Ada jalan yang telah usai, tujuan di anggap sampai, kisah kita telah selesai. Masa bersama telah di akhir. Percayalah ini tidaklah melegakan, Ada hati yang akan mulai merindu. Ada canda yang sudah tak akan menyatu. Ada pembicaraan yang sudah tak jadi satu.Waktu dan tempat yang di tempuh tak lagi sama.
Terima kasih, pernah menyamakan canda,pernah menyamakan percakapan, Pernah menyamakan tujuan.
Posisi kita sebentar lagi akan berubah,terbang tertiup angin yang tak searah.
Kawan, Terima kasih. Terima kasih pernah mengisi kenangan, Terima kasih pernah mengisi di relung hati yang penuh bimbang, Terima kasih pernah mengisi waktu yang hanya sebentar.
Sungguh, Tak ada perpisahan yang menyenangkan, tapi ini sudah menjadi akhir untuk setiap perjumpaan.
kebersamaan kita akan menjadi hal yang sukar diwujudkan. Gunung mungkin tak sama lagi di sebelah barat. Senja mungkin tak lagi sama menganggumkan untuk di tunggu.
Matahari mungkin tak lagi sama menyapa di tengah tegap jalan.
Warna putih abu akan usang, Digantikan warna warni yang mungkin tak selaras lagi. Mungkin juga berbagai warna yang terlalu bergejolak tak lagi indah untuk di nanti.
Akan segera datang, datang cerita si itu dan dia tak lagi sama, akan segera datang tugas ini dan tugas itu tak lagi menjadi beban bersama, akan segera datang juga rindu yang hanya akan dapat di tepis bayang semu.
Tapi tetap terima kasih,terima kasih menjadi bagian kenangan ku.
Terima kasih pernah mengisi lembaran dalam buku hidupku
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bait Tentang Hidup
PoetryHidup terlalu berwarna untuk diterjemahkan hanya menjadi hitam dan putih, banyak warna lainnya juga termasuk keabu-abuan perasaan. Bait sajak tentang banyak hal, keluarga, pertemanan, cinta, dan kamu juga yang mencoba menjelaskan banyak warna dalam...