part 22

4.6K 488 28
                                    

Author pov.
Saat ini irene sedang disuruh oleh guru mata pelajarannya untuk mengembalikan beberapa buku ke perpustakaan.

Bukan karena tega guru itu menyuruh seorang gadis untuk membawa beberapa tumpukkan buku seorang diri, tapi karena guru itu hanya mempercayai irene.
Jika guru itu menyuruh murid lainnya, pasti pada akhirnya murid itu tidak akan kembali ke kelas setelah mengembalikan buku.

Ketika sedang berjalan menuju ke perpustakaan, tiba-tiba seseorang berdiri di hadapannya dan itu membuat irene menghentikan langkahnya.

Jantung irene berdegup dengan sangat cepat ketika menatap mata orang itu.

Kemudian orang itu terlihat berjongkong di hadapan irene.
Irene yang sedang membawa beberapa tumpukkan buku yang lumayan banyak tidak bisa melihat apa yang sedang dilakukan oleh orang itu.

"Gue udah bilang, jadi orang itu jangan ceroboh. Lo bisa jatuh kalau nginjek tali sepatu lo sendiri."
Ternyata orang itu hanya ingin menalikan sepatu irene yang terlepas.

"Ma..makasih." ucap irene dengan gugup
Kalian pasti tau siapa orang yang bisa membuat irene merasa sangat gugup.

Yap,

Tentu saja orang itu adalah kang seulgi.

Tadi seulgi berniat untuk pergi ke toilet, tapi saat dalam perjalanan dia melihat irene yang sedang kesulitan untuk membawa buku.
Seulgi yang merasa tidak tega akhirnya menghampiri irene.

"Sini gue bantuin."
Tanpa menunggu persetujuan dari irene, orang itu langsung mengambil beberapa buku dari tangan irene.

"E..eh ga usah, gu..gue bisa sendiri kok."

"Gue juga udah pernah bilang kalau gue ga nerima penolakkan."

Setelah itu mereka jalan bersama menuju ke perpustakaan dalam keadaan hening.

Irene dapat mencium aroma parfum dari tubuh seulgi yang saat ini sedang berjalan di sebelahnya.
Dia sangat merindukan bau orang itu, dia ingin sekali memeluk orang yang sedang berada di sebelahnya itu, dia ingin sekali berjalan sambil bergandengan tangan dan saling bercanda, bukannya malah seperti orang yang tidak saling mengenal seperti sekarang ini.

"Kenapa lo nolong gue ?" Akhirnya irene membuka suara terlebih dahulu.

"Tenang aja, gue nolong lo bukan karena gue pengen deket lagi sama lo kok. Gue cuma ga tega aja liat orang lain kesusahan.
Gue juga sadar diri, gue ini bukan siapa-siapa lagi.

Oh atau lo ngerasa ga nyaman ya karena bantuan gue ini ?

Kalau emang hal kayak gini ngebuat lo ga nyaman,

Ya udah ini yang terakhir kalinya, lain kali ga lagi.

Gue bakal bertingkah selayaknya kita ga pernah kenal sebelumnya."

Bukan..

Bukan jawaban seperti itu yang diharapkan oleh irene.
Irene ingin sekali mendengar seulgi menjawab bahwa seulgi membantu irene itu karena seulgi masih peduli padanya.

"Jangan..

Tolong jangan lakuin hal kayak gitu, jangan bertingkah selayaknya kita ga pernah kenal, jangan bertingkah selayaknya kita ini musuh.

Gue ga nyaman gi sama semua itu.

Walaupun kita ga bisa sama-sama lagi tapi setidaknya kita masih bisa jadi temen kan ?"

Teman..

Iya teman..

Hanya teman..

Life of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang