PROLOGUE

79.3K 2.8K 311
                                    

KaSev update cerita baru lagi...
Hayooo yang nggak sula, ngacung.
Pasti alasannya karena lapak lain kadi slow update. Hihihih...
Siapa tahu ada pembaca baru di lapak baru ini, selamanya datang...

Selamat membaca kalau gitu.

ADD => READING LIST PLEASE

Happy reading.

🍑🍑🍑

Eya Driella Fathahani tersenyum jumawa melihat kedatangan Zahfiyyan ke kafetaria kampus. Ketika lelaki itu semakin dekat, Eya mengganti senyuman menjadi wajah khawatir, seolah-olah ia takut akan sesuatu.

"Mereka datang kemari, Eya?"

Wajah panik Zahfiyyan seperti ini membuat Eya mengangguk cepat.

"Gimana ini, Zahfi? Mereka sudah tahu tempat tinggalku juga. Kalau mereka sampai menemukan aku, maka habislah aku."

"Jangan panik, ya. Saya akan berpikir untuk mencari jalan keluarnya. Kamu tinggal di sini, jangan pulang dulu ke kontrakan. Setelah kelas terakhir saya akan mencoba cari tempat yang jauh dari jangkauan orang-orang itu."

Eya segera mengangguk. Niat hatinya sangat ingin masuk dalam pelukan lelaki itu. Ah, sabar. Ia berusaha memantrai diri agar jangan bertindak keluar jalur.

Zahfiyyan sama sekali tidak ingin duduk dan menenangkannya dengan segelas minuman dingin. Tapi Eya merasa senang, ia yakin Zahfiyyan saat ini tengah memikirkan cara membantunya keluar dari masalah.

Masalah? Hah! Masalah seperti apa yang tidak bisa ia hadapi? Terlahir sebagai anak TNI, dia pun memiliki jiwa dan hati yang kuat. Akal yang berjalan lancar untuk mencapai keinginannya. Masalah yang ia katakan hanya kedok untuk mendekat kepada lelaki itu saja.

Meskipun sempat terpuruk pasca kepergian kedua orang tuanya, Eya lantas bangkit dan tidak ingin jatuh lama-lama. Ada seseorang yang menjadi tujuan utama ia hidup di dunia ini. Sendirinya akan terasa lengkap setelah ia dapat menggenggam tangan lelaki itu, Zahfiyyan Sharnaaz.

Sesuai yang dijanjikan Zahfiyyan, lelaki itu datang lagi sore harinya. "Ayo. Kamu ikutin mobil saya, kita akan cari tempat tinggal baru untuk kamu."

Eya mengikuti langkah Zahfiyyan menuju parkiran kampus setelah itu melajukan mobilnya seperti yang diinstruksikan oleh lelaki itu.

Mobil yang ia kendarai ternyata keluar dari kota, mengarah ke pinggiran kota. Masuk ke sebuah pertigaan lalu pemandangan pun berganti. Di kanan dan kiri jalan, terhampar sawah yang menghijau bagai permadani yang bersih.

"Assalamualaikum, Umi."

Eya tidak bisa berkata-kata ketika mengetahui kemana dirinya dibawa. Takjub itulah yang ia rasakan saat ini. Ia sekarang berada di rumah orang tua Zahfiyyanlelaki cinta pertamanya. Seorang wanita cantik menjawab salam dari dalam. Ah, Eya kini tidak heran dari mana wajah rupawan Zahfiyyan berasal. Ibunya Zahfiyyan sangat cantik.

Crazy Revenge (Ful Bab)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang