Disini sudah tidak ada kopi
Debu-debu diatas meja pun sudah berlalu
Hanya tertinggal beberapa lembar A4 buram dan sebuah pena
Aku memilih diam,sesekali dalam hati aku bergumam tapi ku tahan lagi
Seperti aku menahan agar mataku tak berlinang saat kau pamit tanpa penjelasanLalu,malamku mulai terbiasa dengan sesak
Rindu yang semula menjadi pembakar,kini menjadi pembeku
Aku jalan di tempat,tidak kemana-mana
Dan memang,ditinggalkan itu sangat memilukan2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Belantara Itu
PoesíaKumpulan puisi(atau entahlah apa ini namanya,ini termasuk puisi atau bukan saya juga kurang mengerti.) Hanya sebuah galeri tulisan,yang mungkin jika dibaca terlalu membosankan. Banyak menuliskan tentang mimpi,patah,harapan juga bentuk kekaguman anak...