Em,pagi masih seperti saat kau disini
burung gereja masih asyik memungut biji padi sisa jemuran kemarin siang.
Sinar mentari yang masih hangat mencoba menyapu embun yang membasahi daun luntas di samping rumahmu.
Jendela itu merindukan tanganmu,kelambu,lampu tornado putih10 watt itu juga merindukanmu.
Segala isi di ruangan itu merindukanmu.Em,aku mengingatmu seperti tebing batu di pesisir itu.
Aku menikmati senyummu melalui tubruk susu di kedai yang biasa kau memesan es susu strawberry kesukaanmu.
Di hingar bingar kota ini aku menemukan sepi atas namaku sendiri.dengan rindu yang ku nikmati sendiri.2018

KAMU SEDANG MEMBACA
Belantara Itu
PoesieKumpulan puisi(atau entahlah apa ini namanya,ini termasuk puisi atau bukan saya juga kurang mengerti.) Hanya sebuah galeri tulisan,yang mungkin jika dibaca terlalu membosankan. Banyak menuliskan tentang mimpi,patah,harapan juga bentuk kekaguman anak...