part 36

4.1K 397 10
                                    

Author pov.
Irene baru saja pulang dari lari pagi, karena sekolah mereka memang sedang libur.

"Selamat pagi nona irene." Sapa satpam di rumah mereka.

"Selamat pagi juga pak." Jawab irene dengan sangat ramah.

"Nona jisoo tidak apa-apa kan non ?"

Irene langsung mengerutkan dahinya dengan bingung ketika satpam itu melontarkan pertanyaan yang menurut irene sangat membingungkan.

"Maksud bapak ?"

"Tadi pagi sekitar jam dua, saya melihat nona jisoo bertemu dengan temannya di depan rumah.
Dan kayaknya mereka habis berantem deh non. Soalnya nona jisoo balik ke rumah sambil nangis gitu." Jelas satpam itu

"Yang bener pak ?! Emang siapa temennya ?" Tanya irene dengan tidak santai.

"Kalau ga salah namanya..

Hmm..

Jenita..

Ah bukan-bukan,

Jenaka..

Bukan juga deh kayaknya,

Jenot..

Aduh siapa ya saya kok lupa." Ucap satpam itu dengan sedikit frustasi sambil mengingat-ingat kembali.

"Aduh bapak ini bikin greget aja deh, emang temen jisoo itu pakai mobil apa ?"

"Lah itu lagi non, saya mah taunya cuma merk gerobak sampah yang biasa lewat depan rumah kita.
Saya tau non orangnya, tapi saya lupa namanya karena susah.
Biasanya dia selalu nganter nona jisoo pakai mobil sport warna item.
Terus orangnya cakep pake banget deh pokok, kayak artis-artis bollywood gitu."

"Hollywood pak hollywood, maksud bapak jennie ?"
Irene teringat bahwa orang yang biasa mengantar jisoo pulang dan memiliki mobil sport hitam hanyalah jennie.

"Nah! Itu dia non maksud saya."

"Aduh bisa-bisanya punya satpam kayak gini." Batin irene

"Ya udah saya masuk dulu ya pak, makasih informasinya." Pamit irene

"Siap non, have a..
Have a.."

"Have a nice day pak." Ucap irene membenarkan perkataan satpamnya itu.

"Nah itu yang saya maksud non."

"Hahaha astaga bapak ini."



Setelah berbincang dengan satpamnya itu, irene langsung menuju ke kamar adiknya untuk melihat keadaan jisoo.

Berhubung orang tua mereka sedang berada di jepang untuk mengurus bisnis mereka, jadi irene lah yang bertanggung jawab untuk mengurus jisoo.

*Tok *tok *tok

"Ji."

"Jisoo."

"Sayang."

Irene mengetuk-ngetuk pintu kamar jisoo berkali-kali tapi sama sekali tidak ada jawaban dari sang pemilik kamar.

Akhirnya irene memutuskan untuk langsung masuk ke kamar jisoo.

Irene sangat terkejut ketika melihat banyak sekali tissue berserakkan di lantai kamar adiknya itu.
Dan irene dapat mendengar suara isakkan dari balik selimut, yang sudah pasti itu adalah jisoo.

Irene segera mendekati ranjang adiknya itu lalu membuka selimut yang menutupi seluruh tubuh jisoo. Dan irene lebih terkejut lagi ketika melihat kondisi adiknya.

Life of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang