Sore itu celengan ayam yang menemaniku selama lebih dari dua tahun harus mengucapkan selamat tinggal karena sebentar lagi akan pecah berkeping-keping.
Diri ini bersusah payah mengumpulkan setengah mati yang didalamnya hingga penuh kini memecahkan nya setengah sadar.
Satu persatu gemericik koin berhamburan
Hasil yang tak seberapa yang amat di andalkan
Ada setitik kepedihan yang menggores benak
Pilu yang membuat sesak di dada
Bukan, bukan karena terlalu sentimental pada celengan nya. Tapi pada kondisi kami saat itu, betapa memililukannya saat tidak lagi uang hanya untuk membeli barang satu kebutuhan hingga harus memecah simpanan yang tidak seberapa itu.
Ku kuatkan hati, agar tidak terlalu perasa pada hal yang mungkin tidak harus di beri kesedihan.
Baiklah diriku, suatu saat harus kau ganti recehan yang saat ini bahkan sulit didapat itu.
Uang memang bukan segalanya
Tapi dalam kenyataannya butuh uang untuk mendapat beberapa hal dan jangan lupakan, bahwa beberapa hal itu penting untuk hidup.
Miris
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bait Tentang Hidup
PoetryHidup terlalu berwarna untuk diterjemahkan hanya menjadi hitam dan putih, banyak warna lainnya juga termasuk keabu-abuan perasaan. Bait sajak tentang banyak hal, keluarga, pertemanan, cinta, dan kamu juga yang mencoba menjelaskan banyak warna dalam...