Sembilan belas purnama kau berlalu.
Meninggalkan aku disini dengan segenggam asa di hati.Kapan kembali, tanyaku.
Lalu kau memutus sambungan telefon.
Hatiku berdegup kencang, apakah engkau sekarang enggan menemuiku?
Sebagai teman baik saja, tidak lebih.Diriku menunggu di ambang pintu, menantimu pulang meski kita sudah tak bisa seranjang.
2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Belantara Itu
PoetryKumpulan puisi(atau entahlah apa ini namanya,ini termasuk puisi atau bukan saya juga kurang mengerti.) Hanya sebuah galeri tulisan,yang mungkin jika dibaca terlalu membosankan. Banyak menuliskan tentang mimpi,patah,harapan juga bentuk kekaguman anak...