Yang ku simpan hanya namamu bukan ruh-mu.
Yang ku lihat hanya jasadmu bukan hatimu
yang setiap malam jasad itu ku dendangkan lagu sendu tanpa rindu.
Pergi,aku tau semua ini hanya semu dan kelabu.
Lantas apa yang ku tunggu dari mata dan senyum pada jasad itu?
Kepada siapa aku pergi?
dan langkah kaki sudah tak mampu untuk berpijak lagi.
Malam aku berkemas,pagi aku pergi tapi mengapa sore aku selalu kembali.
Padamu,hati yang tak pernah pergi tapi sudah dimiliki.
Ku pesankan seikat bunga sedap malam
meski tak sesedap malam tanpa kelam
paling tidak membantu ingatanmu tetap tajam.
mengingat aku seperti malam yang terabaikan saat matamu terpejam
Blitar,2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Belantara Itu
PuisiKumpulan puisi(atau entahlah apa ini namanya,ini termasuk puisi atau bukan saya juga kurang mengerti.) Hanya sebuah galeri tulisan,yang mungkin jika dibaca terlalu membosankan. Banyak menuliskan tentang mimpi,patah,harapan juga bentuk kekaguman anak...