18

565 20 2
                                    

Hari ini adalah hari pemilihan ketua osis. Sudah pasti tidak akan ada kegiatan belajar mengajar di kelas. Semua murid dan guru bergabung menjadi satu di lapangan yang sangat luas. Dan beberapa calon ketua osis beserta wakilnya berdiri di samping panggung dengan raut wajah penuh semangat. Juga bercampur ketakutan.

Seorang guru naik ke atas panggung dan menyampaikan bahwa setelah ini para calon ketua osis akan memberitahu visi dan misi mereka jika menjadi ketua osis.

Ada 3 kandidat yang mencalonkan dirinya. Seorang perempuan dan dua laki laki. Satu persatu mereka naik ke atas panggung dan meyakinkan para siswa supaya memilih mereka jika ingin SMA Nusa Bakti menjadi lebih maju. Semua kandidat tampak menarik dengan visi misi mereka. Sepertinya para murid sedang sibuk dengan pilihan mereka nanti.

"lo pilih siapa git?" tanya Bella pada Githa yang duduk bersebelahan di bangku tepi lapangan.

Githa melihat keatas, sepertinya sedang memikirkan pilihannya. Dia tampak bingung dengan pikirannya sendiri. Hingga dia terlihat mantap ingin menjawab. "gue pilih Ardian" jawabnya dengan penuh keyakinan.

"lo ngapain milih Ardian?!" tanya Anggrek dengan suara tinggi. Raut wajahnya menunjukkan ketidaksetujuan terhadap ucapan Githa.

"emangnya kenapa kalau Ardian? Dibanding Wisnu sama Hara menurut gue dia yang paling menarik" jawab Theia dengan membandingkan ketiga calon ketua osis tersebut. Bella dan Githa ikut mengangguk.

"gue setuju sama Theia" jawab Bella yang menunjukkan tatapan yakin pada Anggrek.

"gue nggak peduli sekalipun Ardian pernah jadi pacar lo atau gebetan lo atau siapapun juga. Pilihan tetap pilihan dan gue nggak suka diancam" kata Githa dengan tegas dan berapi api. Terlihat dari sorot matanya pada Anggrek yang panas seperti api menyala.

Setelah mendapat banyak tentangan dari teman temannya. Anggrek sadar tak sepatutnya dia mengikutsertakan urusan hati pada kepentingan yang lain. Dan karena Anggrek tau kesalahannya dia harus minta maaf.

"sorry guys gue emang emosi kalau denger nama dia" ucapnya dengan penuh penyesalan. Anggrek merunduk menatap sepatu hitamnya.

Semua temannya sedikit terkejut apalagi tadi Githa menyebut Ardian dengan embel embel gebetan dan pacar Anggrek. Teman temannya saling menatap dengan penuh kebingungan. Dalam batin mereka menanyakan posisi Rama.

"sorry ya tapi sebenernya Ardian itu siapa lo? Terus hubungan lo sama Rama juga gimana?" tanya Bella secara gamblang mengungkapkan pertanyaan yang ada dipikirannya.

Anggrek mengangkat kepalanya. Menatap satu persatu temannya yang menunjukkan tatapan butuh penjelasan. Anggrek menarik napas pendek dan membuangnya dengan kasar.

"Rama pacar gue dan Ardian bukan siapa siapa gue" jawabnya datar tanpa intonasi dan ekspresi. Dia tampak meyakinkan teman temannya agar percaya. Tapi Githa masih belum sepenuhnya percaya. Itu terlihat dari sorot matanya.

"dulu emang pernah deket sama Ardian" lanjut Anggrek yang akan menceritakan kisahnya dengan Ardian yang belum diketahui satu pun temannya.

"tapi setelah gue nggak mau jadi wakilnya dia menjauh dan jelek jelekin gue. Karena itu gue agak nggak suka kalau kalian pilih dia tapi pilihan kan tetap pilihan" jelas Anggrek sambil menatap Githa. Tapi yang ditatap justru seperti melihat dengan kesedihan.

"kenapa lo nggak kasih tau dari awal? Kalau aja kita tau lo dijelek jelekin, Dark Star udah pasti habisin si Ardian itu" kata Bella menggebu gebu penuh amarah. Dia juga mengepalkan tangannya diatas paha. Theia dan Githa ikut menganggukkan kepala tanda setuju.

Anggrek menatap bingung. Tak percaya temannya tidak marah padanya tapi justru pada Ardian. "gue malu aja" jawab Anggrek seadanya.

Githa, Bella, dan Theia saling tatap. Beradu pada pikiran mereka sendiri. Entah sampai kemana pikiran mereka berkeliaran tentang Anggrek dan Ardian.

Melihat ekspresi wajah teman temannya yang mungkin berpikir negatif tentangnya. Anggrek segera memecahkan keheningan dengan satu tepukan tangan. "heh jangan mikir aneh aneh! Gue nggak ngapa ngapain sama itu orang" sentak Anggrek membuyarkan semua pikiran teman temannya yang sudah jauh.

Sontak ketiga temannya merasa sedikit kaget. Mereka masih berusaha mencerna ucapan Anggrek barusan. "terus lo malu buat apa coba?" tanya Bella yang kepalanya masih penuh tanda tanya.

Anggrek menghela napasnya berat. "sekarang gue itu kan pacaran sama Rama. Tapi barusan gue bilang pernah deket sama Ardian kan pasti pada mikir gue cewek apaan deket sama Ardian jadiannya sama Rama" kata Anggrek dengan malas.

Githa ber oh ria. Bella pun hanya mengangguk. Dan Theia justru masih memasang wajah bingung. "lo kenapa Thei?" tanya Anggrek memusatkan pandangannya pada Theia.

"gue masih bingung, emangnya lo cewek apaan?" tanyanya dengan polos dan lugu. Hingga rasanya mendengarnya saja membuat Githa naik darah.

"tau ah Thei. Lo pikir aja sendiri" jawab Anggrek penuh kekesalan.

Jika dipikir ulang, seharusnya Theia tidak sepolos dan se-telmi ini. Berteman dengan berandal sekolah seperti Dark Star harusnya bisa membuat Theia memiliki kecepatan dalam berpikir. Apalagi teman temannya termasuk dirinya juga meraih prestasi akademik di setiap tahunnya. Bukankah sangat aneh jika Theia masih polos dan lugu di usianya yang hampir 17 tahun? Itu masih menjadi sebuah rahasia.

***

Kegiatan pencoblosan calon ketua osis oleh semua murid SMA Nusa Bakti telah selesai. Kini pukul 12.30 setelah sholat Zuhur berjamaah akan diumumkan siapa yang menjadi ketua osis SMA Nusa Bakti. Hampir semua murid menunggu hasil pengumuman di samping lapangan atau di depan kelas.

Seorang laki laki berjalan penuh wibawa menuju panggung yang ada di depan bangunan ruang guru. Dia terlihat membawa selembar kertas kecil di tangan kirinya. Dengan perlahan dia menaiki panggung yang ukurannya tidak terlalu besar itu.

Laki laki itu adalah kepala SMA Nusa Bakti. Dengan nama Adi Cahyono atau biasa dipanggil pak Adi, dia memulai pidato singkatnya.

"assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh" ucapnya dengan suara berat.

Semua orang menjawab dengan serentak. "waalaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh"

Pak Adi mulai mengangkat kertas kecilnya dan menarik napas dalam dalam. Meskipun berekspresi datar tapi pak Adi mampu membuat semua siswa gelisah ditempatnya.

"saya berdiri disini untuk mengumumkan hasil dari pemilihan ketua osis. Pertama, saya merasa bangga karena calon calon osis sudah menyampaikan visi misinya untuk memajukan sekolah tercinta kita" kata pak Adi dengan lantang. Dia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru. Semua orang yang mendengar sontak bertepuk tangan dengan meriah.

Setelah tepuk tangan berhenti, pak Adi melanjutkan kalimatnya. "kedua, saya juga senang dengan antusias semua murid SMA Nusa Bakti. Saya melihat tidak ada golput dalam pemilu kali ini. Itu berarti kalian sudah bersikap dewasa dengan menggunakan hak kalian secara benar"

Seperti ucapannya yang pertama, kali ini tepuk tangan juga terdengar lebih meriah. Pak Adi menyunggingkan sedikit senyuman. Beliau memang sangat jarang terlihat dengan senyum meskipun memiliki hati yang baik.

"baiklah, tak perlu berlama lama kalian pasti sudah tidak sabar mengetahui nama ketua osis baru SMA Nusa Bakti" kata pak Adi yang kembali melihat kertas kecil di tangannya.

"ketua osis baru SMA Nusa Bakti adalah" ucap pak Adi menggantung kalimatnya bak seseorang yang mengumumkan juara nominasi aktor terbaik tahun ini.

Hai hai...👋
Wellcome back!
Siapa yang jadi ketos? Ardian? Atau bukan?
Pastinya ada di eps selanjutnya
Tunggu kelanjutannya...

Trouble Maker ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang