dia memang masih mengingat semua kenangan mereka. Karena Awan yang mengenalkan Anggrek tentang cinta. Sikap Awan juga sangat manis dan baik. Sampai akhirnya Awan berkhianat.

Itu benar benar merenggut separuh hati Anggrek. Dia sudah memberi kepercayaan namun justru dibalas pengkhianatan.

"bukan, gue nyari lo karena ada yang belum selesai" jawabnya penuh keyakinan. Lelaki blasteran Indo-Spanyol itu terlihat sedih melihat Anggrek yang sangat membencinya. Dia tidak tahu apakah hubungan mereka bisa kembali seperti dulu atau tidak.

"apa masih kurang kalian bohongin gue?"

Kali ini nada suara Anggrek berubah. Suaranya menjadi berat. Seperti ada sebuah beban yang membuatnya muak dan marah berada diantara dua laki laki yang dengan tega membohonginya.

"lo tenang, dengerin gue dulu" ucap Awan yang mencoba tenang. Dia tidak mau sikap temperamennya muncul dihadapan Anggrek. Dia harus tenang agar bisa bersama lagi dengan Anggrek. Karena ini menyangkut masa depannya.

Anggrek mulai malas dengan celoteh Awan. Dia menjelaskan dengan detail mengenai permasalahnnya dengan Anggrek yang membuat mereka putus. Anggrek hanya diam tak melihat Awan.

Entah kenapa dia muak dengan muka laki laki didepannya yang berbicara sangat lama. Sampai akhirnya Anggrek mengungkapkan kemalasannya.

"udah cukup intinya aja" katanya dengan ringan tanpa merasa berdosa sudah acuh tak acuh dengan penjelasan Awan.

Trouble Maker ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang