EYA[10] WE: Last or Begining?

17.7K 1.5K 184
                                    

Yuk malem mingguan. Maaf ya telat. Soalnya tadi pacaran ama feeera hehehe, jd kelupaan up.

Selamat membaca juga untuk semua pesetia Abang Zoffan dan Kak Eya.


🍑🍑🍑

Eya mengintip dari kamarnya ke ruang tamu. Lalu ia menjulurkan leher untuk melihat kamar Runa dan Syofiyyan. Orang tua Zahfiyyan sudah tertidur. Balik lagi ia melihat ke ruang tamu, Zoffan tengah memegang kitab suci dan bergumam membaca Al-Quran. Lampu di ruang tamu telah dipadamkan. Zoffan membaca dengan penerangan lampu kecil di meja ruang tamu.

Eya berjalan pelan-pelan mendekati pemuda itu. Sesekali ia melihat ke belakangnya untuk meyakinkan kalau Runa dan Syofiyyan sudah tak akan keluar kamar. Eya hanya berdiri di belakang Zoffan menunggu pemuda itu selesai dengan ibadahnya.

"Kenapa? Kamu mau bilang 'batalkan saja Zoffan', gitu?" Zoffan balik arah ke hadapan Eya. Ditariknya tangan Eya hingga wanita itu menunduk kepadanya. "Terima saja nasibmu, perempuan! Syukurilah aku mau menikahimu daripada kamu menunggu Bang Fiyyan yang nggak peduli lagi kepadamu!"

Mata Eya membola. Ia menginjak kaki Zoffan. Saat kaget, Zoffan melepaskan tangan Eya. "Kamu bakalan nyesal udah maksa aku menikah. Lihat saja adik kecil!" Eya tersenyum penuh ejekan dengan posisi berlipat tangan. Ih iya, Eya sudah tahu dimana ia bisa melawan Zoffan. Di sini, di rumah ini! Zoffan nggak akan macam-macam selama ada abi dan uminya.

"Oh sudah berani melawan ya kamu!" Zoffan berdiri. Ditariknya hijab Eya hingga wanita itu tengadah paksa kepadanya. "Kamu belum kenal Zoffan kalau gitu. Belum cukup kamu lemah di bawahku hah?"

Eya nggak suka kalau Zoffan mengingatkan ia dengan kejadian malam itu. Ia on progress melupakan kejadian malam berpetir mereka.

"Bukan hanya kelakuan kamu yang seperti binatang tapi mulut kamu juga!" ucap Eya meskipun ia dalam posisi tidak menguntungkan saat ini.

Zoffan merasa darahnya naik mendengar perkataan wanita itu. "Wanita menjijikkan! Kalau ngomong seperti buang angin ninggalin bau! Kamu tunggu saja, permainan baru aja kita mulai."

Eya tertawa, berdecak. "Menjijikkan ya? Sebaiknya kamu belajar lagi arti menjijikkan dari KBBI. Ah aku kasih tahu aja deh sama anak muda seperti kamu. Jijik artinya nggak suka karena kotor, keji. Tapi coba ingat lagi deh siapa yang menyentuh aku? Siapa yang menyetubuhiku?!" Mata Eya melotot waktu mengucapkan kalimat itu. "Siapa yang menikmati tubuh orang menjijikkan itu haaah ayo bilang sama aku! Begitu yang kamu bilang menjijikkan? Iya? Dan sekarang siapa yang memaksa untuk menikah dengan orang menjijikkan itu?!" Emosi terpancar dari wajah Eya. Ia sangat kesal. Lelaki ini nggak menunjukkan rasa sesal apalagi bersalah sedikit pun. Kemana perginya gen kebaikan keluarga Abi Syofiyyan?! Digondol maling?

Eya meringis kala Zoffan lagi dan lagi mencekal dagunya. Mata pemuda itu menatap tajam ke dalam matanya. "Kamu memang wanita sialan," bisik Zoffan, "karena kamu kami kehilangan Kak Zura. Karena kamu abangku mengurung diri. Wanita angkuh dan sombong kayak kamu nggak akan pernah dapat apa yang kamu mau! Ingat perempuan, aku akan membalaskan semuanya kepadamu."

Crazy Revenge (Ful Bab)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang