Di sepanjang jalan itu tak berjejak
Lama kau menapak dadamu mulai terasa sesak.
Di tepi jalan makadam itu kau menegakkan rakaat senja.Diantara tebing,sepanjang jalan itu
doa yang ringkih tak pernah menggerutu
membaur bersama udara menguap tanpa
menimbulkan jelagaDibalik gunung kapur itu kau sematkan harapan
diantara doa-doamu,tak henti kau langitkan syukur atas semua yang kau tempuh selama iniDisini disepanjang jalur menuju serang
Ragamu mengerang,sukmamu lepas
melewati tapal batas manusiawiSekarang kau pergi,meninggalkan sumur air mata yang tak akan pernah kering.
Blitar,2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Belantara Itu
PoetryKumpulan puisi(atau entahlah apa ini namanya,ini termasuk puisi atau bukan saya juga kurang mengerti.) Hanya sebuah galeri tulisan,yang mungkin jika dibaca terlalu membosankan. Banyak menuliskan tentang mimpi,patah,harapan juga bentuk kekaguman anak...