part 41

4.5K 403 13
                                    

Author pov.
Setelah kejadian pada malam di mana lisa berbohong kepada rose, sikap lisa jadi semakin aneh.

Lisa jadi sangat jarang mengajak rose pergi, jarang mengantar dan menjemput rose, jarang membalas pesan rose, kalaupun dibalas pasti selalu membalas dengan sangat lama, jarang menganggil rose sayang.

Akhirnya pada malam ini rose mengajak lisa bertemu untuk membicarakan semua keganjalan itu.

"Sayang, kamu dari tadi kok sibuk main handphone sih ?
Coba sini aku pinjem handphone kamu, mau liat kamu lagi sibuk ngapain sih ?"

Bukannya memberikan handphonennya kepada rose tetapi lisa malah langsung mengunci handphonenya lalu meletakkan handphone itu di atas meja dengan keadaan tengkurap.

Benar-benar membuat rose bingung, karena lisa sudah sangat berubah.
Dulu jika rose ingin meminjam handphone lisa, dengan senang hati lisa pasti langsung memberikannya kepada rose.
Tapi kali ini, seperti ada yang disembunyikan oleh lisa.

"Ga main apa-apa kok, cuma lagi liat group chat aja."

"Kamu kenapa sih kok jadi aneh gini ?"

Rose benar-benar merasakan perbedaan dari lisa. Ditambah lagi sekarang lisa terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Chae."

"Apa sih ? Kamu kenapa sebenernya ? Jangan bikin aku bingung dong.
Aku punya salah ya sama kamu ? Kalau iya aku minta maaf.
Dan tolong jangan kayak gini lisa."
Rose berucap sambil menggenggam tangan lisa.

"Aku ga bisa chae."

"Kamu ngomong apa sih ? Jangan buat aku takut gini dong."

"Kayaknya kita harus udahan chae."

Saat lisa berucap seperti itu, tiba-tiba saja hujan turun dengan sangat deras.

"Kamu jangan bercanda deh lisa, aku ga suka kalau kamu bercanda kayak gini."

Lisa hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa berkata apa-apa lagi.

"Kenapa ? Kenapa tiba-tiba kayak gini ? Apa yang salah sama hubungan kita ?
Kalau ada yang ga kamu sukai dari aku tolong bilang, biar aku bisa berubah.
Tapi jangan kayak gini lisa."

Air mata rose mulai mengalir dari pelupuk matanya, ditambah lisa tidak berkata apa-apa lagi seperti keputusannya sudah sangat bulat.

"Apa selama ini lo pacaran sama gue cuma buat main-main doang ?
Kalau iya syukur deh lo minta putus, karena gue ga harus terjebak lama dalam hubungan palsu ini.
Makasih buat tiga bulan ini."

Setelah mengucapkan itu rose langsung pergi meninggalkan lisa yang sedang termenung di dalam cafe itu.








Di sisi lain, jennie yang sedang dalam perjalan menuju ke rumah seulgi melihat rose berjalan ke arah sebuah taman di bawah derasnya air hujan.
Namun jennie masih belum yakin apakah itu benar rose atau bukan.

Karena sangat penasaran akhirnya jennie mengikuti langkah gadis yang sangat mirip dengan rose itu.

Jennie segera menepikan mobilnya ketika gadis itu memasukki sebuah taman.

Jennie turun dari mobil menggunakan payung lalu berjalan ke dalam taman itu untuk memastikan apakah gadis tadi benar rose atau bukan.

Ketika sudah dekat dengan gadis yang saat ini sedang duduk di salah satu bangku taman sambil menundukkan kepalanya di tengah hujan, jennie mendengar suara isak tangis dari gadis itu.

Life of YouthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang