Benar bukan, akhirnya semesta mengijinkan kita berjumpa. Melepas rindu yang telah lama terpendam.
Kini kau berada ada dihadapanku, tidak lagi jauh.
tertawa bersama menceritakan masing-masing keadaan kita saat sama-sama melewati kehidupan dengan kesendirian.
Aku lebih banyak berbicara meski sepertinya kau pun ingin bersuara, tapi kau memilih untuk tersenyum dan mendengarkan dengan baik.
Pendengar setiaku telah kembali,
Terima kasih semesta, aku bersyukur atas kesempatan manis yang selalu kau berikan setelah menyuguhkan kenyataan pahit lebih dulu, itu membuatku selalu berprasangka baik pada-Nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Bait Tentang Hidup
PoetryHidup terlalu berwarna untuk diterjemahkan hanya menjadi hitam dan putih, banyak warna lainnya juga termasuk keabu-abuan perasaan. Bait sajak tentang banyak hal, keluarga, pertemanan, cinta, dan kamu juga yang mencoba menjelaskan banyak warna dalam...